Dituding Pesanan karena Sebut Jokowi Tokoh Terkorup, Beredar Daftar 23 Lembaga Penyandang Dana OCCRP
Presiden ke-7 RIJoko Widodo bersilaturahmi dengan Peserta JKN-KIS di Taman Budaya Gunungkidul, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa, 30 Januari 2024. 
08:55
2 Januari 2025

Dituding Pesanan karena Sebut Jokowi Tokoh Terkorup, Beredar Daftar 23 Lembaga Penyandang Dana OCCRP

- Kritik keras berdatangan menyasar lembaga nonpemerintah, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), yang mencantumkan Presiden RI ke-7 Joko Widodo sebagai salah satu finalis pemimpin paling korup di dunia.

Bahkan pendukung menuding temuan OCCRP merupakan pesanan dari kelompok tertentu untuk menyudutkan Jokowi.

Lalu siapakah penyumbang dana OOCRP?

Dalam laman resmi organisasi tersebut, OCCRP pun mengungkapkan daftar organisasi yang bekerja sama sebagai donor atau penyandang dana jurnalisme investigasi.

Berikut daftar organisasi donor yang dilaporkan OCCRP.

  1. The Bay and Paul Foundations
  2. Oak Foundation
  3. Dutch Postcode Lottery
  4. Open Society Foundations
  5. Uni Eropa
  6. Patrick J. McGovern Foundation
  7. Ford Foundation
  8. Rockefeller Brothers Fund
  9. Founders Pledge
  10. Sigrid Rausing Trust
  11. Fred Foundation
  12. Skoll Foundation
  13. Golden Globe Foundation
  14. Swedish International Development Cooperation Agency
  15. ISocrates Foundation
  16. Foreign, Commonwealth & Development Office Inggris Raya (FCDO)
  17. Jed Ringel Foundation
  18. U.S. Agency for International Development (USAID)
  19. Limelight Foundation
  20. Departemen Luar Negeri AS
  21. Kementerian Luar Negeri Prancis
  22. Vereniging Veronica
  23. National Endowment for Democracy

Diberitakan sebelumnya, Jokowi masuk nominasi tokoh terkorup bersama pemimpin seperti Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, eks Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India, Gautam Adani.

OCCRP kemudian menobatkan Presiden Suriah yang terusir, Bashar Al-Assad, sebagai Tokoh Terkorup 2024 mengalahkan Jokowi.

Organisasi jurnalis ini memilih presiden Suriah tersebut dengan menyinggung bisnis gelap keluarga Assad dan pengaruhnya terhadap kawasan Timur Tengah selama lebih dari 20 tahun berkuasa.

Organisasi yang berbasis di Amsterdam, Belanda itu mengaku menetapkan finalis dan pemenang Tokoh Terkorup 2024 berdasarkan nominasi dari publik dan jurnalis yang kemudian ditentukan enam dewan juri dari kalangan jurnalis dan akademisi.

Cerita Jokowi menjadi finalis Tokoh Terkorup 2024?

Menurut keterangan OCCRP, nama-nama yang masuk nominasi Tokoh Terkorup 2024 tidak semata diloloskan tanpa verifikasi.

Keputusan akhir ada di tangan enam dewan juri yang terdiri dari jurnalis investigasi Ghana, Anas Aremeyaw Anas; pakar anti-korupsi Inggris Raya, Susan Hawley; CEO Daraj.com Alia Ibrahim; co-founder OCCRP, Paul Radu; profesor kebijakan publik Universitas George Mason, Louis Shelley; dan co-founder OCCRP, Drew Sullivan.

 Organisasi tersebut menerangkan, Presiden Kenya William Ruto memperoleh nominasi terbanyak dengan 40.000 suara. Namun, dewan juri menilai Assad lebih pantas dinobatkan sebagai orang terkorup sedunia.

"Dewan juri kami meninjau seluruh nominasi, tetapi keputusan akhir ada di tangan juri. Ini bukan kontes popularitas," demikian keterangan OCCRP via media sosial X, Rabu (1/1/2024).

"Tahun ini, dewan juri memilih Bashar Al-Assad, mempertimbangkan kekacauan lintas-perbatasan dan kehancuran yang disebabkan rezimnya di Timur Tengah."

Tudingan Pesanan

Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer meragukan kredibilitas OCCRP.

Ia mempertanyakan indikator korupsi yang digunakan untuk menilai Jokowi.

“Kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP sangat meragukan, terbukti dari hasil penilaian mereka yang ngawur. Apa yang dikorupsi Jokowi?” kata Noel, Rabu (1/1/2025).

Noel menambahkan bahwa temuan OCCRP bisa jadi merupakan pesanan dari kelompok tertentu untuk menyudutkan Jokowi.

Ia menegaskan pentingnya bersatu menghadapi serangan terhadap Indonesia.

“Kalau OCCRP memang netral dan imparsial, jelaskan kriteria dan fakta mana yang dimasukkan dalam kriteria tersebut. Jangan menarik asumsi tanpa data dan fakta yang jelas. Jangan pula hanya berdasarkan persepsi yang tidak faktual,” jelasnya. (*)

Editor: Wahyu Aji

Tag:  #dituding #pesanan #karena #sebut #jokowi #tokoh #terkorup #beredar #daftar #lembaga #penyandang #dana #occrp

KOMENTAR