Sektor Swasta Lanjut Akselerasi Investasi dan Pengembangan EBT
Ilustrasi EBT panel surya. (dok. PLN Indonesia Power)
20:09
27 Juni 2025

Sektor Swasta Lanjut Akselerasi Investasi dan Pengembangan EBT

-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyambut positif langkah ekspansi yang dilakukan PT Schneider Electric Indonesia dengan meresmikan pabrik ketiganya di Cikarang. Perluasan ini dinilai sejalan dengan agenda nasional dalam memperkuat daya saing industri manufaktur dan mendorong transisi menuju energi bersih.

Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta menyampaikan, pembangunan pabrik tersebut mencerminkan komitmen bersama untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam manufaktur berteknologi tinggi.

“Perluasan pabrik ini bukan sekadar pembukaan lini produksi baru, tetapi simbol kebangkitan industri nasional yang tangguh dan berkelanjutan,” ujar Setia Diarta, Jumat (27/6).

Dalam rangka mendukung target ambisius pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029 dan mewujudkan Net Zero Emission pada 2060, pemerintah juga terus mendorong hilirisasi industri, akselerasi ekonomi digital, serta pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Setia berharap perusahaan seperti Schneider Electric berperan aktif dalam pengembangan komponen energi bersih, seperti panel surya dan turbin angin.

President Director Schneider Electric Indonesia & Timor-Leste Martin Setiawan menyebut pabrik di Cikarang sebagai bagian dari jaringan smart factory global yang mengusung teknologi berkelanjutan.

”Ekspansi ini mencerminkan dedikasi jangka panjang kami terhadap industrialisasi hijau di Indonesia, memadukan teknologi digital dan energi bersih,” urai Martin Setiawan.

Pabrik ini dilengkapi sistem EcoStruxure™, panel surya atap, automasi berbasis AI, dan sistem uji digital untuk efisiensi maksimal.

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone menegaskan, proyek itu memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Prancis. Dia menyebut banyak perusahaan asal negaranya berinvestasi dalam pengembangan industri dan teknologi di Tanah Air, dengan Schneider Electric sebagai salah satu pelopornya.

Bicara soal update di sektor energi terbarukan, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menegaskan kesiapan mendukung program ekspor listrik rendah karbon ke Singapura, setelah mengantongi persetujuan dari pemerintah Indonesia. Proyek itu disebut akan memanfaatkan Pulau Bulan di Provinsi Kepulauan Riau sebagai lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas hingga 600 megawatt (MW).

Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro menjelaskan bahwa Pulau Bulan dipilih karena tidak berpenghuni, sehingga dinilai strategis dan minim risiko sosial.

”Pulau Bulan memang sudah lama kami siapkan. Lokasinya berada di selatan Pulau Batam dan tidak ada penduduk yang menetap di sana,” ujar Fabien Penone.

Proyek itu akan menjadi yang pertama di Indonesia dalam hal ekspor energi bersih ke luar negeri. Hilmi menyatakan bahwa selain memberikan manfaat ekonomi bagi kedua negara, proyek ini juga menjadi langkah konkret menuju integrasi jaringan listrik kawasan.

“Dengan akan dibangunnya kabel laut dari Pulau Bulan ke Singapura, berarti sistem kelistrikan Asia atau Asian Grid mulai terhubung dengan Indonesia,” urai Fabien Penone.

Sementara itu, Direktur Utama PT Medco Power Indonesia Eka Satria menekankan bahwa proyek ini tidak hanya menantang secara teknis, tetapi juga memerlukan pertimbangan politis yang mendalam.

“Eksekusinya memang cukup kompleks karena ini merupakan ekspor listrik pertama dari Indonesia, dan banyak hal yang harus diperhitungkan pemerintah,” tegas Fabien Penone.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #sektor #swasta #lanjut #akselerasi #investasi #pengembangan

KOMENTAR