Ricky Soebagdja Jadi Sekjen PBSI, Tantangan Baru di Tengah Bulu Tangkis Indonesia Krisis Prestasi
Ricky Soebagja jelaskan mengapa regenerasi sulit
20:17
2 Desember 2024

Ricky Soebagdja Jadi Sekjen PBSI, Tantangan Baru di Tengah Bulu Tangkis Indonesia Krisis Prestasi

- Ricky Soebadgja telah menyelesaikan jabatannya sebagai Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) dan kini menjabat sebaai sekretaris jenderal PBSI 2024-2028. Peraih emas Olimpiade Atlanta 1996 itu meninggalkan pekerjaan rumah menumpuk kepada Kabid Binpres baru, Eng Hian.

Ricky Soebagdja resmi bertahan sebagai pengurus PBSI. Tapi, dia kini mendapatkan jabatan dan tugas baru, yakni menjadi sekretaris jenderal federasi setelah dilantik pada Sabtu (30/11) lalu.

Mantan partner Rexy Mainaky itu mengaku bersyukur bisa dipercaya sebagai sekjen PBSI. Sebab, menurut Ricky Soebagdja, sekretaris jenderal bukan posisi sembarangan.

"Tentu juga tidak mudah, bagaimana posisi saya saat ini Sekjen. Tentu untuk bulutangkis sejak awal, begitu pensiun, apabila dibutuhkan saya selalu sedia sampai kapanpun untuk membantu PBSI," kata Ricky ditemui di Jakarta, Senin (2/12).

Ricky mengaku agak terkejut ketika dirinya mendapatkan posisi penting tersebut di kepengurusan PBSI pimpinan Mohammad Fadil Imran periode 2024-2028. Dia pun berjanji akan bekerja lebih baik lagi.

"Jujur tidak diduga sebetulnya, tetapi kehormatan besar buat saya. Saya terima kasih. Saya berharap PBSI ke depan baik secara organisasi dan utama juga prestasinya lebih baik," tuturnya.

Ricky Soebagdja bukanlah sosok asing di PP PBSI. Pada periode 2020-2024, dia menjabat sebagain ketua sub bidang pengembangan prestasi daerah. 

Kemudian pada Maret 2024, Ricky Soebagdja diangkat oleh PBSI untuk menjadi Kabid Binpres. Dia menggantikan Rionny Mainaky, yang fokus menjadi pelatih kepala tim Ad Hoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024.

Sayangnya, prestais bulu tangkis Indonesia sejak dirinya menjabat sebagai Kabid Binpres tak mulus. Prestasi para atlet Pelatnas PBSI cukup seret, termasuk saat Indonesia gagal mendulang medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Ricky mengakui bahwa seretnya prestasi dan kegagalan di Olimpiade Paria 2024 jadi pekerjaan rumah besar untuk Kabid Binpres berikutnya, Eng Hian.

"Banyak sebetulnya di binpres. Saya dari Maret hitungan bulan ada banyak peer khususnya bidang prestasi atlet pelatnas. Secara prestasi, ini fakta, saya punya grafiknya semua dari Januari hingga akhir tahun ini," ucap Ricky Soebagdja.

"Ada pekerjaan rumah dari masing-masing sektor dari mulai program latihan, penyusunan keberangkatan, dan sebagainya," tambah pria berusia 53 tahun ini. 

Selain prestasi, pekerjaan rumah besar yang ada di pundak Eng Hian adalah kehadiran PBSI untuk pemain dan pelatih.  "Ini sangat penting, supaya atlet tahu betul bagaimana hak dan kewajiban yang harus dijalankan," jelasnya. 

Ricky mengaku sudah membahas itu semua bersama dengan Eng Hian beserta Wakil Ketua Umum I PBSI, Taufik Hidayat. Namun pembahasannya belum detail hingga PR-PR tiap sektor.

Prestasi bulu tangkis Indonesia memang tengah merosot, bahkan bisa dibilanh terjun bebas. Pada BWF World Tour 2024 saja, Indonesia hanya meraih enam gelar level Super 500 ke atas.

Kondisi itu membuat Ricky juga mengakui bahwa bulu tangkis Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Dibutuhkan perubahan-perubahan untuk mengangkat kembali prestasi-prestasi para atlet ke depan.

"Kalau tidak ada perubahan berarti kondisinya sama. Jadi harus ditekankan, tetapi hak dan kewajibannya harus tetap dijalankan. Itu paling penting," jelas Ricky.

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #ricky #soebagdja #jadi #sekjen #pbsi #tantangan #baru #tengah #bulu #tangkis #indonesia #krisis #prestasi

KOMENTAR