Apa Boleh Puasa Sunnah setelah Nisfu Syaban? Simak Hukum dan Dalilnya
Ilustrasi puasa - Penjelasan atas pertanyaan apakah boleh berpuasa sunnah setelah Nisfu Syaban? Berikut dalil yang ditanggapi oleh sejumlah ulama. 
09:17
26 Februari 2024

Apa Boleh Puasa Sunnah setelah Nisfu Syaban? Simak Hukum dan Dalilnya

Berikut penjelasan terkait hukum menjalankan puasa sunnah setelah Nisfu Syaban.

Berdasarkan kalender Hijriah yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag), Nisfu Syaban 1445 H atau Nisfu Syakban 2024 Masehi jatuh pada Minggu (25/2/2024).

Oleh sebab itu, malam Nisfu Syaban terjadi mulai 24 hingga 25 Februari 2024.

Pada momen tersebut, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah mulai dari berzikir, bershalawat hingga melakukan ibadah sunnah lainnya.

Diketahui, Nisfu Syaban merupakan waktu diserahkannya amal perbuatan manusia.

Lantas bolehkah berpuasa sunnah setelah Nisfu Syaban?

Pasalnya, dalam kalender Hijriah setelah bulan Syaban akan memasuki Ramadhan, yang mana umat muslim wajib menjalankan puasa.

Maka dari itu, simak penjelasan tentang berpuasa sunnah pada 16 hari terakhir bulan Syaban berikut ini.

Hukum Puasa Sunnah Setelah Nisfu Syaban

Dikutip dari laman Pondok Tremas, Pacitan, terdapat perbedaan pendapat ulama dalam beberapa Mazhab terkait hukum berpuasa sunnah usai Nisfu Syaban.

Hal tersebut terjadi lantaran perbedaan ulama dalam menanggapi hadis Rasulullah SAW.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Abi Dawud dan Ibnu Majah, menyebutkan bahwa puasa sunnah setelah Nisfu Syaban tidak diperbolehkan.

عن أبي هريرة, أنه قال: قال رسول الله ﷺ: إذا انتصف شعبان فلا تصوموا حتى يكون رمضان

Dari Abu Hurairah, berkata: Rasulullah Saw., bersabda : "ketika sudah pertengahan bulan sya’ban,maka janganlah kalian berpuasa sampai masuk bulan Ramadhan"

Sementara itu, dalam Mazhab Syafi'i, berpuasa pada 16 hari terakhir Syaban juga dilarang.

“(قوله: وكذا بعد نصف شعبان) أي وكذلك يحرم الصوم بعد نصف شعبان لما صح من قوله – صلى الله عليه وسلم -: إذا انتصف شعبان فلا تصوموا.” [البكري الدمياطي ,إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين ,2/309]

Keterangan, begitu juga diharamkan berpuasa setelah nisyfu sya’ban, sebagaimana hadits yang disampaikan oleh Rasulullah Saw: “ketika sudah pertengahan bulan sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa”

Meski demikian, para ulama Mazhab Syafi'i menjelaskan adanya pengecualian yang dapat menyebabkan puasa sunnah setelah Nisfu Syaban dapat dilakukan.

Adapun pengecualian yang dijelaskan oleh para ulama madzhab Syafi’i tersebut yakni:

1. Puasa Bersambung dari Setengah Bulan Pertama Syaban

Puasa sunnah usai Nisfu Syaban dapat dilakukan jika orang yang berpuasa tersebut menyambungnya dengan setangah bulan pertama dalam bulan sya’ban.

Misalnya seseorang berpuasa dari tanggal 1 hingga masuk tanggal 16.

Tak hanya itu, bahkan para ulama mengatakan cukup satu hari dari setengah bulan pertama bulan sya’ban yaitu tanggal 15 kemudian dilanjutkan dengan tanggal 16,17,18 sampai seterusnya dengan syarat tidak terputus.

Namun apabila terputus, misalnya tanggal 15,16,17 puasa, kemudian tanggal 18 tidak puasa, maka di tanggal 19 Syaban sampai seterusnya tidak boleh lagi baginya untuk berpuasa.

2. Puasa Sunnah karena Suatu Sebab

Orang yang melakukan puasa sunnah dengan suatu sebab maka dapat melaksanakannya usai Nisfu Syaban.

Diantara sebabnya yaitu puasa tersebut sudah menjadi kebiasaan atau wirid baginya dan juga karena adanya qadha puasa yang belum ditunaikan.

Misalnya seorang perempuan menqadha puasa bulan Ramadhan tahun sebelumnya, maka boleh baginya untuk berpuasa di setengah bulan Syaban tersebut.

Begitu juga seorang yang sudah biasa puasa Senin-Kamis, puasa Dawud, maka boleh baginya untuk berpuasa.

Kebiasaan puasa yang dilakukan tersebut tidak disyaratkan untuk dilakukan berkali-kali hingga hal itu bisa dianggap kebiasaan bagi orang tersebut, tetapi cukup dilakukan sekali.

Sebagai contoh orang tersebut puasa Senin di pertengahan awal bulan Syaban, maka ketika dua atau tiga Senin berikutnya yang sudah masuk setengah akhir bulan Syaban ban boleh baginya untuk berpuasa.

Lantaran hal tersebut dapat disimpulkan bahwa puasa di setengah akhir bulan Syaban hukumnya haram selama tidak ada hal yang bisa menghilangkan keharamannya.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Editor: Nuryanti

Tag:  #boleh #puasa #sunnah #setelah #nisfu #syaban #simak #hukum #dalilnya

KOMENTAR