Kisah Maruarar Sirait Urung Jadi Menteri, Tepergok di Taman Belakang Istana Bersama Jokowi
Jokowi bertemu Maruarar di taman belakang Istana Merdeka, Minggu (20/10/2014) malam.(Kompas TV/Riga Danniswara)
05:24
16 Januari 2024

Kisah Maruarar Sirait Urung Jadi Menteri, Tepergok di Taman Belakang Istana Bersama Jokowi

- Sosok Maruarar Sirait jadi sorotan publik usai mengumumkan hengkang dari partai yang puluhan tahun membesarkan namanya, PDI Perjuangan.

Maruarar berpamitan dari PDI-P usai mengunjungi kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai banteng, Senin (15/1/2024) malam.

Saat berpamitan, mantan Ketua Taruna Merah Putih, organisasi sayap PDI-P itu, turut mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri hingga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.

"Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan," kata Maruarar.

Maruarar mengaku, dirinya meninggalkan PDI-P karena mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo. Namun ia tak memerinci apakah alasan itu terkait dengan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tertentu, atau hal lain.

"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia," tuturnya.

Menengok ke belakang, ada kisah menarik antara Maruarar dengan Jokowi. Sepuluh tahun silam, ketika Jokowi baru terpilih sebagai Presiden RI, Maruarar hampir menjadi menteri.

Berbaju putih, di taman belakang Istana

Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil memenangi Pemilu Presiden 2014 dan dilantik sebagai Presiden-Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2014. Enam hari setelahnya atau Minggu, 26 Oktober 2014, Jokowi mengumumkan kabinetnya.

Sebelum itu, beredar sejumlah nama yang diisukan bakal menjadi menteri Jokowi, salah satunya Maruarar Sirait. Isu yang berembus saat itu, Maruarar hendak diberi kursi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Maruarar memang ada dalam daftar nama-nama tokoh yang diundang di acara pengumuman kabinet Jokowi-JK yang diberi nama Kabinet Kerja.

Namun, hingga jajaran menteri diumumkan pada Minggu sore, Maruarar tak tampak di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Kala itu, Maruarar justru mendatangi kediaman Megawati di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Hanya sekitar 10 menit Maruarar berada di kediaman Megawati.

Dari informasi yang dihimpun oleh reporter KompasTV ketika itu, Maruarar disebut tidak berhasil menemui Megawati. Kabarnya, Mega tidak bersedia menemui Maruarar.

Sementara, di Istana Kepresidenan, Jokowi mengumumkan nama Rudiantara sebagai Menkominfo, juga jajaran pembantu Presiden lainnya.

Pada Minggu malam, usai nama-nama menteri diumumkan, Maruarar tepergok sedang berbincang bersama Jokowi di taman belakang Istana Merdeka.

Jokowi ketika itu mengantar Maruarar yang hendak meninggalkan Istana Merdeka. Maruarar tampak mengenakan atasan warna putih dan bawahan hitam sebagaimana pakaian yang dikenakan para menteri ketika diumumkan oleh Kepala Negara.

Baik Jokowi maupun Maruarar terlihat santai dan melepas senyum kepada sejumlah wartawan yang mencegat. Mereka berdua mengaku tidak ada masalah apa-apa dan Jokowi akan tetap meminta Maruarar sebagai sahabat untuk membantu pemerintahannya.

Jokowi juga membantah anggapan bahwa nama Maruarar dicoret dari daftar kabinet pada saat-saat terakhir pengumuman nama menteri.

"Yang jelas Pak Maruarar Sirait akan tetap membantu saya. Ya... sebagai teman baik," ujar Jokowi.

Putra sahabat Megawati

Lahir di Medan, 23 Desember 1969, Maruarar Sirait merupakan putra dari Sabam Sirait, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang juga orang dekat Megawati Soekarnoputri.

Dalam sejumlah kesempatan, Megawati pernah bercerita bahwa Sabam Sirait merupakan orang pertama yang membujuknya terjun ke politik.

Maruarar telah malang melintang di politik. Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Parahyangan Bandung itu duduk di kursi anggota DPR RI selama tiga periode.

Selama 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019, Maruarar menjabat sebagai anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan dan perbankan.

Pada Pemilu 2019, Maruarar sedianya kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, namun gagal melenggang ke Parlemen.

Sejak 20 September 2023, Maruarar ditunjuk sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Sepak Bola oleh Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir.

 

Tag:  #kisah #maruarar #sirait #urung #jadi #menteri #tepergok #taman #belakang #istana #bersama #jokowi

KOMENTAR