12 Tokoh Penting di Balik Sumpah Pemuda dan Biografi Singkatnya, Siapa Saja?
Ilustrasi bendera merah putih. (Foto : Freepik)
12:16
27 Oktober 2024

12 Tokoh Penting di Balik Sumpah Pemuda dan Biografi Singkatnya, Siapa Saja?

Sumpah Pemuda tak lepas dari peran besar sejumlah tokoh yang memperjuangkan kesatuan Indonesia di masa penjajahan. Tanggal 28 Oktober 1928 bukan hanya sekadar sejarah, tetapi juga hasil dari kerja keras dan tekad kuat para pemuda yang menginginkan bangsa yang merdeka.

Dari beragam latar belakang daerah, pendidikan, dan organisasi, terdapat beberapa tokoh penting yang bergabung dalam Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda, yang menjadi landasan semangat kebangsaan hingga kini.

Dilansir dari uici.ac.id dan smadwiwarna.sch.id pada Minggu (27/10), disebutkan bahwa terdapat beberapa tokoh penting dibalik lahirkan sumpah pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Berikut penjelasan sosok tersebut lengkap dengan biografi singkatnya.

1. Soegondo Djojopoespito

Sosok Soegondo Djojopoespito muncul sebagai figur sentral sebagai ketua PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia), ysng memainkan peran krusial dalam menyatukan beragam organisasi kepemudaan yang sebelumnya tercerai-berai dalam semangat kedaerahan.

Visinya yang tajam membuatnya mampu memimpin Kongres Pemuda II dengan penuh kearifan, mengarahkan berbagai aspirasi menuju satu tujuan bersama: persatuan Indonesia.

2. R.M. Joko Marsaid

Sosok R.M. Joko Marsaid, yang juga dikenal dengan nama Tirtodiningrat, membawa warna tersendiri dalam pelaksanaan Kongres Pemuda II sebagai wakil ketua. Sebagai aktivis Jong Java, ia membuktikan bahwa organisasi kedaerahan bisa bergerak bersama demi kepentingan yang lebih besar.

Kepandaiannya dalam memimpin dan mengorganisir membuat Jong Java berkembang pesat di bawah kepemimpinannya. Di tengah berbagai tantangan pada masa itu, Marsaid tetap konsisten memperjuangkan persatuan pemuda melalui perannya yang strategis.

3. Mohammad Yamin

Mohammad Yamin bukan sekadar sekretaris biasa dalam Kongres Pemuda II, melainkan seorang visioner yang membawa perubahan fundamental dalam sejarah bangsa. Lahir di tanah Minangkabau pada 1903, Yamin tumbuh menjadi sosok multitalenta yang menguasai berbagai bidang, dari sastra hingga hukum.

Ide-ide cemerlangnya tidak hanya terbatas pada perumusan teks Sumpah Pemuda, tetapi juga mencakup gagasan revolusioner tentang penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Sebagai seorang penyair modern di zamannya, Yamin memahami betul kekuatan bahasa dalam mempersatukan bangsa.

4. Amir Sjarifoeddin

Sebagai bendahara Kongres Pemuda II dan ketua Jong Batak Bond, Amir Sjarifoeddin menunjukkan dedikasi luar biasa dalam memperjuangkan persatuan Indonesia. Semangat nasionalismenya yang berkobar tercermin dari sikapnya yang tegas menentang pendudukan Jepang, bahkan ketika nyawanya terancam dengan hukuman mati.

5. Johan Mohammad Cai

Kehadiran Johan Mohammad Cai sebagai Pembantu I dalam kepanitiaan Kongres membawa makna mendalam tentang persatuan Indonesia. Mewakili Jong Islamieten Bond, sosoknya yang berlatar belakang Tionghoa membuktikan bahwa nasionalisme Indonesia melampaui batas-batas etnis.

