



Ganda Putri Apriyani/Fadia Ternyata Bukan Pasangan Tetap, Nasib dan Masa Depannya Ditentukan di All England
- Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti kembali dipasangkan untuk tur Eropa. Namun, duet ganda putri Indonesia itu masih bisa berganti masa depannya bergantung pada hasil dalam tiga turnamen awal yang dijalani.
Apriyani/Fadia sudah lama tidak berpasangan lagi. Terakhir kali mereka bermain bersama dalam Olimpiade Paris 2024 pada pertengahan tahun lalu. Saat itu pasangan berakronim PriFas it mengalami kegagalan total dengan tak mampu meraih satupun kemenangan di fase grup.
Setelah Olimpiade Paris 2024, Apriyani/Fadia tiba-tiba menghilang. Mereka tak pernah beraksi lagi selama beberapa bulan. Kemudian mendadak muncul lagi nama Siti Fadia dalam turnamen, tapi tak bersama Apriyani, melainkan dengan Lanny Tria Mayasari.
Lanny/Fadia turun di ajang Indonesia International Challenge (IC) pada akhir Oktober. Duet ini pun terus berlanjut hingga yang terakhir di Badminton Asia Mixed Team Championships 2025 pekan lalu.
Sementara Apriyani, masih menghilang. Pemain binaan PB Jaya Raya Jakarta itu baru akan kembali pada Maret nanti. Apriyani dipasangkan dengan Fadia, partner lamanya untuk tiga turnamen di Eropa. Yakni Orleans Masters 2025 (4-9 Maret), All England Open 2025 (11-16 Maret) dan Swiss Open 2025 (18-23 Maret).
Nitya Krishinda Maheswari selaku asisten pelatih ganda putri utama Pelatnas PBSI, menjelaskan pertimbangan yang mendasari Apriyani siap turun kembali setelah absen lama karena pemulihan cedera.
"Pertimbangannya memang banyak ya (memutuskan untuk Apriyani turun di tur Eropa). Poin-poinnya memang banyak dan dilihat dari lebih kepada komitmen sebetulnya," ucap Nitya di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta, dipetik Jumat (21/2).
"Komitmen dari anaknya untuk bisa comeback-nya itu seberapa besar dari dianya. Sedangkan kami sudah berbicara dan dianya sudah komitmen untuk comeback," tambah pelatih berusia 36 tahun itu.
Nitya kemudian mengungkap alasan di balik keputusan tim pelatih yang memasangkan Apriyani dengan Fadia lagi. Menurut dia, pada Fadia adalah opsi partner terbaik. "Ya memang untuk sekarang kan yang bisa klop sama Apri kan masih Fadia ya," ungkapnya.
"Kalau di awal kami sudah pecah pun juga enggak bisa juga begitu. Jadi memang start rencana itu memang kalau pun dia comeback memang planning-nya sama Fadia dulu," tambah Nitya.
Lantas bagaimana rencana tim pelatih untuk Apriyani/Fadia? Akankah keduanya terus dipasangkan hingga diproyeksi untuk Olimpiade Los Angeles 2028? Nitya menyebut hal itu belum dipastikan.
Opsi merombak pasangan ganda putri masih terbuka, termasuk yang melibatkan Apriyani/Fadia. Satu yang pasti menurut Nitya adalah semua dilihat dari performa dan hasil mereka di tur Eropa nanti.
"Itu semua (bergantung) hasil lah, dari tur Eropa ini (kami melihat) semua hasil. Hasil ganda putri yang artinya untuk bisa kami meracik lagi ya, untuk mendapatkan pasangan yang lebih baik," terang Nitya.
"Pasti (setelah tur Eropa berpotensi ada racikan baru, termasuk memisahkan Apriyani/Fadia lagi jika hasil kurang memuaskan)," tegas mantan partner dari Greysia Polii tersebut menambahkan.
Tag: #ganda #putri #apriyanifadia #ternyata #bukan #pasangan #tetap #nasib #masa #depannya #ditentukan #england