Bantuan untuk Korban Bencana Hancur Viral di Medsos, Ini Kata Panglima TNI Agus Subiyanto dan KSAD Maruli
- Distribusi bantuan korban bencana menggunakan helikopter sempat viral di media sosial. Sebab, logistik yang dilempar tercerai-berai dan rusak saat mendarat di tanah.
Atas viralnya video itu, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak buka suara.
Menurut panglima TNI, sejak awal pihaknya menekankan agar operasi kemanusiaan yang berlangsung di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) harus tetap mengedepankan faktor keamanan.
Baik keamanan personel, alat utama sistem persenjataan (alutsista) maupun warga terdampak bencana. Karena itu, dipilih beberapa cara penyaluran bantuan.
”Jadi, kemarin dalam pemberian bantuan memang saya tekankan kepada prajurit TNI untuk tetap menjaga keamanan personel dan Alutsista, yaitu pesawat yang digunakan. Karena di Padang, ada personel TNI 3 personel, 2 dari POM dan 1 babinsa itu gugur. Saat membantu penanganan bencana, terbawa arus,” terang dia.
Karena itu, pihaknya ingin personel yang bergerak di lapangan mengedepankan faktor keamanan. Apalagi setelah 3 orang prajurit tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Sehingga, dia mengingatkan kembali bahwa operasi kemanusiaan tersebut harus dilaksanakan dengan pendekatan kemanusiaan.
”Saya tekankan bahwa dalam penanganan perbantuan agar tetap menjaga keamanan personel dan Alutsista yang digunakan,” imbuhnya.
Berkaitan dengan video yang viral di media sosial, Agus menjelaskan bahwa saat itu lokasi distribusi bantuan dekat dengan jaringan kabel listrik. Sehingga helikopter tidak bisa mendarat dan pilot memutuskan agar bantuan dilempar dari atas helikopter.
”Kemarin heli mau mendarat di situ ada kabel, sehingga diputuskan oleh pilot barang itu tetap di di-drop, walaupun mungkin ada beberapa beras yang tercecer, tetapi daripada dibawa lagi ke pangkalan udara, lebih baik di-drop dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak mengungkapkan bahwa tidak semua lahan dapat menjadi tempat mendarat helikopter.
Sehingga ada beberapa teknik yang harus digunakan dalam penyaluran bantuan. Meski demikian, pihaknya tidak segan melakukan evaluasi bila cara itu dinilai kurang tepat.
”Jadi, heli itu tidak bisa mendarat di manapun, jadi harus landasannya harus siap. Karena kondisi bantuan harus diberikan, kami coba untuk dilempar. Setelah ada yang pecah kami evaluasi lagi, sekarang kami berupaya sampai sekarang tidak terjadi lagi,” jelasnya.
Tag: #bantuan #untuk #korban #bencana #hancur #viral #medsos #kata #panglima #agus #subiyanto #ksad #maruli