Universitas Pennsylvania Larang Atlet Transgender, Cabut Rekor Perenang Lia Thomas Demi Patuhi Aturan Baru Title IX
Atlet renang transgender asal Amerika Serikat, Lia Thomas. (liakthomas/Instagram)
20:06
2 Juli 2025

Universitas Pennsylvania Larang Atlet Transgender, Cabut Rekor Perenang Lia Thomas Demi Patuhi Aturan Baru Title IX

Universitas Pennsylvania (UPenn) sepakat untuk melarang atlet transgender perempuan ikut serta dalam tim olahraga perempuan sebagai bagian dari penyelesaian kasus hukum yang melibatkan mantan perenangnya, Lia Thomas.

Kesepakatan ini menandai akhir dari penyelidikan federal yang menilai bahwa partisipasi Thomas telah melanggar undang-undang antisdiskriminasi di bidang pendidikan.

Dilansir dari The Guardian dan The New York Times, kesepakatan diumumkan pada Selasa (1/7) oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat yang menyatakan bahwa UPenn melanggar Title IX, undang-undang yang melarang diskriminasi berdasarkan jenis kelamin karena mengizinkan Thomas bertanding di kategori perempuan.

Sebagai bagian dari penyelesaian, UPenn setuju untuk:

1.       Melarang atlet laki-laki secara biologis berkompetisi dalam cabang olahraga perempuan.

2.       Mengadopsi definisi pria dan wanita berdasarkan jenis kelamin biologis.

3.       Memulihkan catatan dan gelar atlet perempuan yang sebelumnya kalah dari Thomas.

4.       Mengirim surat permintaan maaf secara personal kepada para atlet yang terdampak.

Lia Thomas menjadi sorotan nasional pada 2022 setelah menjadi atlet transgender pertama yang memenangkan kejuaraan renang tingkat nasional NCAA di nomor 500 yard gaya bebas.

Kemenangannya menuai perdebatan luas, baik dari pihak yang mendukung hak transgender maupun yang mempertanyakan keadilan dalam kompetisi olahraga.

Pemerintahan Trump melalui Menteri Pendidikan Linda McMahon menyebut kesepakatan ini sebagai kemenangan bagi hak perempuan dan anak perempuan.

“Kami juga akan terus berjuang tanpa henti untuk memulihkan penerapan Title IX yang semestinya serta menegakkannya secara penuh sesuai hukum,,” ujar McMahon dikutip dari The Guardian pada Selasa (1/7).

Sementara itu, Presiden UPenn, Dr. J. Larry Jameson menyatakan bahwa universitasnya semula telah mematuhi aturan yang berlaku saat Thomas bertanding.

Namun, ia mengakui bahwa kebijakan tersebut kini berdampak besar pada institusi. Ia juga menegaskan bahwa UPenn tetap berkomitmen menciptakan lingkungan yang inklusif dan terbuka.

Di sisi lain, sejumlah kelompok hak sipil seperti Human Rights Campaign dan American Civil Liberties Union (ACLU) mengkritik keras langkah pemerintah.

Mereka menilai pembatasan terhadap atlet transgender hanya akan memperkeruh diskriminasi terhadap komunitas LGBTQ+.

Catatan kompetisi resmi di situs UPenn pun telah diperbarui. Nama Lia Thomas tidak lagi tercantum sebagai pemegang rekor di tiga nomor lomba.

Namun, universitas tetap mencantumkan catatan kaki bahwa Thomas bertanding sesuai aturan yang berlaku saat itu.

Keputusan ini menutup sengketa hukum yang telah berlangsung sejak awal tahun, namun polemik seputar partisipasi atlet transgender di ranah olahraga perempuan tampaknya masih jauh dari selesai.

Perdebatan antara perlindungan hak perempuan dan inklusi gender masih menjadi isu sentral yang membelah opini publik di Amerika Serikat.

Editor: Hendra Eka

Tag:  #universitas #pennsylvania #larang #atlet #transgender #cabut #rekor #perenang #thomas #demi #patuhi #aturan #baru #title

KOMENTAR