Dua Pilotnya Tertidur 28 Menit Saat Terbangkan Pesawat, Batik Air Tegaskan Akan Kooperatif dengan KNKT
Ilustrasi maskapai penerbangan Batik Air Pesawat Batik Air - Dery Ridwansah
14:08
10 Maret 2024

Dua Pilotnya Tertidur 28 Menit Saat Terbangkan Pesawat, Batik Air Tegaskan Akan Kooperatif dengan KNKT

 - Manajemen Batik Air akhirnya buka suara atas insiden dua pilotnya yang tertidur saat bertugas. Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, Batik Air sudah mengambil tindakan preventif atas insiden tersebut. Pihaknya menonaktifkan (membebastugaskan) sementara pilot penerbangan nomor ID-6723 yang bertugas pada 25 Januari 2024.

”Keputusan tersebut merupakan bentuk keseriusan perusahaan terhadap pentingnya aspek keselamatan serta dalam rangka menjalankan investigasi yang menyeluruh,” ujar Danang kemarin.

Batik Air juga siap menerapkan seluruh rekomendasi yang dikeluarkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Sebagai bagian dari upaya tersebut, lanjut Danang, Batik Air memperkuat program pembinaan dan meningkatkan prosedur keselamatan operasional penerbangan terhadap semua awak pesawat.

”Dengan kebijakan waktu istirahat yang memadai, Batik Air menekankan kembali pemahaman akan pentingnya memaksimalkan waktu istirahat bagi awak pesawat agar tetap dalam kondisi prima sebelum melaksanakan tugas terbang,” urainya.

Danang menegaskan bahwa Batik Air akan selalu berkoordinasi dengan regulator, awak pesawat, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk meningkatkan standar keselamatan penerbangan.

Terpisah, pengamat penerbangan Gatot Rahardjo menilai insiden itu bisa berdampak fatal. Sebab, setiap detik memiliki konsekuensi serius karena kecepatan pesawat yang tinggi. ”Dampaknya bisa serius. Karena dalam operasional penerbangan itu hitungannya detik,” ungkapnya.

Sebetulnya, kata dia, kru penerbangan telah diberi back-up, baik sistem maupun sumber daya manusianya (SDM). Sehingga, jika salah satu tidak berfungsi, dapat digantikan oleh yang lain. ”Tapi kalau keduanya tidur, ya ini bahaya. Karena meskipun di pesawat ada sistem autopilot, tetap harus ada yang memantau,” tegasnya.

Gatot menduga kejadian itu buntut dari kejadian-kejadian sebelumnya. Pilot yang mengalami fatigue bisa jadi karena bekerja sangat berat sehingga kurang tidur atau kualitas tidurnya kurang. Hal tersebut bisa jadi disebabkan jumlah SDM pilot berkurang.

Mengingat selama pandemi Covid-19, jumlah penerbangan juga berkurang. ”Ada teori namanya swiss cheese theory, di mana dikatakan bahwa satu kejadian itu adalah ujung dari kejadian-kejadian sebelumnya. Jadi, ini juga seperti itu,” katanya.

Lalu, ketika jumlah penerbangan sudah bertambah pascapandemi, SDM pilot seharusnya disesuaikan. ”Jadi, memang pilot fatigue itu ada karena mereka sendiri yang tidak disiplin atau ada karena hal lain. Ini yang harus diteliti lebih lanjut,” tuturnya. Penyebab-penyebab tersebut harus dicari bersama, baik oleh maskapai maupun pemerintah untuk kemudian diselesaikan. (agf/mia/c6/oni)

Editor: Dhimas Ginanjar

Tag:  #pilotnya #tertidur #menit #saat #terbangkan #pesawat #batik #tegaskan #akan #kooperatif #dengan #knkt

KOMENTAR