Dominasi Ducati Lenovo Team, Bagnaia Pertegas Dominasi Ducati di Kandang Macan
Francesco Bagnaia merayakan kemenangan Ducati Lenovo Team di MotoGP Motegi Jepang 2024. (Ducati Indonesia)
16:00
8 Oktober 2024

Dominasi Ducati Lenovo Team, Bagnaia Pertegas Dominasi Ducati di Kandang Macan

— Jepang tak dipungkiri merupakan negara produsen motor terbaik, di mana Honda, Yamaha, Suzuki, hingga Kawasaki pernah mewarnai pentas MotoGP.

Namun, hanya Honda dan Yamaha yang menjadi perwakilan Negeri Sakura musim ini. Sayangnya, mereka masih kalah bersaing dengan pabrikan lain seperti Ducati, KTM, hingga Aprilia.

Bahkan, saat mentas di Sirkuit Motegi, Jepang, tim pabrikan tuan rumah masih belum bisa berbuat banyak. Francesco Bagnaia bersama Ducati Lenovo Team kembali menunjukkan kedigdayaannya di MotoGP Motegi Jepang 2024.

Sang juara bertahan MotoGP berhasil menyelesaikan balapan dengan sempurna dan meraih kemenangan kedelapan musim ini di sirkuit legendaris Motegi.

Kemenangan Bagnaia di Grand Prix Jepang ini menjadi sejarah baru baginya. Ini adalah pertama kalinya ia menjuarai balapan di Motegi dengan Ducati, mempertegas dominasinya di musim 2024.

Dengan 24 lap yang harus diselesaikan, Bagnaia langsung tancap gas dari posisi kedua di grid dan memimpin balapan sejak tikungan pertama. Ia mempertahankan posisi hingga garis finis dengan performa impresif yang tak terbendung.

Tak hanya Bagnaia, performa motor-motor Ducati lainnya juga begitu cemerlang. Lima motor Ducati berhasil masuk dalam lima besar di akhir balapan. Jorge Martín dari Pramac Racing Team menyusul Bagnaia di posisi kedua.

Marc Marquez yang memperkuat Gresini Racing MotoGP berhasil finis di urutan ketiga. Posisi keempat ditempati oleh Enea Bastianini yang juga dari Ducati Lenovo Team, sementara Franco Morbidelli melengkapi posisi lima besar dengan motor Pramac Racing Team.

Ducati memang tak tertandingi di Motegi. Mereka tak hanya mendominasi podium, tetapi juga menunjukkan keunggulan teknis dan strategi balap yang luar biasa.

Bagnaia memimpin balapan dengan nyaman, menjaga jarak aman dari Martín yang terus mencoba mengejar.vSementara Bastianini, meski sempat terlempar ke posisi ketujuh, berhasil bangkit dan finis di posisi keempat setelah menyalip Brad Binder dan Jack Miller.

Kemenangan ini semakin memperkuat posisi Ducati Lenovo Team di klasemen tim dengan total 695 poin. Di klasemen konstruktor, Ducati sudah dipastikan meraih gelar juara berkat penampilan gemilang di sepanjang musim.

Di sisi lain, Bagnaia kini semakin dekat dengan puncak klasemen kejuaraan dunia, hanya terpaut 10 poin dari Jorge Martín, yang kini berada di posisi teratas.

Enea Bastianini pun memberikan penampilan yang solid meski mengaku balapan tidak berjalan sesuai harapannya. Ia sempat kehilangan beberapa posisi setelah disalip Binder di awal balapan, yang membuatnya harus berjuang keras untuk menyalip kembali.

Bastianini berhasil memperbaiki posisinya dan hampir menyalip Marc Márquez di lap-lap akhir, tetapi akhirnya hanya terpaut setengah detik di belakang pembalap asal Spanyol tersebut.

“Balapan tidak berjalan sesuai harapan saya. Setelah disalip Brad (Binder), saya kehilangan beberapa posisi lagi karena ia membuat saya melebar di tikungan 10 dan yang lain mengambil kesempatan. Setelah itu, saya mencoba melakukan yang terbaik, tetapi sudah terlambat; dua pembalap di depan sudah menjauh dan Marc (Márquez) berhasil menyalip Binder jauh lebih cepat daripada saya,” ujar Bastianini.

“Saya butuh waktu lebih lama dan mengoptimalkan pemakaian ban belakang dengan berbagai upaya – dan ini memengaruhi performa saya di paruh kedua balapan. Saya mencoba mengurangi jarak dengan Marc, dan saya benar-benar dekat dengannya, tetapi tidak cukup dekat untuk mencoba menyalipnya,” imbuhnya.

Tim Ducati kini semakin percaya diri jelang seri berikutnya di Phillip Island, Australia. Bagnaia mengaku puas dengan kinerja timnya yang berhasil meraih poin maksimal di Motegi.

