Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Lusa, Prabowo Ingin Bahan Baku Makanan Tak Impor
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie Setiadi usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto, Jumat (3/1/2025).
"Pelaksanaan (makan bergizi gratis) 6 Januari. Kementerian kita memang bertugas untuk membantu," ujar Budi Arie, dikutip dari Kompas.com.
Dalam pelaksanaannya, Budi mengatakan hampir 2.000 koperasi bakal dilibatkan dalam memasok bahan makanan yang diperlukan.
"Termasuk koperasi telur berapa, koperasi sayur, beras, koperasi ikan, dan sebagainya. Ya ada 1.923 koperasi yang siap ikut terlibat dalam bagian dari supporting untuk makan bergizi gratis," tuturnya.
Budi mengatakan pemerintah telah menganggarkan 20 persen dari anggaran program makan bergizi gratis yang sebesar Rp71 triliun untuk sepanjang tahun 2025.
Namun, dia belum bisa memberikan penjelasan terkait perputaran ekonomi yang terjadi di desa terkait program ini.
"Ini kan gini, ini kan baru jalan. Bagaimana kamu mau putar transaksinya, orang jalan juga belum," jelasnya.
Prabowo Ingin Bahan Baku Makanan dari Dalam Negeri
Budi Arie juga menjelaskan keinginan Prabowo agar seluruh bahan baku makanan untuk program makan bergizi gratis tidak impor dan berasal dari dalam negeri.
Hal ini semata-mata demi menggerakan ekonomi masyarakat desa.
"Jadi arahan presiden ini harus bahan bakunya dari Indonesia, dari desa, sehingga bisa menggerakan ekonomi masyarakat, bukan impor. Nah, bahan bakunya bukan impor," ujarnya.
Makan Bergizi Gratis Per Porsi Rp10.000, Sasar 3 Juta Anak di 3 Bulan Pertama
Sebelumnya, Prabowo sudah mengumumkan bahwa makan bergizi gratis akan dianggarkan Rp10.000 per porsinya.
Mulanya, Prabowo mengatakan pemerintah sejatinya ingin menganggarkan program tersebut Rp15.000 per porsi.
Namun, sambungnya, pemerintah menganggap anggaran Rp10.000 per porsi sudah memenuhi standar gizi dan cukup layak.
"Kita ingin Rp 15.000 (per porsi), tapi kondisi anggaran mungkin Rp 10.000 kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi," ucap Prabowo.
Di sisi lain, Prabowo mengatakan program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil.
Dia mengasumsikan, satu keluarga bisa menghemat Rp30.000-Rp40.000 per hari jika memiliki 3-4 anak yang berhak menerima program makan bergizi gratis.
"Berarti tiap keluarga bisa menerima minimal atau rata-rata bisa Rp 30.000 per hari. Ini kalau satu bulan bisa Rp 2,7 juta," kata Prabowo.
Ia pun menegaskan bahwa pemerintah juga bakal menyalurkan beragam bentuk bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Jadi kalau ini semua dengan bantuan-bantuan bansos dan tunjangan sosial lainnya, termasuk PKH dan bantuan-bantuan lainnya saya kira upaya pemerintah untuk mengamankan semua lapisan masyarakat, di antaranya kelompok buruh saya kira sudah sangat maksimal pada saat ini, tentunya kita ingin perbaiki di saat-saat mendatang," kata Prabowo.
Terpisah, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menuturkan pada tiga bulan pertama, pemerintah menargetkan ada 3 juta anak yang menerima makan bergizi gratis.
"Januari mungkin kita 3 juta anak, untuk 3 bulan pertama. (Tiga bulan berikutnya) kita tambah doubling," katanya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Taufik Ismail)(Kompas.com/Fika Nurul Ulya)
Tag: #program #makan #bergizi #gratis #dimulai #lusa #prabowo #ingin #bahan #baku #makanan #impor