Badan Geologi Kementerian ESDM Ungkap Hipotesis Penyebab Semburan Lumpur Bercampur Air dan Gas di Bojonegoro
Peneliti sedang berada di lokasi semburan lumpur bercampur air dan gas di Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro. (Slamet Agus Sudarmojo/ANTARA)
21:16
28 Pebruari 2024

Badan Geologi Kementerian ESDM Ungkap Hipotesis Penyebab Semburan Lumpur Bercampur Air dan Gas di Bojonegoro

- Badan Geologi Kementeriaan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah merilis hipotesis terkait semburan lumpur di Bojonegoro. Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Survei Geologi, Edi Slameto di Jakarta, pada hari Rabu (28/2).

Ia menyampaikan bahwa semburan lumpur bercampur air dan gas yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro kemungkinan besar terbentuk akibat kandungan gas dangkal pada formasi batuan yang belum terkonsolidasi. Menurut dugaannya, formasi batuan itu terganggu akibat dari aktivitas manusia maupun alami, seperti gempa.

“Untuk mengetahui secara pasti jenis gasnya, tim saat ini sedang melakukan uji sampling ke lokasi,” ujarnya seperti dilansir dari Antara, Rabu (28/2).

Hipotesis Badan Geologi menyebutkan bahwa kondisi bawah permukaan area Bojonegoro-Mojokerto Zona Upper Pleistocene-Recent (sekitar 180 meter) tersusun oleh batuan yang unconsolidated berbutir halus dengan brightspot seismogram di beberapa tempat (lokal). Dengan kondisi itu, maka terdapat potensi akumulasi gas dangkal yang memungkinkan adanya zona bertekanan di atas normal.

Formasi unconsolidated berbutir halus itu cenderung menipis ke arah lokasi semburan lumpur di Bojonegoro, tetapi masih mungkin dijumpai bright spot yang mempunyai tekanan di atas normal. Ia berharap masyarakat yang berada di lokasi sekitar semburan lumpur tetap waspada dan tidak panik terhadap adanya semburan itu.

Pihaknya menghimbau masyarakat agar sementara waktu menjauhi lokasi serta tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran akibat dipicu semburan gas yang keluar bersama dengan lumpur tersebut.

Diketahui sebelumnya, pada hari Minggu (25/2) sebuah semburan lumpur setinggi 30 hingga 50 sentimeter keluar dari sela-sela beton di Dusun Sanggar, Desa Sidomulyo, Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Semburan yang muncul dari sumur warga dengan kedalaman sekitar 60 meter itu telah terjadi sebanyak tiga kali.

Semburan pertama terjadi pada 2022 dan berlangsung selama sepekan. Semburan kedua terjadi pada 26 Desember 2023 dan berlangsung selama dua hari. Sementara semburan ketiga terjadi pada 25 Februari 2024.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #badan #geologi #kementerian #esdm #ungkap #hipotesis #penyebab #semburan #lumpur #bercampur #bojonegoro

KOMENTAR