Elite PDIP Bongkar Alasan Parpol Belum Umumkan Jagoannya di Wilayah Strategis Pilkada, karena Ada Ketakutan
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Yevri Sitorus. (Suara.com/Bagaskara)
19:04
31 Juli 2024

Elite PDIP Bongkar Alasan Parpol Belum Umumkan Jagoannya di Wilayah Strategis Pilkada, karena Ada Ketakutan

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Yevri Sitorus, mengatakan belum ada partai-partai yang secara gamblang berani mengumumkan siapa figur di Pilkada 2024, karena adanya ketakutan. Kenapa?

Hal itu disampaikan Deddy dalam diskusi bertajuk "26 Tahun Reformasi Dihancurkan Presiden RI Jokowi" di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2024).

"Jadi kalau sekarang orang bingung menentukan calon kepala daerah di Jawa Tengah di DKI di mana-mana karena kita sekarang sedang berada seperti di zaman orde baru. Negara dengan rasa takut," kata Deddy.

Ketakutan itu, kata dia, merujuk apa yang dilakukan di era rezim Presiden RI Jokowi dimana hukum dijadikan alat untuk menyandera partai politik.

Baca Juga: PP 28 Tahun 2024 Belum Ketat Atur Iklan Rokok, Pengamat UI: Ada Intervensi dari Industri Tembakau

"Nah ini kenapa? Orang bilang karena Jokowi pintar Jokowi jenius, kalau saya tidak, Jokowi nekat, kalau menurut saya membedakan Jokowi dengan presiden lain, adalah Jokowi presiden paling nekat sepanjang sejarah," katanya.

"Semua orang bisa curang kok tapi tidak ada presiden sejak zaman Reformasi yang bermimpi menggunakan aparat penegak hukum dari atas sampai ke bawah, menggunakan instrumen birokrasi dari atas sampai ke bawah, menggunakan kasus hukum untuk menyandera partai partai politik," sambungnya.

Ia mengatakan semua orang sekarang dalam rasa takut. Terlebih untuk menyampaikan pendapatnya.

"Orang takut dijarah, orang takut bersuara, semua orang takut apalagi politisi apalagi birokrat," pungkasnya.

Baca Juga: Deddy Sitorus PDIP: Semua Kesalahan Soeharto Ada Pada Jokowi

Editor: Dwi Bowo Raharjo

Tag:  #elite #pdip #bongkar #alasan #parpol #belum #umumkan #jagoannya #wilayah #strategis #pilkada #karena #ketakutan

KOMENTAR