6. R. Katja Soengkana

R. Katja Soengkana mengambil peran sebagai Pembantu II dalam kepanitiaan, mewakili organisasi Pemuda Indonesia (Jong Indonesie). Dedikasinya dalam memperjuangkan persatuan pemuda dari berbagai suku menjadi contoh nyata semangat kebangsaan yang melampaui sekat-sekat kedaerahan. Melalui organisasi Pemuda Indonesia, ia aktif menyuarakan pentingnya kesatuan dalam perjuangan kemerdekaan.

7. Rumondor Cornelis Lefrand Senduk

Sebagai dokter sekaligus politikus asal Minahasa, Rumondor membawa aspirasi pemuda Sulawesi dalam kapasitasnya sebagai Pembantu III. Keterlibatannya dalam Jong Celebes membuka jalan bagi integrasi pemuda Indonesia timur dalam gerakan nasional.

Kombinasi profesinya sebagai dokter dan aktivis politik menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan membutuhkan kontribusi dari berbagai bidang.

8. Johannes Leimena

Dari tanah Maluku, Johannes Leimena yang lahir tahun 1905 membawa semangat persatuan sebagai Pembantu IV dalam kongres. Sebagai ketua Jong Ambon, ia membuktikan bahwa perjuangan nasional tidak mengenal batas geografis.

Dedikasi gandanya sebagai dokter dan aktivis mahasiswa menunjukkan bahwa pelayanan kepada bangsa bisa dilakukan dalam berbagai bentuk. Ia menjadi tokoh penting dalam pemerintahan Indonesia dan dunia medias.

9. Mohammad Rochjani Su’ud

Mohammad Rochjani Su'ud mengambil peran penting sebagai Pembantu V mewakili Pemuda Kaum Betawi. Keahliannya dalam bidang hukum memberikan kontribusi berharga dalam perumusan berbagai keputusan kongres. Keterlibatannya menjadi bukti nyata partisipasi aktif pemuda Betawi dalam perjuangan nasional.

10. W.R. Soepratman

Sosoknya yang multitalenta sebagai wartawan, komponis, dan violinis membawa dimensi berbeda dalam perjuangan kemerdekaan. Melalui lagu “Indonesia Raya” yang pertama kali diperdengarkan dalam kongres tersebut, Soepratman berhasil menciptakan simbol persatuan yang hingga kini terus menggema.

Karya monumentalnya ini tidak hanya menjadi lagu kebangsaan, tetapi juga menjadi pemantik semangat perjuangan di masa-masa sulit. Dedikasi Soepratman membuktikan bahwa seni dan budaya memiliki peran vital dalam pembentukan identitas nasional.

11. Soenari Sastrowardoyo

Prof. Mr. Soenari Sastrowardoyo memberikan kontribusi berharga sebagai penasehat panitia dalam Kongres Pemuda II. Kepiawaiannya dalam merumuskan butir-butir Sumpah Pemuda menjadi kunci keberhasilan kongres tersebut.

Pemikirannya tentang konsep bertumpah darah, berbangsa, dan berbahasa satu Indonesia menjadi fondasi penting bagi persatuan bangsa. Perannya sebagai penasehat memastikan bahwa setiap keputusan kongres memiliki dasar yang kuat dan visioner.

12. Sarmidi Mangoensarkoro

Lahir pada tahun 1904, Sarmidi Mangoensarkoro membawa perspektif pendidikan dalam perjuangan kemerdekaan. Keterlibatannya dalam Kongres Pemuda I dan II menunjukkan konsistensinya dalam gerakan pemuda.

Fokusnya pada pendidikan rakyat Indonesia membuahkan hasil dengan pengangkatannya sebagai Menteri Pendidikan periode 1949-1950. Dedikasinya membuktikan bahwa pendidikan adalah kunci penting dalam membangun bangsa yang merdeka.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #tokoh #penting #balik #sumpah #pemuda #biografi #singkatnya #siapa #saja

KOMENTAR