Isra Mikraj, Kisah Perjalanan Rasulullah dan Mukjizat yang Dijemput
Masjidilharam. (AFP)
19:39
1 Februari 2024

Isra Mikraj, Kisah Perjalanan Rasulullah dan Mukjizat yang Dijemput

– Isra Mikraj merupakan perjalanan yang dilakukan Rasullah Muhammad SAW dalam satu malam dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa, lalu berlanjut dengan naik ke langit menuju Sidratul Muntaha.

Isra dalam Bahasa Arab mengacu pada perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Makkah Masjidilharam ke Yerussalem, khususnya ke situs Masjidilaqsa sebagaimana yang dikisahkan dalam QS: Al-Isra.

Mikraj dalam Bahasa Arab secara harfiah berarti tangga. Malaikat Jibril membawa Nabi menuju ke surga, menaiki tujuh tingkatan langit melewati para nabi sebelumnya. Yaitu, Nabi Ibrahim, Musa, Harun, Idris, Yusuf, Isa, Yahya, dan Adam. Terakhir menuju Sidratul Muntaha.

Jadi, Isra Miraj merupakan sebuah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam satu malam. Peristiwa Isra dijelaskan dalam QS: Al-Isra (17): 1 dan Mikraj di QS Al-Najm (53): 13-18.

Menurut Al Allamah al Manshurfufi, Isra Mikraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Peristiwa Isra Miraj terbagi dalam dua yang berbeda. Dalam Isra Nabi Muhammad SAW diberangkatkan oleh Allah SWT dari Masjidilharam menuju Masjidilaqsa. Lalu, dilanjutkan dengan Mikraj yang membawa Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha. Di sini Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah untuk menunaikan Salat.

Nabi Muhammad naik ke langit ketujuh tidak sendirian. Dia didampingi Malaikat Jibril dengan menumpangi kendaraan bernama Buraq. Seperti yang dikatakan Imam Nawawi:

البراق إسم الدابة التي ركبها رسول الله صلى الله عليه وسلم ليلة الإسراء

“Buraq ialah nama seekor binatang yang pernah dinaiki Rasulullah SAW pada malam isra`” (Syarah Shahih Muslim, Juz 2, h. 210).

Saat itu, Nabi Muhammad diperintahkan oleh Allah SWT untuk menunaikan salat sebanyak 50 kali dalam sehari. Namun, Nabi Musa memberi tahu bahwa perintah itu sangat sulit bagi. Dia meminta Nabi Muhammad SAW untuk meminta pengurangan kepada Allah SWT.

Nabi Muhammad pun pergi di antara Nabi Musa dan Allah SWT secara bolak-balik sebanyak 9 kali untuk meminta pengurangan hingga akhirnya jumlahnya dikurangi menjadi 5 kali dalam sehari, seperti yang biasa dikerjakan Umat Muslim saat ini.

Nabi Musa pun sempat mengatakan kepada Nabi Muhammad untuk kembali meminta pengurangan. Namun, Nabi Muhammad merasa malu dan mengatakan dia bersyukur atas kelimanya.

Perintah salat yang Nabi Muhammad SAW terima langsung tanpa perantara Malaikat Jibril mengisyaratkan bahwa salat merupakan komunikasi langsung antara hamba dan Tuhan. Dalam sebuah hadis disebutkan:

أقرب ما يكون العبد من ربه عز وجل وهو ساجد فأكثروا الدعاء (رواه مسلم)

“Posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya (Allah SWT), yaitu ketika sedang sujud (salat). Maka perbanyaklah doa ketika itu” (Riwayat Muslim).

Kemudian timbul pertanyaan mengenai peristiwa Isra Mikraj tentang mengapa perjalanan Rasulullah itu harus ke Masjidilaqsa dulu dan tidak langsung ke langit saja?

Dikutip melalui laman kemenag.go.id, Muhammad Said Al Mubayyadh dalam kitab Al Isra menjelaskan bahwa dalam hal ini mengandung makna simbolik. Pertama, Nabi Muhammad masih memiliki garis keturunan dari Ibrahim AS yang berasal dari Ismail AS. Sedangkan Nabi lainnya adalah berasal dari Ishaq AS.

