AHY Tegaskan Perlunya Alat Berat untuk Pulihkan Akses Transportasi di Wilayah Bencana
Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditemui di Lapangan Tembak Brigade Parako I Pasgat Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (14/12/2025).(KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)
15:50
14 Desember 2025

AHY Tegaskan Perlunya Alat Berat untuk Pulihkan Akses Transportasi di Wilayah Bencana

- Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa pengerahan alat berat menjadi kebutuhan paling mendesak dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Hal itu diperlukan untuk membuka kembali jalur transportasi yang rusak agar distribusi bantuan kemanusiaan dapat berjalan cepat dan efektif.

“Yang paling mendesak adalah memang menggelar secara cepat alat-alat berat untuk memperbaiki jalur-jalur transportasi yang rusak dan hancur," kata AHY ditemui di Lapangan Tembak Brigade Parako I Pasgat, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (14/12/2025).

"Sekali lagi, tanpa jalur transportasi, maka bantuan logistik atau kemanusiaan seberapa besar pun akan sulit untuk didistribusikan secara cepat, padahal itu yang paling harus didahulukan," tambahnya.

AHY menjelaskan, penyaluran bantuan kemanusiaan dilakukan melalui berbagai moda transportasi, mulai dari pesawat, kapal laut, hingga jalur darat.

Seluruh skema distribusi tersebut telah dikoordinasikan lintas kementerian dan lembaga untuk memastikan bantuan tiba tepat sasaran.

Selain itu, sebagian dana bantuan juga akan dibelanjakan langsung di daerah terdampak bencana apabila dinilai lebih cepat dan efisien.

Proses distribusi di lapangan turut didukung oleh personel dari keluarga besar Pamor Persada yang telah disiagakan untuk menerima dan menyalurkan bantuan.

Terkait progres pemulihan infrastruktur, AHY mengatakan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat, TNI-Polri, serta pemerintah daerah terus diperkuat.

Menurutnya, kepemimpinan dan manajemen lapangan yang responsif menjadi kunci dalam percepatan penanganan bencana.

“Saya melihat kita terus membangun sinergi dan kolaborasi tersebut, sehingga baik dari jajaran Kemenko Infrastruktur maupun dari TNI Polri itu bagus di lapangan. Dan sudah dibuktikan," ungkapnya.

AHY juga mengungkapkan bahwa diriya telah melakukan rapat koordinasi setelah dirinya kembali dari Aceh Tamiang.

Rapat tersebut dihadiri Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, serta BNPB untuk memetakan prioritas penanganan.

Dari hasil estimasi awal Kementerian Pekerjaan Umum, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 51 triliun untuk pembangunan kembali infrastruktur dasar, terutama jalan, jembatan, dan sistem air bersih.

Sementara itu, sektor perumahan juga mengalami kerusakan besar, dengan data awal sekitar 112.000 unit rumah rusak, hancur, atau hilang.

“Kategorinya itu rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, dan hanyut atau hilang. Nah ini harus di-mapping secara lebih teknis dan detail, karena tentunya biaya pembangunan kembali juga beragam," kata Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Ia menambahkan, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman saat ini masih melakukan pendataan lanjutan untuk mendapatkan angka yang lebih akurat.

Secara keseluruhan, AHY menegaskan penanganan bencana dilakukan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, yakni bergerak cepat, memperkuat koordinasi, serta memastikan seluruh elemen pemerintah saling mendukung demi percepatan pemulihan di wilayah terdampak.

Tag:  #tegaskan #perlunya #alat #berat #untuk #pulihkan #akses #transportasi #wilayah #bencana

KOMENTAR