Curhat Fajar/Rian Soal Gelar Juara All England 2024, Berjuang di Tengah Kondisi Sakit
Fajar Alfian dari Indonesia dan Muhammad Rian Ardianto dari Indonesia berpose dengan medali dan piala mereka setelah kemenangan atas Aaron Chia dari Malaysia dan Soh Wooi Yik dari Malaysia di Final Ganda Putra di Kejuaraan Bulutangkis All England Open di Utilita Arena di Birmingham, Inggris tengah, pada 17 Maret 2024. Perjuangan Fajar/Rian di balik gelar juara All England 2024, bertanding dengan kondisi sakit. (Photo by JUSTIN TALLIS / AFP) 
10:10
21 Maret 2024

Curhat Fajar/Rian Soal Gelar Juara All England 2024, Berjuang di Tengah Kondisi Sakit

Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, mengungkap perjuangan mereka di balik gelar juara All England 2024.

Diketahui, Fajar/Rian berhasil menjuarai All England 2024 setelah mengalahkan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Minggu (17/3/2024).

Bertanding di Arena Utilita Birmingham, Fajar/Rian menaklukkan Chia/Soh dengan skor 21-16 dan 21-16.

Namun, ternyata ada cerita yang cukup memilukan di balik keberhasilan Fajar/Rian menjuarai All England 2024.

Fajar/Rian mengaku bahwa mereka sempat sakit saat melakoni partai semifinal All England 2024 melawan utusan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Dikutip dari Kompas.com, Fajar/Rian membeberkan sebuah fakta jika mereka sempat diserang panas dan flu.

"Jujur saat semifinal kondisi kurang sehat. Panas dan flu. Bukan saya saja, rian juga," kata Fajar saat diwawancarai awak media di Pelatnas PBSI, Jakarta Timur, Rabu (20/3/2024). 

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Rian Ardianto ketika menghadapi Lee Fang-Chih/Lee Fang-Jen (Chinese Taipei) di 32 besar All England 2024, Selasa (13/3/2024). Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Rian Ardianto ketika menghadapi Lee Fang-Chih/Lee Fang-Jen (Chinese Taipei) di 32 besar All England 2024, Selasa (13/3/2024). Perjuangan Fajar/Rian di balik gelar juara All England 2024, bertanding dengan kondisi sakit. (PBSI)

Di tengah kondisi yang kurang fit, siapa sangka jika perjuangan Fajar/Rian berbuah manis.

Ganda putra ranking tujuh dunia itu akhirnya bisa menyudahi pertandingan dengan kemenangan, Fajar/Rian mengalahkan Hoki/Kobayashi dengan skor 21-18, 21-18.

"Saya juga tidak menyangka bisa menang melawan Hoki/Kobayashi. Kan tidak mudah juga melawan mereka. Namun, di final kondisinya sudah jauh lebih baik," tambahnya.

Pengorbanan Fajar/Rian yang bertanding di tengah kondisi sakit nyatanya tak sia-sia, terbukti dengan torehan gelar juara All England 2024.

Gelar tersebut makin terasa spesial lantaran Fajar/Rian berhasil back to back juara turnamen tertua se-dunia itu.

Sebelumnya, Fajar/Rian juga berhasil naik podium juara All England 2023 setelah mengalahkan rekannya sendiri, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Modal Apik Tatap Olimpiade Paris 2024

Gelar juara All England 2024 semakin memantabkan harapan Fajar/Rian untuk tampil di Olimpiade Paris 2024.

Mengingat saat ini, Fajar/Rian berada di ranking tujuh kualifikasi yang merupakan zona aman untuk bersaing di Olimpiade Paris 2024.

Tentu, gelar juara All England 2024 menjadi modal penting bagi Fajar/Rian dalam menatap pesta olahraga terbesar se-dunia itu.

Setelah berjuang di All England 2024, Fajar/Rian memiliki waktu istirahat lebih sebelum memanaskan persaingan Olimpiade Paris 2024.

Kepastian itu disampaikan oleh Yuni Kartika selaku Humas Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024.

Yuni menyampaikan jika Fajar/Rian hanya akan melakoni Kejuaraan Asia sebelum tampil di Olimpiade Paris 2024.

"Memang pemilihan turnamen untuk ke Olimpiade di sisa turnamen menjadi sangat penting."

"Jonatan, Ginting dan Fajar/Rian mengakhiri tur Eropa dan akan langsung fokus ke Kejuaraan Asia bulan April mendatang," ," ucap Yuni Kartika, dikutip dari BolaSport.

Dengan jatah libur yang cukup lama, Fajar/Rian dkk diharapkan bisa merawat kebugaran dan menjaga hawa pertandingan.

Adapun saat ini, tersisa empat turnamen sebelum penutupan fase kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yang berakhir pada 28 April mendatang.

Empat turnamen itu adalah Swiss Open, China Masters, Spain Masters, dan Kejuaraan Kontinental.

Tentu, Fajar/Rian diharapkan bisa memutus dahaga gelar medali emas ganda putra Indonesia di ajang Olimpiade.

Terakhir kali ganda putra Indonesia yang sukses meraih emas adalah Markis Kido/Hendra Setiawan pada Olimpiade Beijing 2008 silam.

(Tribunnews.com/Isnaini) (BolaSport/Ardhianto Wahyu Indraputra) (Kompas.com/Farahdilla Puspa)

Editor: Arif Tio Buqi Abdulah

Tag:  #curhat #fajarrian #soal #gelar #juara #england #2024 #berjuang #tengah #kondisi #sakit

KOMENTAR