Mabes Polri Turun Tangan, Asistensi Polda Jateng Terkait Dugaan Penembakan Pelajar SMK di Semarang oleh Oknum Polisi  

 

– Peristiwa dugaan penembakan oleh oknum personel polisi terhadap seorang pelajar SMKN 4 Semarang mendorong Mabes Polri turun tangan.

Pihak Mabes Polri memastikan telah melakukan asistensi khusus atas peristiwa yang terjadi di wilayah hukum Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah (Jateng) tersebut. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas (Divhumas) Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, tim asistensi sudah turun ke Jateng. Mereka bekerja untuk memastikan proses yang sedang berlangsung berjalan dengan baik dan objektif. 

”Sudah dilakukan asistensi dari Mabes Polri, di mana tim dari Itwasum Polri serta Divisi Propam Polri telah turun,” kata Trunoyudo kepada awak media di Jakarta pada Selasa (26/11). 

Perwira bintang satu Polri itu menyampaikan, asistensi dilakukan oleh Mabes Polri untuk memberikan kontribusi signifikan dalam mengungkap fakta dan kronologi kejadian secara komprehensif.

”Tentunya hasil daripada proses asistensi ini kita harapkan akan memberikan suatu kontribusi yang objektif. Saat ini kita masih menunggu hasilnya,” kata Trunoyudo.

Di sisi lain, Polda Jawa Tengah juga telah mengkonfirmasi bahwa asistensi memerlukan waktu untuk memastikan setiap langkah sesuai prosedur. Karena itu, Polri meminta masyarakat menunggu dengan sabar.

”Pelaksanaan asistensi membutuhkan waktu. Kita minta rekan-rekan dan masyarakat untuk bersabar hingga hasil asistensi diumumkan,” kata mantan kabidhumas Polda Metro Jaya itu.

 

Mabes Polri memberi atensi terhadap penanganan kasus dugaan penembakan pelajar SMK tersebut dengan harapan Divisi Propam dan Itwasum Polri menghasilkan penanganan yang transparan.

”Kami pastikan proses ini dilakukan sebaik mungkin, dan hasilnya akan disampaikan setelah semua tahapan selesai” ucap Trunoyudo. 

 

Tag:  #mabes #polri #turun #tangan #asistensi #polda #jateng #terkait #dugaan #penembakan #pelajar #semarang #oleh #oknum #polisi