Dies Natalis ke-41, Universitas Dinamika Lahirkan Guru Besar Pertama di Bidang Teknologi Pembelajaran
Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya) kembali mengukuhkan Guru Besar. Dosen sekaligus Wakil Rektor III Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya) Bambang Hariadi berhasil meraih gelar profesor dalam bidang Ilmu Teknologi Pembelajaran dan dikukuhkan sebagai Guru Besar pada Selasa (30/4/2024).
Pengukuhan Guru Besar ini bertepatan dengan peringatan Dies Natalis ke-41 Universitas Dinamika. Acara diselenggarakan di Ruang Laksda Mardiono, lantai 1 gedung Universitas Dinamika.
Pengukuhan Guru Besar ini dihadiri oleh para tamu-tamu undangan, seperti perwakilan dari LLDIKTI Wilayah VII, Ketua Pembina Yayasan Putra Bhakti Sentosa (yayasan yang menaungi Universitas Dinamika) beserta pengurus lainnya, keluarga dan kerabat dari Bambang Hariadi, struktural non-dosen, dosen, dan masih banyak lagi.
Acara dibuka oleh Budi Jatmiko, Rektor Universitas Dinamika, yang membuka Rapat Terbuka Senat Universitas Dinamika terkait Pengukuhan Guru Besar, dan dilanjutkan oleh pembacaan salinan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentang kenaikan jabatan akademik dosen oleh Pantjawati Sudarmaningtyas, Wakil Rektor I Universitas Dinamika.
Rektor Universitas Dinamika Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd memberikan ucapan selamat kepada Wakil Rektor III Dr. Bambang Hariadi, M.Pd. sebagai Guru Besar di Universitas Dinamika, Selasa (30/4/2024). (Universitas Dinamika untuk JawaPos.com)
Setelah pembacaan keputusan Menteri, acara dilanjutkan ke prosesi pengukuhan guru besar yang dipimpin oleh Rektor Universitas Dinamika sekaligus pengalungan gordon ke Bambang Hariadi, yang menjadi penanda bahwa Bambang resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknologi Pembelajaran Fakultas Desain dan Industri Kreatif (FDIK) Universitas Dinamika.
Lorensia Jen Putriana Ndoily, selaku Ketua Pelaksana Acara, menjelaskan bahwa selain pengukuhan, Bambang juga menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul ‘Pembelajaran yang Menyenangkan pada Setiap Generasi’.
Dalam orasi ilmiahnya, Bambang menyampaikan bahwa terdapat perbedaan pembelajaran antara generasi lampau dengan generasi saat ini. “Sumber media pembelajaran generasi lampau dengan generasi sekarang sangat berbeda. Dulu, saat mati lampu, generasi lampau masih bisa belajar dengan menggunakan lampu petromak. Hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh generasi sekarang, karena mengingat media pembelajaran saat ini mayoritas menggunakan sumber daya listrik,” ujar Bambang.
Bambang melanjutkan bahwa dengan melihat perbedaan-perbedaan tersebut, tenaga pendidik harus bisa memahami perbedaan gaya belajar pada tiap generasi.
“Dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, kita sebagai pendidik harus tetap beradaptasi dengan kemajuan teknologi untuk memberikan gaya pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak. Maka dari itu, kita perlu Smart Learning,” sambung Bambang.
Wakil Rektor III sekaligus Dosen Universitas Dinamika Dr. Bambang Hariadi, M.Pd memberikan orasi ilmiah dalam mengukuhannya sebagai Guru Besar di Universitas Dinamika, Selasa (30/4/2024). (Universitas Dinamika untuk JawaPos.com)
Menurut Bambang, Smart Learning adalah pembelajaran yang bisa mewadahi tiap karakteristik belajar anak-anak. Ia bercerita bahwa pada tahun 2017, ia bersama teman-teman peneliti telah menghasilkan Learning Management System (LMS) bernama MoLearn untuk siswa SMA. “Melalui MoLearn yang bisa diakses melalui web dan android, para siswa bisa mempelajari bahan-bahan ajar dan bisa melakukan ujian dari MoLearn,” kata Bambang.
Selain MoLearn, ia juga telah menciptakan LMS ‘Brilian’ untuk mahasiswa pada tahun 2014 yang dikembangkan bersama teman-teman peneliti di Universitas Dinamika. Di dalam ‘Brilian’, mahasiswa bisa mengakses materi, pengumuman, daftar kehadiran, cek plagiarisme, dan online learning dalam satu tempat. Hingga pada tahun 2023, ‘Brilian’ dikembangkan menjadi Undika Futuristic Learning (UFL).
“Melalui UFL, kita menerapkan pembelajaran blended dan hybrid learning, yang memudahkan mahasiswa untuk tetap mengikuti kelas di mana saja dan kapan saja,” ucap Bambang.
Dalam penutupnya, Bambang mengimbuhkan bahwa pembelajaran yang nyaman adalah keetika para dosen maupun pendidik bisa menyiapkan pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik, gaya belajar, dan perkembangan zaman. “Diharapkan ketiga hal ini bisa menciptakan pembelajaran yang nyaman dan berujung pada peningkatan hasil belajar,” pungkas Bambang. (tta)
Tag: #dies #natalis #universitas #dinamika #lahirkan #guru #besar #pertama #bidang #teknologi #pembelajaran