Megawati Bentuk Kecurangan Red Sparks di Liga Voli Korea, Kualitas Megatron Bukan Level Asia Lagi
SPIKE MEGAWATI - Megawati Hangestri (nomor 8) dan libero Red Sparks, Noh Ran (jersey putih) saat pertandingan putaran lima Liga Voli Korea 2024/2025 melawan IBK Altos di Chungmu Gymnasium, Korea Selatan, Rabu (12/2/2025). Megawati dinilai terlalu bagus untuk menjadi pemain asing Asia di Liga Voli Korea. (Foto Arsip, Februari 2025). 
08:30
19 Februari 2025

Megawati Bentuk Kecurangan Red Sparks di Liga Voli Korea, Kualitas Megatron Bukan Level Asia Lagi

- Sebuah klaim unik disematkan kepada Megawati Hangestri Pertiwi berkat performa sensasionalnya bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks di Liga Voli Korea musim 2024/2025.

Megawati dipandang sebagai bentuk 'kecurangan' Red Sparks di Liga Voli Putri Korea

Hal ini dikarenakan Mega, yang merupakan pemain pengisi kuota Asia, justru condong ke pemain asing (non-Asia) secara kualitas.

Dalam sebuah podcast media Korea, Off the TV, yang merupakan bagian dari SBS Sports, menyoroti bagaimana Red Sparks diuntungkan akan kehadiran seorang Megawati. 

Selebrasi seluruh tim Red Sparks setelah memastikan kemenangan atas Pink Spiders di Samsan Incheon Gymnasium, Selasa (17/12/2024). KEGEMBIRAAN RED SPARKS - Selebrasi seluruh tim Red Sparks setelah memastikan kemenangan atas Pink Spiders pada pertandingan Liga Voli Korea di Samsan Incheon Gymnasium, Selasa (17/12/2024). (Foto Arsip, Desember 2024) (KOVO)

Red Sparks memang mematuhi aturan dengan menggunakan satu pemain asing Asia, dan non-Asia. Tapi keberadaan Megawati bernilai beda.

Kualitasnya tidak kalah dengan opposite non-Asia yang bermain di Liga Voli Putri Korea seperti Gyselle Silva, Laetitia Moma, Taylor Frincano, hingga Victoria Danchak.

"Tidak hanya pemain asing, performa pemain kuota Asia juga mampu menonjol sejak musim lalu," terang salah seorang moderator dalam podcast tersebut di YouTube Off the TV tayang, Selasa (18/2/2025).

"Sudah pasti musim ini yang terbaik adalah Megawati. Dia telah memenangkan MVP ronde ketiga dan keempat," tambahnya menjelaskan.

Satu dari dua orang narasumber menimpali, bahwa keberadaan Megawati sebagai pemain asing Asia bak sebuah kecurangan di Liga Voli Putri Korea.

Sebab pevoli asal Jember, Jawa Timur itu secara kualitas layak menjadi pemain asing non-Asia.

"Ini (keberadaan Megawati) adalah (situasi) kecurangan. Hasilnya tidak adil," jelas sang narasumber.

"Jika kita membandingkan dengan pemain asing Asia lainnya, situasinya sudah berbeda jauh. Dia sangat kuat sebagai opposite."

"Nyaris tidak ada bedanya sekarang (Megawati antara pemain asing Asia dengan non-Asia)."

Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin dianggapnya beruntun. Sebab secara tidak langsung, timnya memiliki dua legiun asing yang sama baiknya ketika menyerang.

Red Sparks tidak hanya mengandalkan Megawati sebagai tulang punggung perolehan poin. Namun juga ada Vanja Bukilic dari Serbia, yang secara kualitas sama baiknya dengan Megatron.

Apalagi Bukilic memiliki posisi natural sebagai opposite, seperti yang dia emban saat musim lalu memperkuat Korea Expressway Hi-Pass.

"(Megawati) Sangat menguasai di posisi itu (opposite), Dari sisi serangan juga menjadi indikator yang sangat jelas. Dia berada di puncak, dan faktanya dia adalah pemain asing kuota Asia."

"Hal itu dapat dikatakan sebagai 'kecurangan'."

Kecurangan dalam hal ini memiliki artian positif. Di mana Megawati diklaim pemain asing kuota Asia yang memiliki kualitas non-Asia seperti Gyselle Silva, Laetitia Moma, hingga Victoria Danchak.

Sementara tim-tim Liga Voli Putri Korea musim ini, mendatangkan pemain asing Asia yang cenderung memberikan keseimbangan, seperti Zhang Yu (AI Peppers), Wipawee Srithong (Hyundai Hillstate), Thanacha Sooksood (Hi-Pass), hingga Chen Xintong (IBK Altos).

Pemain asing Asia yang cukup mentereng lainnya ialah Anilise Fitzi (Australia). Dia juga menjadi tulang punggung dalam hal block di Pink Spiders.

Tapi jika dibandingkan dengan Megawati, jelas opposite Timnas voli putri Indonesia ini menang telak.

Terlepas dari itu, Red Sparks dan Megawati akan melakoni pertandingan tandang hari ini, Rabu (19/2/2025) melawan AI Peppers di Pepper Gymnasium, pukul 17.00 WIB.

Kemenangan bisa mengerek posisi tim Megawati ke urutan dua klasemen sementara menggeser sang juara bertahan. Hyundai Hillstate.

(Tribunnews.com/Giri)

Editor: Dwi Setiawan

Tag:  #megawati #bentuk #kecurangan #sparks #liga #voli #korea #kualitas #megatron #bukan #level #asia #lagi

KOMENTAR