Jokowi Sebut FX Rudy Bestie, Masih Simpan Kartu Tanda Anggota PDI Perjuangan
Terkait statusnya sebagai kader PDIP, Jokowi menyebut masih bersahabat baik dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Solo yang juga menjadi wakilnya saat menjabat Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
“Urusan politik urusan politik. Masak urusan sosial komunikasi kita ini kan teman dan sahabat baik yang sudah lama terjalin. Bestie kan,” kata Jokowi saat ditemui di kediamannya, Selasa (3/12/2024).
Dikutip dari Tribun Solo, hingga kini Jokowi belum sempat bertemu dengan FX Rudy.
Jika ada waktu ia pun ingin bertemu dengan sahabat baiknya ini.
“Belum bertemu (Rudy). Ya nanti kalau beliau ada waktu. Nggak ada masalah,” terangnya.
Ia mengaku masih memegang KTA PDI Perjuangan.
Jokowi masih menyimpan KTA PDI Perjuangan meski berbeda dalam pilihan politik.
“Ya masih (disimpan),” jelasnya.
Baru-baru ini salah satu kader PDI Perjuangan, Effendi Simbolon dipecat keanggotaannya setelah bertemu dengannya.
Jokowi sempat mempertanyakan sanksi ini, namun dia memahami bahwa hal ini merupakan kewenangan partai.
“Bertemu kenapa kalau bertemu. Itu kan kewenangan partai,” terangnya.
Akui endorse 84 pasangan calon di Pilkada 2024
Tak tanggung-tanggung, Jokowi mengaku memberikan endorse kepada 84 paslon di Pilkada 2024.
"Tidak menghitung, tapi seingat saya, yang kita berikan endorse ada 84 (paslon)," kata Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (3/12/2024).
Jokowi menjelaskan, endorsemen ini dilakukan menjelang purnatugasnya sebagai presiden.
Dan bentuk dukungan yang diberikan bervariasi, mulai dari menerima tamu hingga membuat video dukungan untuk paslon.
Dukungan dari Jokowi tampaknya memberikan dampak positif bagi sejumlah paslon, terlihat dari keunggulan mereka dalam hitung cepat beberapa lembaga survei.
Contohnya, pasangan calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 02, Ahmad Luthfi-Taj Yasin, serta pasangan calon wali Kota Solo nomor urut 02, Respati Ardi-Astrid Widayani.
Meskipun mengakui adanya endorsemen darinya, Jokowi menegaskan bahwa kemenangan paslon merupakan hasil kerja keras mereka sendiri.
"Saya terbuka dengan siapapun, kalau ada yang menang bukan karena endorse," ujar dia.
Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, para paslon yang didukungnya mampu bekerja keras dalam mengkonsolidasi politik di daerah masing-masing.
"Bisa mendekati, komunikasi baik dengan masyarakat dan diterima bukan karena saya, saya siapa sih," tambah dia.
Terkait dengan paslon yang mengalami kekalahan dalam Pilkada 2024, seperti pasangan nomor urut 01, Ilyas Akbar Almadani dan Tri Haryadi, Jokowi menyebut hal tersebut sebagai sesuatu yang lumrah.
"Ya kemudian saya bilang, ada banyak faktor yang menyebabkan menang dan kalah, ndak bisa asal ke sini, langsung menang enak banget," tutur dia.
Endorse Jokowi Tak Ampuh di JakartaJokowi meng-endorse pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jateng. Bahkan, Jokowi sempat mendampingi Ahmad Luthfi berkampanye di Klaten Jawa Tengah.
Kekalahan sementara Andika Perkasa-Hendrar Prihadi cukup mengejutkan.
Pasalnya, Andika-Hendrar didukung PDIP berada di "kandang banteng" atau di provinsi dengan pemilih PDIP terbesar di Pemilu.
Lalu, apakah endorse Jokowi berpengaruh di Pilkada Jateng 2024?
"Memang banyak hal yang terjadi pasca-survei (Litbang Kompas). Terjadi endorsement dari Jokowi dan Prabowo. Jokowi turun, Prabowo turun. Itu yang sedikit banyak mungkin bisa mengubah konstelasi," ujar peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, Rabu (27/11/2024) dikutip dari Kompas.com.
"Faktor Jokowi begitu signifikan, baik yang masih bimbang atau swing voter. Ketika Jokowi datang, membuat mereka mudah untuk pindah (pilihan)," ujar peneliti Litbang Kompas, Maga Endarto.
Menurut Endarto, dukungan Jokowi dan Prabowo di menit-menit akhir kampanye Pilkada Jateng mampu memeranguhi keadaan.
Bagaimana dengan Jakarta?
Berbeda dengan Pilkada Jakarta 2024, tampaknya endorse Jokowi kurang mempan.
Paslon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono yang diusung KIM Plus dan di-endorse Jokowi kalah menurut hasil hitung sementara quick count sejumlah lembaga survei.
Tiga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada Jakarta 2024 yakni nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, dan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel). (instagram @kpu_dki)Di Pilkada Jakarta 2024, terdapat tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yakni pasangan Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1 (diusung Koalisi Indonesia Maju Plus), Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2 (calon independen), Dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3 (diusung PDIP).
Hasil quick count dari lembaga survei Litbang Kompas per pukul 21.00 WIB dengan data masuk 100 persen memperlihatkan RK-Suswono: 40,02 persen, Dharma-Kun: 10,49 persen, dan Pramono-Rano: 49,49 persen.
Pramono-Rano yang diusung PDIP sejauh ini unggul atas RK-Suswono.
Jokowi secara terbuka mendukung RK-Suswono.
Itu terlihat saat Jokowi bertemu Ridwan Kamil di Kaizen Coffe, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (18/11/2024) malam kemarin.
Terang-terangan, Jokowi menyampaikan alasan mengapa memilih mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
Jokowi mengatakan Ridwan Kamil memiliki rekam jejak sebagai pemimpin.
Menurut mantan Gubernur Jakarta itu menuturkan, rekam jejak sangat penting bagi calon pemimpin.
"Dalam Pilkada ini, pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa yakin masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan? Jawaban saya sederhana: rekam jejak," kata Jokowi, Senin (18/11/2024) malam.
"Kenapa saya mendukung Ridwan Kamil? Karena rekam jejak. Saya ulang, kenapa saya Ridwan Kamil? Karena rekam jejak," tandasnya.
Jokowi mencontohkan rekam jejak Ridwan Kamil mulai dari Walikota Bandung hingga Gubernur Jawa Barat.
Tag: #jokowi #sebut #rudy #bestie #masih #simpan #kartu #tanda #anggota #perjuangan