2 Fakta Timnas Indonesia vs China: Garuda Unggul Kualitas, Tim Naga Dominasi Sejarah
Sejumlah Pesepak Bola Timnas Indonesia mengikuti sesi latihan di Stadion Madya, Jakarta, Senin (2/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
20:24
3 Juni 2025

2 Fakta Timnas Indonesia vs China: Garuda Unggul Kualitas, Tim Naga Dominasi Sejarah

Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan China dalam lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menjadi salah satu laga paling dinanti publik Tanah Air.

Selain karena peran pentingnya dalam menentukan nasib kedua tim menuju pentas dunia, duel ini juga menyimpan sejarah panjang dan dinamika menarik yang layak disorot.

Di tulisan ini kita menyajikan dua fakta mentereng yang menggambarkan kekuatan dan perbedaan mencolok antara Timnas Indonesia dan Timnas China, mulai dari catatan sejarah pertemuan hingga kekuatan skuad terkini.

Siapa yang lebih mentereng di antara keduanya? Mari simak bersama.

1. Rekor Pertemuan, China Masih Mendominasi

China persiapkan taktik khusus jelang lawan timnas Indonesia. (Dok. CFA)Timnas China memiliki rekor pertemuan mentereng saat berjumpa Timnas Indonesia. Perihal sejarah, mereka untuk sementara mendominasi. Terkini, tim Naga akan bertandang ke markas Garuda untuk memainkan laga kesembilan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 5 Juni mendatang. (Dok. CFA)

Timnas Indonesia akan menghadapi China di Stadion Gelora Bung Karno pada 5 Juni 2025 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Laga ini menjadi krusial bagi kedua tim, mengingat posisi klasemen Grup C yang masih terbuka lebar.

Indonesia kini berada di peringkat keempat dengan 9 poin, unggul tiga angka dari China yang menjadi juru kunci.

Secara rekor pertemuan, China jauh lebih unggul dibandingkan Indonesia.

Berdasarkan data dari situs 11v11, Indonesia baru menang 3 kali dari 18 pertemuan melawan China.

Sementara China mencatatkan 12 kemenangan dan 3 hasil imbang dalam rekor yang menguntungkan mereka.

Kemenangan terakhir Indonesia terjadi pada 20 Februari 1987 dalam Kualifikasi Piala Dunia.

Sejak saat itu, Indonesia tak pernah menang dari 9 pertemuan terakhir kontra China.

Pertemuan terakhir pada 15 Oktober 2024 juga dimenangkan China dengan skor 2-1.

"Rekor masa lalu tak bisa dipungkiri, tapi kami percaya diri menghadapi tantangan ini," ujar Patrick Kluivert dikutip dari Antara.

2. Performa dan Kualitas Pemain Diaspora, Indonesia Unggul

Sejumlah Pesepak Bola Timnas Indonesia mengikuti sesi latihan di Stadion Madya, Jakarta, Senin (2/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]Timnas Indonesia bermodal banyak pemain keturunan Eropa jelang menjamu China dalam laga kesembilan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senaya, Jakarta pada 5 Juni 2025. [Suara.com/Alfian Winanto]

Meski tertinggal secara rekor, Indonesia punya catatan performa yang lebih baik dari China dalam 8 laga terakhir.

Indonesia mencatat 2 kemenangan, 3 imbang, dan 3 kekalahan, berbanding 2 menang dan 6 kalah milik China.

Produktivitas gol Indonesia juga lebih baik, mencetak 8 dan kebobolan 14, dibandingkan China yang baru mencetak 6 dan kebobolan 19.

Selain itu, Indonesia memiliki kekuatan tambahan dari 18 pemain diaspora dalam skuadnya.

Beberapa di antaranya adalah Maarten Paes, Thom Haye, hingga Ole Romeny yang kini menjadi andalan.

Sementara itu, China hanya mengandalkan dua pemain naturalisasi: Jiang Guangtai dan Sai Erjiniao.

"Kami bangga memiliki pemain diaspora yang punya ikatan darah dan semangat bela negara," kata Ketua PSSI, Erick Thohir, dikutip dari Kompas.

Dalam hal sejarah, Indonesia juga lebih dulu tampil di Piala Dunia 1938 sebagai Hindia Belanda.

China baru mencicipi turnamen akbar itu pada 2002 dan gagal lolos dari fase grup.

Kini, sejarah dan performa akan bertarung dalam duel panas di Jakarta, siapa yang akan lebih mentereng?

Kontributor : Imadudin Robani Adam

Editor: Arief Apriadi

Tag:  #fakta #timnas #indonesia #china #garuda #unggul #kualitas #naga #dominasi #sejarah

KOMENTAR