Risma Gandeng UNESA, Wujudkan Layanan Inklusif dan Holistik Bagi Disabilitas
Menteri Sosial, Tri Rismaharini dalam Diskusi Reflektif Penanganan Disabilitas secara Inklusif, Holistik, dan Integratif, pada Senin, (24/6/2024) di Aula Pusdiklat dan Pengembangan Profesi, Jakarta Selatan. (Dok: Kemensos)
22:04
24 Juni 2024

Risma Gandeng UNESA, Wujudkan Layanan Inklusif dan Holistik Bagi Disabilitas

Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan kerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) demi mewujudkan layanan inklusif, holistik, dan integratif bagi teman-teman disabilitas.

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini menekankan pentingnya pendekatan yang lebih inklusif dan holistik dalam penanganan disabilitas. Hal tersebut diungkapkan paska menyoroti masih kurangnya penanganan terhadap disabilitas anak dalam UPT di lingkungan Kementerian Sosial.

"Saya melihat beberapa kasus di sentra atau balai. Menurut saya masih kurang bagaimana menangani dan membimbing anak disabilitas. Salah jika kita memvonis tuna netra hanya bisa diberikan pelatihan musik. Kita tidak boleh seperti Tuhan, menghakimi orang lain, harus memberikan ruang yang sama, medan yang sama kepada semua makhluk di dunia ini, baru adil itu namanya," tegas Risma di depan 180 peserta yang hadir dalam Diskusi Reflektif Penanganan Disabilitas secara Inklusif, Holistik, dan Integratif, pada Senin, (24/6/2024) di Aula Pusdiklat dan Pengembangan Profesi, Jakarta Selatan.

Perlu diketahui, kegiatan ini turut dihadiri Kepala Sentra Terpadu dan Sentra, Kepala Balai, Komisi Nasional Disabilitas dan para akademisi perwakilan dari Universitas Negeri Surabaya.

Baca Juga: Sentra Abiyoso Cimahi Bantu Sarana Dapur dan Kamar Lansia Tunggal di Aceh Utara

UNESA juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung kerja sama dalam mengangani disabilitas. Hal tersebut diungkapkan Wakil Rektor IV UNESA, Dr. Martadi.

“Insyallah kami berkomitmen dalam mendukung kerja sama terkait disabilitas. Selain menerima mahasiswa yang disabilitas, kami akan mendorong kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bagi mahasiswa UNESA untuk terlibat langsung magang di sentra, balai, maupun rumah sosial selama 5-6 bulan”, jelas Martadi.

Selain memperkuat kerjasama antara Kementerian Sosial dan institusi pendidikan dalam mengembangkan metode penanganan disabilitas yang lebih komprehensif, kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian bagi penyandang disabilitas di Indonesia.

Editor: Fabiola Febrinastri

Tag:  #risma #gandeng #unesa #wujudkan #layanan #inklusif #holistik #bagi #disabilitas

KOMENTAR