Dinilai Tidak Maksimal, Duet Ganda Campuran Indonesia Dejan Ferdi­nansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti Akhirnya Dipisah
Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia gagal melangkah ke semifina Malaysia Masters 2025. (Dok PBSI)
19:06
14 Juni 2025

Dinilai Tidak Maksimal, Duet Ganda Campuran Indonesia Dejan Ferdi­nansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti Akhirnya Dipisah

- Setelah ber­main rangkap selama kurang lebih 6 bulan, Dejan Ferdi­nansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti akhirnya dipi­sah. JanDia -akronim Dejan/Fadia menjalani debut di Malaysia Open 2025 Super 1000 di awal tahun.

Kabidbibpres PP PBSI Eng Hian menyatakan, melihat hasil yang ada dan dengan beberapa pertimbangan lain, maka Siti Fadia Silva Rama­dhanti akan fokus bermain di ganda putri.

Sementara itu, Dejan Ferdi­nansyah akan dicarikan pa­sangan baru yang fokus di gan­da campuran. ‘’Biar pro­gram latihan bisa berjalan efektif dan maksimal,’’ kata Eng Hian

Dikonfirmasi, Dejan me­nye­butkan bahwa dia bisa menerima keputusan yang diambil pengu­rus di PBSI. “Saya harus mulai lagi dari awal. Tapi secara pribadi tidak masalah bagi saya,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos.

Lalu, siapa yang akan men­jadi partner barunya? ‘’Saya belum ada permintaan ke PBSI. Saya ikutin arahan pe­latih saja,’’ ujarnya.

Menurutnya, mungkin ini menjadi keputusan terbaik bagi semua pihak. Baik bagi PBSI maupun bagi dirinya dan Fadia. Ya, sepanjang diduetkan, hasil­nya belum terlalu kelihatan. Pres­tasi terbaik keduanya ada­lah, menjadi runner up di Thai­land Masters dan Taiwan Terbuka.

Sedangkan, di turnamen terakhir atau di Indonesia Open, mereka langsung terhenti pada Babak 32 Besar usai ditundukkan duo Thai­land Dechapol Puavara­nukroh/Supissara Paewsam­pran (18-21, 13-21).

Kurang optimalnya penam­pian keduanya disebabkan dari beberapa faktor. Salah satu diantaranya adalah karena Fadia juga harus bermain rangkap di ganda putri bersama Lanny Tria Mayasari.

Apalagi, karakter permainan di ganda putri dan campuran terbilang berbeda. Saat ganda putri lebih banyak menggu­nakan endurance karena sering terjadi reli panjang. Se­mentara itu, ganda cam­puran lebih taktis dan cepat. Hal itulah yang terkadang terlihat di lapangan belum begitu maksi­mal saat penye­suaian.

‘’Karena harus ber­ganti pola di hari yang sama,’’ ujarnya.

Editor: Hendra Eka

Tag:  #dinilai #tidak #maksimal #duet #ganda #campuran #indonesia #dejan #ferdinansyahsiti #fadia #silva #ramadhanti #akhirnya #dipisah

KOMENTAR