“Kami meninggalkan Motegi dengan jumlah poin maksimum yang tersedia, jadi saya sangat senang. Kami bekerja dengan sempurna selama akhir pekan. Itu tidak mudah, karena pada tahap awal balapan Pedro (Acosta) sangat dekat dan berusaha keras, sementara di akhir Jorge (Martín) mengejar ketertinggalan; ketika kecepatan saya berkurang sekian detik, saya mencoba untuk menemukan sedikit kecepatan ekstra dan berhasil,” ujar Bagnaia.

“Namun, putaran terakhir sulit, mengingat tingkat cengkraman / kekuatan yang tersisa. Kami berhasil menyelesaikan banyak putaran dengan ban yang sudah terpakai sepanjang akhir pekan dan bekerja dengan baik berkat pemetaan. Sekarang kami menuju Phillip Island dengan kesadaran penuh akan kemampuan kami,” imbuhnya.

Meski menghadapi tekanan dari Martín di beberapa putaran terakhir, ia berhasil menjaga kecepatan dan mengelola ban dengan baik, menunjukkan kualitas seorang juara dunia sejati.

Luigi Dall'Igna, General Manager Ducati Corse, juga memberikan pujian tinggi kepada Bagnaia. Ia menyebut Bagnaia sebagai juara sejati dan menyatakan kebanggaannya terhadap tim Ducati yang telah bekerja keras sepanjang musim.

Luigi Dall'Igna juga memuji Bastianini atas penampilannya yang solid meski menghadapi tantangan besar di awal balapan. “Pecco adalah juara sejati. Sungguh sulit untuk memprediksi siapa yang akhirnya akan keluar sebagai pemenang untuk gelar juara, tetapi ini adalah pertunjukan yang luar biasa,” ujar Luigi Dall'Igna.

“Saya sangat bangga dengan tim dan semua orang yang bekerja keras untuk tujuan ini. Enea berbalapan dengan solid dan berhasil menjaga fokus; Sayang sekali pada putaran pertama, ia kehilangan peluang untuk menang. Ini tentu menjadi sesuatu yang harus terus kami upayakan,” imbuhnya.

Performa lima motor Ducati yang berhasil masuk lima besar di Motegi menunjukkan betapa kuatnya Ducati di musim 2024. Mereka berhasil membuktikan bahwa keunggulan teknis motor Desmosedici GP, ditambah dengan strategi balap yang matang, menjadi kunci sukses mereka di sirkuit yang menuntut kombinasi kecepatan dan pengelolaan ban yang cermat.

Dengan kemenangan ini, Ducati semakin mendekati gelar juara dunia. Bagnaia, yang kini berada di posisi kedua klasemen, tetap fokus dan optimistis menghadapi balapan berikutnya di Phillip Island. Bastianini juga siap untuk kembali bertarung demi meraih hasil terbaik, sembari mengejar gelar juara dunia yang masih terbuka lebar.

Sementara itu, para rival Ducati seperti Yamaha dan Honda tampak masih kesulitan untuk mengejar dominasi tim asal Italia tersebut. Meski Marquez berhasil finis di posisi ketiga di Motegi, tim-tim non-Ducati tampaknya harus bekerja lebih keras jika ingin mengganggu hegemoni Ducati di balapan berikutnya.

Kini, para pembalap Ducati Lenovo Team sudah mengarahkan fokus mereka pada Grand Prix Australia yang akan digelar pada 18-20 Oktober 2024 di Phillip Island. Bagnaia dan rekan-rekannya akan berusaha mempertahankan momentum positif ini dan kembali meraih kemenangan di seri berikutnya.

Dalam perjalanan menuju akhir musim, persaingan gelar juara dunia semakin memanas. Bagnaia dan Martín, yang kini hanya terpaut 10 poin, dipastikan akan memberikan pertunjukan balap yang penuh tensi tinggi di Phillip Island.

Sementara itu, Bastianini yang berada di posisi ketiga juga masih memiliki peluang untuk mencuri gelar jika ia mampu tampil lebih konsisten di balapan-balapan sisa.

MotoGP 2024 semakin menarik untuk diikuti, dan Ducati tampaknya akan terus menjadi tim yang paling ditakuti di lintasan. Dengan performa yang luar biasa di setiap seri, mereka tak hanya mendominasi balapan, tetapi juga mendefinisikan ulang standar kemenangan di kejuaraan dunia MotoGP.

Dapat dipastikan bahwa penggemar MotoGP akan terus terpukau oleh aksi-aksi menawan dari para pembalap Ducati.

Dengan kemampuan mereka mengelola balapan dan mengoptimalkan performa motor, Ducati kini berada di puncak kejayaannya. Dan dengan tiga seri tersisa, peluang mereka untuk kembali mengamankan gelar juara dunia sangat besar.

Klasemen Konstruktor MotoGP 2024

Motor         Poin

Ducati         574

KTM            275

Aprilia        255

Yamaha      97

Honda        56 

Editor: Edi Yulianto

Tag:  #dominasi #ducati #lenovo #team #bagnaia #pertegas #dominasi #ducati #kandang #macan

KOMENTAR