Merujuk pada Nabi Muhammad SAW yang berdakwah di Makkah sedangkan Nabi yang lain berdakwah di sekitar Palestina, apabila dibiarkan saja orang lain akan menuduh Nabi Muhammad SAW sebagai orang yang tidak memiliki hubungan dengan golongan Ibrahim dan merupakan sempalan.

Kedua, ada hikmah yang dapat diambil, yaitu karena keadaan Nabi yang kala itu dalam hal berduka kehilangan orang terkasihnya, istri Khadijah dan juga pamanya Abu Thalib. Maka, Allah SWT memperlihatkan kebesarannya secara lansung dengan mempertemukanya dengan para nabi sebelumnya agar Nabi Muhammad SAW melihat bahwa mereka pun mengalami masa-masa sulit sehingga Nabi SAW bertambah motivasi dan semangatnya.

Mukjizat Isra Miraj

Mengutip dari laman Universitas Muhammadiyah Jakarta adapun Bukti Mukzijat Isra Miraj :

1. Tanda Kuasa Allah

Isra Mikraj menjadi sebuah peristiwa yang tidak pernah terjadi dalam peristiwa lain. Nabi Muhammad SAW yang melakukan perjalanan teleportasi (pengalihan materi dari satu titik ke titik lain tanpa melewati jarak antara kedua titik) dengan jasad dan ruh. Nabi Muhammad diperlihatkan oleh Allah SWT tempat terakhir manusia yaitu surga dan neraka kemudian diperlihatkan peristiwa akhir zaman dan kembali ke masanya lagi.

2. Perintah Salat dan Masjid

Dalam peristiwa Isra Mikraj kita mengetahui bahwa perjalanan ini dilakukan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa padahal Allah bisa saja berkehendak untuk langsung mengantar Nabi ke Sidratul Muntaha. Hal ini menunjukkan artinya betapa pentingnya masjid yang secara maknawi bukan hanya sekedar tempat melainkan ruh dan juga aktivitas. Oleh karena itu Masjid menjadi sentral utama bagi Umat Islam dalam menjalankan Salat.

3. Kehidupan Umat Islam yang Beriman

Peristiwa Isra Mikraj memberikan pengertian atas kehidupan manusia yang beriman. Atas peristiwa itu Nabi Muhammad yang dinistakan oleh kaumnya. Rasullah dianggap berhalusinasi karena menunjukkan perjalanan yang tidak masuk akal dan hanya orang-orang beriman yang mempercayai kisah Isra Mikraj.

Hikmah Isra Mikraj

1. Perjalanan Safar bisa dijadikan Solusi dalam menyelesaiakan setiap kebuntuan dalam kehidupan.

Hikmah yang didapat dalam perjalanan Isra Mikraj nabi ini adalah salah satu dari kisah Nabi Muhammad yang kehilangan dua orang penting dalam hidupnya, yaitu istrinya Khadijah dan pamanya Abu Thalib. Selain itu, Nabi Muhammad SAW sering mendapatkan teror dari orang-orang Quraisy. Atas kejadian itu Nabi Muhammad SAW selayaknya manusia biasa yang mengalami kebuntuan dan Allah SWT menghiburnya dengan memperjalankanya ke langit.

Sebagai manusia yang bisa mengalami kebuntuan dalam hidup dapat dihadapi dengan melakukan safar alias jalan-jalan. Dengan hal itu, seseorang akan menemukan ide-ide yang luar biasa dari hasil perjalanan safarnya, dalam tanda kutip safar yang menuju ke jalan kebaikan.

2. Menyadari bahwa Kehidupan adalah sebuah proses

Setiap Manusia akan melewati sebuah proses kehidupan, manusia akan menuju sebuah destinasi. Jika Rasulullah mengatakan akhirat akan begini dan begitu maka menuju kesana akan melewati sebuah proses.

3. Kepercayaan dalam menambah keimanan

Dalam perjalanan Rasulullah ini menanamkan modal keimanan dalam hati bagi selurut umat islam. Sebagai manusia biasa kita tidak akan percaya kepada kemukjizatan kalau tidak ada keimanan dalam hati, maka iman menjadi bekal utama seseorang dalam naungan keislaman.

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #isra #mikraj #kisah #perjalanan #rasulullah #mukjizat #yang #dijemput

KOMENTAR