Mengintip Progres dan Perjalanan Gila Janice Tjen: Tahun Lalu Ranking WTA 578, kini Tembus 53 Dunia
Janice Tjen menjuarai WTA 250 Chennai Open 2025 sekaligus menandai perjalanan kariernya sepanjang tahun ini. (Dok. Chennai Open)
00:55
5 November 2025

Mengintip Progres dan Perjalanan Gila Janice Tjen: Tahun Lalu Ranking WTA 578, kini Tembus 53 Dunia

- Janice Tjen telah resmi menjadi petenis tunggal terbaik kedua Indonesia sepanjang sejarah dengan menembus ranking WTA 53 dunia. Posisinya sekarang menunjukkan betapa gilanya progres yang ditunjukkan Janice dalam setahun terakhir mengingat pada akhir tahun 2024, rankingnya masih 578 dunia.

Janice Tjen menempati posisi ke-53 dunia setelah berhasil memenangkan gelar tunggal WTA Tour perdananya di Chennai Open 2025. Dia juara usai mengalahkan Kimberley Birrell dalam duel 120 menit dengan skor 6-4, 6-3 di SDAT Tennis Stadium, India pada Minggu (2/11) malam.

Kesuksesan menjadi juara di Chennai Open 2025 menempatkan Janice Tjen ke posisi 53 dunia dalam ranking WTA per Senin (3/11). Peringkatnya melesat 29 anak tangga dari pekan sebelumnya.

Menempati urutan ke-53 dunia jadi capaian mentereng untuk Janice Tjen dalam menutup tahun yang luar biasa. Apalagi dirinya petenis Indonesia pertama yang memenangkan gelar tunggal WTA Tour dalam 23 tahun setelah Angelique Widjaja pada Pattaya Open tahun 2002.

Ranking WTA 53 dunia pun membuat Janice Tjen menjadi pencapaian tertinggi kedua yang diraih oleh pemain Indonesia mana pun di tur profesional. Tercatat Hanya Yayuk Basuki, yang mencapai peringkat lebih tinggi, di mana kala itu sang legenda ada di urutan ke-19.

Pencapaian Janice Tjen pun sangat luar biasa. Sebab pada bulan yang sama di tahun lalu, ranking WTA miliknya masih di luar 500 besar. Tepatnya 578 dunia saat menutup tahun 2024.

Tapi dalam setahun terakhir, Janice Tjen mampu meraih banyak prestasi dan penampilan istimewa. Yakni mencapai sembilan final rangkaian tur ITF, dengan enam di antaranya berbuah gelar juara di sektor tunggal.

Rangkaian tur ITF itu diikuti Janice sejak 13 Januari hingga 10 Agustus 2025. Sederet prestasi itu membuat Janice Tjen berhak dapat kesempatan berlaga di US Open 2025, meski harus dari babak kualifikasi.

Tapi, Janice mampu memanfaatkan kesempatan itu dengan baik. Dia memenangkan tiga pertandingan kualifikasi untuk masuk babak utama. Kemudian di babak 128 besar, Janice membuat kejutan besar dengan sukses menyingkirkan Veronika Kudermetova dari Rusia.

Langkah Janice Tjen baru terhenti di babak 64 besar. Dia dipaksa menyerah oleh idolanya asal Inggris, Emma Raducanu yang juga juara turnamen grand slam tersebut pada edisi 2021.

Kegemilangan Janice Tjen pun berlanjut. Dia mencatatkan debutnya di WTA Tour dengan turun di WTA 250 Sao Paolo (SP) Open 2025. Istimewanya lagi, Janice langsung sukses melaju ke final meski pada akhirnya kandas di tangan petenis Prancis Tiantsoa Rakotomanga Rajaonah.

Kembali ke tren Janice Tjen, dia kemudian melanjutkan tren gemilangnya dengan melaju ke babak utama WTA 1000 China Open 2025. Dia memenangkan dua pertandingan babak kualifikasi, lalu tumbang di babak 128 besar dari petenis senior Aliaksandra Sasnovich (Belarusia).

Performa Janice Tjen sempat menurun beberapa hari berikutnya. Dia hanya mampu melaju hingga babak 32 besar dalam WTA 125 Suzhou Open 2025 di sektor tunggal. Tapi Janice langsung membayar lunas penampilannya di WTA 125 Jinan Open 2025.

Berstatus sebagai unggulan tiga, Janice Tjen mampu meraih gelar WTA perdananya di Jinan Open 2025. Dia memenangkan lima pertandingan dalam ajang yang termasuk dalam kategori WTA Challenger tersebut.

Janice Tjen kemudian kembali mengalami inkonsisten. Ia langsung kalah di pertandingan pertama fase kualifikasi WTA 250 Guangzhou Open 2025. Tapi pada akhirnya Janice Tjen bangkit dan menunjukkan penampilan terbaiknya untuk menjuarai Chennai Open 2025.

Tren naik dan turun itu yang membuat Janice Tjen bahagia bukan main menjuarai Chennai Open 2025. Dia lega akhirnya bisa mendapatkan gelar WTA Tour perdana sepanjang kariernya.

“Saya sangat senang bisa menang kali ini karena kekalahan sebelumnya sangat memilukan,” ujar Janice Tjen, dipetik dari laman resmi WTA, Selasa (4/11).

“Saya berhasil mencapai final di Sao Paulo WTA 250, tetapi untungnya hari ini, saya menang,” tambahnya.

Lantas apa rahasia di balik performa menanjak Janice Tjen dalam setahun terakhir? Dia mengatakan, tidak ada.

“Saya rasa tidak ada rahasia. Saya pikir ini hanya tentang berlatih keras, mencoba meningkatkan setiap aspek permainan saya, minggu demi minggu. Saya juga mencoba belajar dari kekalahan sebelumnya dan dari pertandingan yang saya menangkan," kata dia.

Peningkatan karier Janice Tjen pun tak diduga banyak pihak. Termasuk dirinya, yang tak menyangka bisa berada di titik sekarang sebagai petenis tunggal terbaik kedua sepanjang sejarah tenis Indonesia.

“Saya rasa ini tak terduga. Di atas kertas, peringkat memang sedikit melonjak, tetapi saya tidak terlalu memikirkan angka. Saya hanya berusaha bekerja dan melihat apa yang akan terjadi. Saya dan pelatih belum banyak membicarakan peringkat dan hal-hal semacam itu," kata Janice.

"Kami hanya ingin terus berkembang, apa yang bisa kami lakukan lebih baik, dan sejak awal kami bekerja sama, kami sudah sepakat untuk tidak membicarakan peringkat sampai setahun setelahnya, dan kami bisa melihat ke belakang untuk melihat di mana posisi kami,” jelasnya menambahkan.

Rentetan prestasi itu sebenarnya belum semua. Sebab Janice yang juga bermain di sektor ganda, juga menorehkan pencapaian gemilang dalam setahun terakhir.

Yakni mencapai tujuh final ITF, dengan empat di antaranya berbuah gelar juara, lalu sekali mememangkan WTA Challenger Suzhou Open 2025 bersama Aldila Sutjiadi, serta menyabet dua gelar WTA 250 di Guangzhou Open 2025 bareng Katarzyna Piter (Polandia) dan Chennai Open 2025 bareng Aldila Sutjiadi.

Ranking WTA Janice Tjen di sektor ganda pun melejit. Dia kini ada di urutan ke-85 dunia, padahal pada tahun lalu masih menempati urutan 843 dunia.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #mengintip #progres #perjalanan #gila #janice #tjen #tahun #lalu #ranking #kini #tembus #dunia

KOMENTAR