Pandit Malaysia Kritik Penunjukan Arab Saudi sebagai Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Wing back Timnas Indonesia Calvin Verdonk berkontribusi atas gol kedua ke gawang Arab Saudi pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Selasa (19/11/2024) di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Verdonk sulit dihentikan Saud Abdulhamid sebelum memberi key pass kepada Marselino Ferdinan sang pencetak gol. (KOMPAS.com/ADIL NURSALAM)
10:29
7 Oktober 2025

Pandit Malaysia Kritik Penunjukan Arab Saudi sebagai Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

- Keputusan yang diambil oleh AFC untuk menjadikan Arab Saudi sebagai tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia telah memicu berbagai kritik dari para pengamat sepak bola internasional.

Arab Saudi dijadwalkan akan menghadapi Timnas Indonesia dan Irak dalam putaran empat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Laga pertama Grup B ronde empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 menyajikan duel Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City, pada Rabu (8/10/2025) atau Kamis dini hari WIB.

Setelah itu di arena yang sama, Irak akan menjadi lawan kedua bagi Arab Saudi asuhan Herve Rennard, persisnya pada 14 Oktober 2025.

Keputusan yang diambil oleh badan tertinggi sepak bola Asia, AFC, untuk menujuk Arab Saudi sebagai tuan rumah ronde empat Kualifikasi Piala Dunia 2026, mendapat sorotan dari Faiz Gurun, seorang pengamat sepak bola asal Malaysia.

Faiz mengungkapkan rasa kecewanya terhadap AFC yang dianggapnya terlalu memprioritaskan Timur Tengah dalam penentuan lokasi pertandingan.

Ia juga menyoroti kesulitan AFC dalam memberikan penjelasan resmi kepada media, meskipun markas mereka berada di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Kita akan melihat dua pertandingan Timnas Indonesia yang sengit," katanya dalam siaran langsung Bola itu Life di Astro Arena.

"Tetapi, sudahkah dipastikan tuan rumah untuk pertandingan ini?"

"Saya pikir dua pertandingan berlangsung di Arab Saudi. Inilah yang membuat saya bingung dengan AFC."

"Memang markas AFC di Kuala Lumpur tetapi kami sulit juga untuk bertanya," tambahnya.

Faiz juga menyesalkan bahwa AFC sering kali memilih Timur Tengah sebagai lokasi pertandingan.

Salem Al Dawsari bersiap untuk mengambil penalti dalam pertandingan sepak bola Grup C Kualifikasi Piala Dunia2026 antara Arab Saudi vs Australia di King Abdullah Sports City, Jeddah, pada 10 Juni 2025. (Photo by Abdel Ghani BASHIR / AFP)AFP/ABDEL GHANI BASHIR Salem Al Dawsari bersiap untuk mengambil penalti dalam pertandingan sepak bola Grup C Kualifikasi Piala Dunia2026 antara Arab Saudi vs Australia di King Abdullah Sports City, Jeddah, pada 10 Juni 2025. (Photo by Abdel Ghani BASHIR / AFP)

Kenapa Tidak di Tempat Netral?

Ia percaya ada banyak kota yang bisa dijadikan tuan rumah dengan status netral.

Faiz menyebut Kuala Lumpur sebagai salah satu lokasi potensial karena kedekatannya dengan markas besar AFC.

"Tetapi, apakah semua pertandingan harus di Timur Tengah?"

"Apakah tidak ada tempat yang netral? Di Korea Selatan, Jepang, China? Di situ lebih netral."

"Bahkan kalau main di Kuala Lumpur juga bisa, lebih netral," ujarnya menambahkan.

Namun, bukan hanya mengenai lokasi, Timnas Indonesia juga dihadapkan pada masalah lain jelang pertandingan melawan Arab Saudi.

Pertandingan tersebut akan dipimpin oleh wasit Ahmad Al Ali dari Kuwait. Perihal ini sempat memicu protes dari PSSI, organisasi induk sepak bola Indonesia.

Namun, AFC tetap pada keputusannya untuk menunjuk wasit dari Negara Timur Tengah tersebut.

Tag:  #pandit #malaysia #kritik #penunjukan #arab #saudi #sebagai #tuan #rumah #ronde #kualifikasi #piala #dunia #2026

KOMENTAR