Cerita Mashudi Menemukan Bakat Megawati “Megatron’’ Hangestri Pertiwi, Kini Dia Melatih Klub Desa di Sidoarjo
Nama pebola voli putri Megawati Hangestri Pratiwi tengah melambung. Kualitasnya pun diakui hingga internasional. Penemu bakat Megawati adalah Mashudi yang kini kembali turun ke lapangan menangani klub di Kabupaten Sidoarjo.
Sidiq Prasetyo, Sidoarjo
SEBUAH konten di Persatuan Bola Voli (PBV) Jaya Raya memantik perhatian. Bagaimana tidak, seorang lelaki dengan rambut yang sudah memutih ikut berlatih di sebuah gedung tertutup di Masangan, Sukodono, Sidoarjo.
''Saya kembali melatih setelah sempat vakum lama karena sakit. Alhamdulillah, sekarang saya sudah sembuh dan bisa melatih lagi,’’ kata Mashudi pada Sabtu siang (6/4/2024).
Kali terakhir, kenangnya, dia menangani klub Proliga, kompetisi bola voli profesional di Indonesia, musim 2020. Setelah itu, pandemi Covid-19 membuat musim berikutnya sempat vakum.
‘’Saya menangani Bank Sumsel. Prestasi ketika saya tangani juga bagus. Tapi setelah itu, saya tak kembali ke sana lagi dan juga penyembuhan sakit,’’ ucap pelatih berusia 63 itu.
Jejak karir Mashudi di pentas bola voli nasional cukup mentereng. Tercatat, pada 1992, dia pernah menjadi pelatih nasional dan juga membawa klub yang ditangani menjadi juara Livoli dan Proliga. Namun, kini, dia muncul kembali di sebuah klub yang masih kecil dan belum banyak dikenal di kancah nasional.
‘’Ya, sejak empat bulan lalu, saya diajak Johan (Rachmadi Budiman, pemilik PBV Jaya Raya Sidoarjo). Saya tak bisa menolak karena sejak muda saya yang menanganinya di Samator hingga bisa juara dan masuk pemain nasional,’’ terang Mashudi.
Apalagi, dia selalu menyimpan semangat melahirkan pebola voli handal. Bukan hanya untuk level daerah tapi juga nasional dan internasional. Sebuah asa yang bukan hanya isapan jempol. Sebab, itu sudah terbukti dengan menanjaknya nama Megawati Hangestri Pertiwi.
Pebola voli dengan julukan Megatron itu di musim 2024 membela klub Daejeon CheongKwanJang Red Sparks di kompetisi Korea Selatan. Capaian yang belum pernah dilakukan pebola voli putri Indonesia.
''Saya menemukan Megawati saat seleksi O2SN Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2023 di Kota Surabaya. Saya ngotot dia masuk tapi para pelatih yang kebanyakan guru olahraga tidak setuju,’’ kenang Mashudi.
Tanpa Megawati, Jawa Timur gagal. Namun, Mashudi mengaku sudah menemukan salah satu bakat terbesar di pentas bola voli Indonesia. Di usia 14 tahun, tingginya sudah menembus 183 sentimeter.
''Habis O2SN di Kalimantan, saya ke Jember. Saya izin ke orang tuanya untuk membawa dan menangani Megawati di Surabaya di Bank Jatim,’’ papar Mashudi yang juga pernah menangani Samator, Bank Jatim, dan Indomaret itu.
Dia masih ingat bagaimana perjuangan Megawati untuk berlatih. Gadis kelahiran Jember 20 September 1999 itu harus naik angkutan umum untuk bisa berlatih. ‘’Sekolah SMP dan SMA nya Megawati di Surabaya. Saya bahagia dan senang melihat kesuksesan yang diraih Megawati,’’ papar Mashudi yang juga tak lupa bagaimana teman-teman berlatih Megawati menyebut Mashudi adalah sosok ayahnya.
Sekarang semangat itu akan kembali diwujudkannya. Dia pun sudah menemukan The Next Megawati yang ikut digemblengnya di PBV Jaya Raya.
‘’Kalau disiplin pemain putri ini bisa seperti Megawati,’’ tandas pelatih yang membawa Bank Jatim lima kali juara Livoli dan Bank Sumsel dua kali juara Proliga itu.
Johan sendiri mengaku tersanjung dengan kehadiran Mashudi di PBV Jaya Raya. Dia ingin puluhan anak didiknya bakal semakin maju dan sukses ditangan pelatih legendaris tersebut.
‘’Pemain Jaya Raya masih muda-muda karena pembibitan. Namun dengan adanya Pak Udi (sapaan Johan kepada Mashudi), akan lahir pebola voli-pebola voli bagus,’’ tandasnya. Selain di Masangan, Jaya Raya, ujar Johan, juga berlatih di Desa Sidokepung, Buduran, Sidoarjo. (*)
Tag: #cerita #mashudi #menemukan #bakat #megawati #megatron #hangestri #pertiwi #kini #melatih #klub #desa #sidoarjo