Legislator PKS Tuding Beras Langka dan Mahal Akibat Kebijakan Bansos Ugal-ugalan
Ilustrasi - Pedagang beras menunjukkan beras yang dijual di Agen Beras Aek Lumputan, Jakarta, Rabu (21/2/2024). 
16:19
23 Februari 2024

Legislator PKS Tuding Beras Langka dan Mahal Akibat Kebijakan Bansos Ugal-ugalan

- Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher mengatakan, langka dan mahalnya beras di pasaran selama beberapa bulan terakhir ini bisa jadi akibat dari kebijakan bansos yang salah penerapan, alias ugal-ugalan.

“Kondisi ini mengkhawatirkan karena dapat menurunkan daya beli masyarakat terhadap bahan pokok. Padahal sebentar lagi kita memasuki bulan suci Ramadan dan Idulfitri di mana kebutuhan akan bahan pokok meningkat,” kata Netty dalam keterangannya Jumat (23/2/2024).

Netty pun tidak sependapat dengan pemerintah yang menyebut langka, dan mahalnya beras di pasaran karena perubahan cuaca yang membuat hasil panen turun.

“Alasan adanya El Nino dan gagal panen bukanlah faktor tunggal yang membuat beras menjadi langka dan mahal. Kebijakan bansos yang ugal-ugalan tanpa memikirkan ketersediaan pasokan juga menjadi faktor penyebab beras langka,” ujar dia.

“Bansos jor-joran ini tidak urgen sebagaimana zaman Covid-19. Anehnya lagi, bansos jelang pemilu kemarin lebih sering dan lebih banyak ketimbang pada masa pandemi. Pemerintah harus berani mengakui dan mengevaluasi kebijakan tersebut,” imbuhnya.

Sebab itu, Netty meminta pemerintah melakukan langkah-langkah penanggulangan dengan aksi nyata daripada sibuk klarifikasi soal bansos dan kelangkaan beras.

"Tanggung jawab negara untuk menyediakan bahan pangan murah dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Segera atasi kelangkaan dan kemahalan ini dengan cara-cara efektif, seperti operasi pasar dan kontrol distribusi. Pastikan tidak ada kelompok yang bermain di air keruh, misalnya, adanya penimbunan guna mengeruk keuntungan," pungkas Netty.

Jokowi Jelaskan Alasan Pemerintah Bagikan Bansos Beras: Harga Naik Karena Perubahan Iklim

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan bantuan pangan beras cadangan pemerintah, di Kawasan Pertanian Terpadu, Tangerang Selatan, Banten, Senin, (19/2/2024).

Jokowi mengatakan bantuan pangan tersebut akan diberikan hingga bulan Juni mendatang seberat 10 Kg per bulannya.

"Jadi ini Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni. Nanti setelah Juni kita liat APBN nya mencukupi atau tidak. Kalau masih mencukupi kita lanjutkan," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan alasan pemerintah memberikan bantuan beras seberat 10 Kg per bulan. Menurut Presiden harga beras di dunia sekarang sedang mengalami kenaikan.

"Karena kita tahu harga beras di seluruh negara sekarang naik. Tidak hanya di Indonesia saja tapi di seluruh negara," kata Jokowi.

Kenaikan harga beras tersebut kata Jokowi dikarenakan adanya perubahan iklim yang menyebabkan gagal panen. Dampaknya produksi beras menurun sehingga harga menjadi naik. Bantuan diberikan untuk meringankan beban akibat kenaikan harga beras tersebut.

"Pemerintah kita membantu bantuan beras ini agar meringankan ibu-ibu dan bapak-bapak semuanya karena harganya naik tadi," pungkasnya.

Editor: Malvyandie Haryadi

Tag:  #legislator #tuding #beras #langka #mahal #akibat #kebijakan #bansos #ugal #ugalan

KOMENTAR