Isra’ Mi'raj nabi Muhammad SAW Terjadi di Bulan Rajab, Berikut Kisah Keajaiban Perjalanan Rasulullah
Ilustrasi Al Aqsha, destinasi perjalanan Isra’ Mi’raj (Freepik)
11:33
13 Januari 2024

Isra’ Mi'raj nabi Muhammad SAW Terjadi di Bulan Rajab, Berikut Kisah Keajaiban Perjalanan Rasulullah

 – Awal bulan Rajab tahun ini jatuh pada  Sabtu (13/1). Bulan ini oleh kalangan muslim dianggap suci karena peristiwa besar di dalamnya.

Pada bulan Rajab ini, terjadi peristiwa besar bernama Isra’ wal Mi'raj. Sebuah perjalanan yang menjadi salah satu mukjizat Nabi Besar Muhammad SAW.

Umumnya, masyarakat muslim pasti sudah tahu apa garis besar dari perjalanan ini. Isra’ Mi'raj umumnya hanya diketahui sebagai perjalan Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al Haram di Makkah menuju Masjid Al Aqsa di Palestina dan dari situ beliau diangkat ke atas langit ke-7 (beberapa beranggapan surga).

Dilansir dari laman muslimhands.org.uk, terjadi banyak kejadian selama perjalanan itu terjadi. Berikut beberapa kejadian yang terjadi selama Isra’ Mi'raj:

1. Terjadi pada titik terendah Rasulullah

Isra’ Mi'raj terjadi pada saat nabi sedang berduka atas kematian istri tercintanya yang merupakan ibu bagi para mukminin Sayyidatina Khadija Al Kubra (ra)

Selain sedang berduka, Rasulullah dan pengikutnya juga mengalami tekanan dan perlakuan keras yang intens dari suku Quraisy yang merupakan suku dari keluarganya.

Mendapatkan banyak rasa sakit dan duka, Rasulullah mendapatkan hadiah yang sangat indah dari Allah SWT dengan peristiwa Isra’ Mi'raj

2. Isra’, Perjalanan dari Ka'bah ke Aqsha

Ketika Rasul tertidur di rumah Umm Hani (ra), dia berkata bahwa ia melihat atap rumahnya terbuka dan malaikat Jibril (as) turun (Bukhari).

Ulama’ memiliki cerita yang berbeda-beda, namun sebagian menceritakan bahwa Rasulullah kemudian dibawa ke Hijr (tembok setengah lingkaran Ka'bah).

Di Hijr, Nabi Muhammad SAW berkata bahwa Malaikat Jibril (as) membelah dadanya dan mencuci hatinya dengan air zam-zam.

Kemudian, Jibril (as) membawakan nampan emas yang penuh berisi dengan kebijakan dan keimanan. Setelah menuangkannya ke dalam dadaku dia menutupnya kembali (Bukhari).

Kemudian rasul dibawakan sebuah makhluk putih yang dikenal dengan nama buraq. Lebih besar dari keledai, namun lebih kecil dari seekor mule (hybrid kuda dan keledai). Hewan itu melangkah sejauh mata memandang (Muslim).

Di beberapa titik sepanjang perjalanan, Jibril menghentikan buraq dan berkata kepada nabi agar turun dan berdoa.

Perhentian pertama adalah di tempat imigrasi di madinah. Segera setelah Isra’ Mi'raj Nabi Muhammad akan bertemu kaum Anshar dan hijrah ke Madinah.

Pada pemberhentian kedua, Nabi berhenti di Gunung Sinai yang merupakan tempat turunnya Taurat kepada Musa (as).

Pemberhentian ketiga pada perjalanan itu adalah di kota Betlehem yang merupakan tempat lahir dari Nabi Isa (as).

Pemberhentian keempat adalah makam Nabi Musa (as). Nabi berkata “saya kebetulan melewati Musa (as) pada malam perjalanan saya di bukit pasir merah ketika dia sedang berdoa berdiri di kuburnya” (Muslim). Kita tahu bahwa makamnya terletak sepelemparan batu dari tanah suci Masjid Aqsha (Bukhari).

Kejadian ini juga membuktikan dari perkataan rasul bahwa para nabi tetap hidup sepeninggalnya mereka di dalam kuburnya sambil berdoa (Abu Ya’la).

Saat sampai di Masjid Al Aqsha Palestina, Jibril (as) menunjuk sebuah batu yang menyebabkan retakan dan mengikat buraq di sana.

Di dalam masjid, telah menunggu 124000 Nabi Muhammad SAW. Jibril (as) kemudian mengarahkan nabi ke depan dan rasul pun memimpin mereka shalat dalam tempat suci yang penuh berkat itu.

Editor: Kuswandi

Tag:  #isra #miraj #nabi #muhammad #terjadi #bulan #rajab #berikut #kisah #keajaiban #perjalanan #rasulullah

KOMENTAR