Dampak Perang Iran-Israel, Apa yang Harus Pelaku Pariwisata Indonesia?
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney dan InJourney Destination Management atau PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC), meluncurkan beragam aktivitas menarik di Candi Prambanan bertajuk ?Kelana Cerita Tanah Jawa.?(DOK. InJourney)
17:21
27 Juni 2025

Dampak Perang Iran-Israel, Apa yang Harus Pelaku Pariwisata Indonesia?

Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) menyoroti soal dampak perang Iran-Israel terhadap pariwisata global, termasuk Indonesia.

Ketua Umum Asita, Nunung Rusmiati, menuturkan, kondisi geopolitik global ini semestinya bisa diubah menjadi peluang baru bagi pariwisata Indonesia.

"Kita bisa menyampaikan bahwa Indonesia bisa menjadi alternatif destinasi yg aman bagi wisatawan mancanegara (wisman)," kata Nunung saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/6/2025).

Dalam kondisi ini, ia melanjutkan, pelaku pariwisata Indonesia bisa memperkuat daya tarik wisata sesuai kearifan lokal.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Umum Asita periode 2011-2019, Asnawi Bahar, dalam kesempatan yang sama.

Menurut dia, wisatawan akan memilih menunda waktu keberangkatan berlibur hingga kondisi global aman dan normal

"Yang harus dilakukan biro perjalanan dan negara atau pengelola wisata saat ini adalah melakukan promosi, sales mission ke pasar-pasar yang tidak terlibat konflik dan sudah menjadi pasar bagi Indonesia," ungkap dia.

Bukan hanya menargetkan wisman, kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) juga menjadi solusi untuk memaksimalkan pergerakan jumlah wisnus.

Hanya saja, pengelola pariwisata tidak bisa bergerak sendiri, melainkan membutuhkan campur tangan pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

"Bisa dengan memberikan insentif bagi pengelola pariwisata dan biro perjalanan, serta menurunkan harga tiket," kata Asnawi.

Ilustrasi Desa Wisata Kaduela di Kuningan, Jawa Barat. Desa wisata ini masuk 50 besar desa wisata terbaik Indonesia 2024 dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi Desa Wisata Kaduela di Kuningan, Jawa Barat. Desa wisata ini masuk 50 besar desa wisata terbaik Indonesia 2024 dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.Sebelumnya, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara tujuan wisata yang aman untuk dikunjungi.

"Di saat Timur-Tengah sedang menghadapi konflik saya rasa Indonesia menjadi tempat yang aman," kata Widiyanti, dikutip dari Antara, Jumat (26/6/2025).

"Kita mengharapkan warga di Asia Tenggara ini berjalan-jalannya ke Indonesia, bukan ke luar negeri yang jauh, ke Timur Tengah atau Eropa," lanjut dia.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, mengungkapkan bahwa perang Iran-Israel itu bisa mempengaruhi aktivitas penerbangan di wilayah Timur Tengah.

Ia mengatakan, pergerakan wisatawan merupakan kunci, terutama soal aksesibilitas, termasuk dalam penerbangan

"Jadi tentu akan ada pengaruhnya, tetapi kita pada posisi dalam tanda petik untuk hal-hal tertentu diuntungkan... Indonesia justru tempat teraman sekarang ini untuk berwisata, dengan banyak pilihan ragam destinasinya," kata Hariyanto.

Menurutnya, kondisi di wilayah Timur Tengah sudah menuju ke arah kondusif sejak karena negara-negara dunia menyeru Israel dan Iran untuk segera menghentikan perang.

Tag:  #dampak #perang #iran #israel #yang #harus #pelaku #pariwisata #indonesia

KOMENTAR