15 Menteri Era Jokowi Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ungkap Makna di Baliknya
Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto mengumpulkan para calon anggota kabinet di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). 
16:22
18 Oktober 2024

15 Menteri Era Jokowi Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ungkap Makna di Baliknya

- Pengamat politik sekaligus peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam menilai, masuknya kembali sejumlah nama menteri era Presiden Jokowi ke dalam kabinet Prabowo-Gibran merupakan simbol keberlanjutan pemerintahan.

Menurut dia, pengalaman Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dan interaksinya dengan sesama menteri Presiden Jokowi menjadikannya mengenal secara dekat kinerja positif dari para calon menteri tersebut.

“Banyaknya kabinet Pak Jokowi yang masuk ke kabinetnya Pak Prabowo saat ini ya pertimbangan keberlanjutan itu menjadi dominan, Pak Prabowo tentu sudah mengenal lebih dekat selama ini kan sudah bekerja sama 5 tahun di kabinet, dan kalau kemudian hampir separuh atau 16 itu kan besar sekali itu untuk sustainability atau keberlanjutan,” kata Surokim, kepada wartawan Jumat (18/10/2024).

Surokim mengatakan, dengan masuknya sejumlah nama menteri Presiden Jokowi, Prabowo berharap tidak perlu beradaptasi terlalu lama karena dianggap sudah mengenal ‘medan’ sehingga bisa langsung tancap gas untuk kerja.

“Ya tentu kalau dilihat dari itu Pak Prabowo sih pengennya proses adaptasinya tidak terlalu lama, sehingga bisa langsung ngegas karena kan sudah berpengalaman menteri-menterinya di kabinet yang kemarin,” ujarnya.

Surokim mengatakan yang menjadi sorotan publik adalah Prabowo mempertahankan menteri-menteri bidang ekonomi terdahulu seperti calon Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang dibantu dua wakil calon Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara dan Thomas Djiwandono.

Lalu Airlangga Hartarto hingga Bahlil Lahadalia.


Surokim berpandangan Prabowo berkeinginan tim ekonomi tersebut mampu melanjutkan kinerja positifnya di masa depan mengingat situasi ekonomi global yang sedang mengalami krisis.

“Situasi sekarang ini, kan, situasi yang orang bilang tingkat kompleksitasnya tinggi, uncertain-nya tinggi, kemudian tim ekonomi lama ini dianggap sudah mengenal betul medan laganya, kan tidak mudah membaca pasar itu dengan tokoh-tokoh baru,” ucapnya.

Lebih lanjut Surokim menilai, Prabowo tidak ingin mengambil risiko dengan mengambil menteri ekonomi baru yang masih harus beradaptasi di tengah situasi yang perlu di respons secara cepat.

“Jadi tidak mau mengambil risiko untuk para ekonom baru masuk di situ karena ini tidak hanya berkaitan dengan ekonomi domestik tetapi juga kepercayaan dan trust masyarakat ekonomi internasional relasi dengan perekonomian global dan seperti Sri Mulyani dengan segudang pengalamannya,” katanya.

Surokim berpandangan tim ekonomi tersebut dianggap berhasil membawa pertumbuhan ekonomi secara positif, meskipun sempat diguncang pandemi Covid-19 namun tetap tumbuh positif diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.

Karena itu, Prabowo tetap mempercayai tim ekonomi lama itu untuk menangani masalah ekonomi di Indonesia.

“Menyangkut kondisi ekonomi kita yang sedang tumbuh, walaupun dalam situasi yang sulit, saya kira pandemi itu juga menjadi ujian batu ujian yang luar biasa bagi timnya Bu Sri Mulyani yang nyatanya harus diakui tangguh bisa melewati situasi sulit itu,” ucapnya.

“Nah kalau situasi sulit saja bisa dilewati berarti ya kiranya kalau situasinya normal kan jauh lebih hebat, saya membacanya lebih karena Pak Prabowo melihat tim ekonomi berdasarkan pengalaman menghadapi situasi Covid dan uncertain yang kemarin itu dianggap berhasil sehingga harapannya itu bisa moncer lagi dalam situasi yang normal,” imbuhnya.

Selain itu, Surokim mengatakan dengan masuknya sejumlah menteri lama era Presiden Jokowi dan nama-nama menteri dari luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadi menteri sebagai upaya Prabowo merangkul semua pihak demi menjaga stabilitas politik dan kondusifitas keamanan nasional.

“Dan saya kira memang sejak awal Pak Prabowo pun mencoba untuk merangkul semua pihak, menitikberatkan kepada stabilitas itu sebagai prioritas utama sehingga komunikasi politik sekarang ini kan mendasar kepada banyak kawan yang ingin dirangkul semua,” pungkasnya.

Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) terpantau mendatangi kediaman Presiden Terpilih Periode 2024-2029 Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024).

Berikut ini total 15 dari 34 nama menteri Kabinet Indonesia Maju Jokowi yang mendatangi kediaman Prabowo tersebut:

1. Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY

2. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas

3. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian

4. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

5. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

6. Menteri Sekretaris Negara Pratikno

7. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono

8. Menteri BUMN Erick Thohir

9. Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo

10. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

11. Menteri Pertanian Amran Sulaiman

12. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

13. Menteri Keuangan Sri Mulyani

14. Menkumham Supratman Andi Agtas

15. Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani

Selain kelima belas menteri tersebut, tampak juga pejabat di Kabinet Indonesia Maju yang tampak mendatangi kediaman Prabowo.

Mereka di antaranya Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni, Wakil Kapolri Komjen Pol Agus Andrianto, Sekjen Kementerian Dalam Negeri Budi Santoso, Plt Sekjen Kemhan Marsdya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto, dan Wakil Menteri Pertahanan M Herindra.

Editor: Adi Suhendi

Tag:  #menteri #jokowi #masuk #kabinet #prabowo #gibran #pengamat #ungkap #makna #baliknya

KOMENTAR