P2G Sayangkan Ketidakjelasan Kenaikan Gaji Guru yang Dijanjikan Prabowo-Gibran semasa Kampanye
- Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyayangkan ketidakjelasan janji kampanye soal kenaikan gaji guru Rp 2 juta per bulan. Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim meminta agar pemerintah, khususnya Kemendikdasmen dan Kementerian Keuangan, tidak membeda-bedakan para guru dalam merealisasikan janji tambahan penghasilan itu.
Sebab, sejak awal, janji kampanye Prabowo-Gibran jelas, yakni memberikan tambahan penghasilan Rp 2 juta untuk seluruh guru tanpa kecuali, mulai Oktober 2024.
Seharusnya, kata Satriwan Salim, janji yang telah diucapkan jauh-jauh hari itu sudah diperhitungkan oleh Prabowo-Gibran. Sudah ada kalkulasi dari segi anggaran. ’’Karena tidak mungkin akan berjanji ya, menyampaikan harapan-harapan tersebut kepada para guru (kalau belum berhitung, Red),” jelasnya.
Selain itu, berdasar perhitungan P2G, angka Rp 2 juta itu dinilai tidak terlampau besar jika dilihat dari aspek anggaran 20 persen dari APBN. Sebab, ada kenaikan cukup signifikan pada postur APBN 2025 sekitar Rp 722 triliun. Karena itu, dia menilai APBN masih sanggup bila dialokasikan tambahan pendapatan untuk 3,2 juta orang guru selama satu tahun.
’’Angkanya tidak sampai Rp 80 triliun. Nah, jadi kami tentu berharap ini sama semuanya gitu ya, merata semuanya gitu,” katanya.
Soal adanya ketentuan-ketentuan khusus sebagai syarat pencairan, Satriwan cukup memahami. Namun, dia meminta agar syarat yang disampaikan hanya bersifat prinsipil. Misalnya, guru yang berhak mendapatkan tambahan penghasilan Rp 2 juta itu adalah mereka yang minimal sudah mengajar selama satu tahun. Kemudian, guru tersebut harus memiliki jam pelajaran. Yang artinya, guru tersebut harus terdaftar di data pokok pendidikan (dapodik). Meski, dapodik ini memiliki kelemahan juga.
Dia menyebut, sering kali ada guru yang sudah mengajar 2 tahun, bahkan 3 tahun, tapi belum kunjung dimasukkan ke dalam dapodik. ’’Tapi yang paling prinsipil adalah bagi kami syaratnya disederhanakan, jangan sampai ini syarat justru mempersulit guru,” tegasnya. Sebab, jika mempersulit, hal itu justru bertentangan dengan janji-janji saat kampanye.
Kendati begitu, pihaknya masih optimistis janji tersebut tak akan diingkari. Apalagi, latar belakang Prabowo adalah militer yang selalu memegang janji. (mia/c17/oni)
Tag: #sayangkan #ketidakjelasan #kenaikan #gaji #guru #yang #dijanjikan #prabowo #gibran #semasa #kampanye