Evaluasi Empat Turnamen Awal Tahun, PBSI Sebut Atlet Indonesia Kurang Penguatan hingga Finishing
Turnamen BWF pada Januari tahun ini dibuka dengan Malaysia Open, dilanjut dengan India Open, kemudian Indonesia Masters, dan ditutup oleh Thailand Masters.
Hasilnya, Indonesia gagal meraih gelar pada tiga turnamen awal.
Hasil terbaik didapat oleh Jonatan Christie dan Fajar Alfian/M. Rian Ardianto meraih posisi sebagai Runner up, di Indonesia Masters 2025.
Barulah dalam Thailand Masters, Indonesia meraih gelar juara. Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, berhasil mengukir gelar di Turnamen BWF Super 300 itu.
Masih di ajang yang sama, tiga wakil Indonesia menjadi runner-up.
Mereka adalah Komang Ayu Dewi (tunggal putri), M. Shohibul Fikri/Daniel Marthin (ganda putra), dan Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda campuran).
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI Eng Hian mengapresiasi pencapaian atlet-atlet Indonesia dalam empat ajang tersebut.
Namun, peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 itu, menilai jika masih ada hal teknis dan non teknis yang harus di evaluasi.
“Tentu capaian jangka pendek ini tetap perlu kami evaluasi. Dari empat pertandingan sejak Malaysia Open hingga Thailand Master, saya mencatat atlet kami butuh penguatan saat penyelesaian akhir, bagaimana mengatasi situasi kritis, dan harus mematangkan pola permainan.
"Ini akan menjadi catatan dalam pengembangan latihan ke depan selain peningkatan individual skill di semua sektor,” paparnya.
Untuk itu, lanjut Eng Hian, para khususnya atlet muda, akan ditambah jam terbangnya supaya bisa belajar dari setiap turnamen yang diikuti.
“Selamat kepada Lanny/Fadia yang berhasil menjadi juara Thailand Masters 2025 dan juga para runner up, baik di Daihatsu Indonesia Masters dan Thailand Masters,” tutup Eng Hian.
Tag: #evaluasi #empat #turnamen #awal #tahun #pbsi #sebut #atlet #indonesia #kurang #penguatan #hingga #finishing