Tidak Hanya di Surabaya, Rekapitulasi Suara Kota Malang Juga Diwarnai Protes, Berikut Kronologinya
Kejadian rekapitulasi suara ricuh tidak hanya di surabaya melainkan di Malang juga. (Radar Malang)
13:32
4 Maret 2024

Tidak Hanya di Surabaya, Rekapitulasi Suara Kota Malang Juga Diwarnai Protes, Berikut Kronologinya

- Keberatan dari peserta Pemilu tahun 2024 masih mewarnai rekapitulasi hasil pemungutan suara tingkat Kota Malang pada Minggu (3/3).

Protes itu datang dari calon legislatif PDIP daerah pemilih wilayah Blimbing Wiwik Sukesi di Kota Malang.

Alasannya ada dugaan selisih suara antara hitungan internal partai dengan hasil rekapitulasi tingkat kecamatan berbeda.

Saksi PDIP Kota Malang, Abdi Edison mengatakan dugaan selisih suara itu terjadi di empat kelurahan. Di antaranya Kelurahan Pandanwangi, Bunulrejo, Polowijen dan Polehan.

Dilansir dari Radar Malang pada Senin (4/3) Ediso menjelaskan keberatan itu sebenarnya sudah disampaikan melalui tingkat kecamatan dan masuk catatan kejadian khusus.

Namun karena tidak bisa diselesaikan di tingkat kecamatan, ia meminta ada rekapitulasi ulang di tingkat Kota Malang.

"Ini kami melihat opsi terakhir, karena di Provinsi tidak ada rekap caleg DPRD Kota lagi," ujarnya kepada Radar Malang.

Usulan rekapitulasi ulang itu lantas ditolak mentah-mentah oleh saksi partai politik lain. Perdebatan bahkan terjadi kurang lebih satu jam.

Misalnya yang disampaikan saksi Partai Nasdem Dito Arief. Ia menyampaikan seharusnya masalah tersebut sudah selesai di tingkat kecamatan, namun ia menyayangkan kenapa harus ada perhitungan ulang di tingkat kota.

Komisioner KPU Kota Malang, Deny Bachtiar sempat menyampaikan ada opsi untuk pembanding antara hasil dari Bawaslu dan hitungan internal saksi PDIP.

Namun karena terjadinya keberatan yang masif dari saksi parpol lain, pimpinan KPU Kota Malang akhirnya menskors rapat pleno terbuka pada pukul 19.50 WIB agar kondisi menjadi kondusif.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #tidak #hanya #surabaya #rekapitulasi #suara #kota #malang #juga #diwarnai #protes #berikut #kronologinya

KOMENTAR