Melihat Pengelolaan 5,79 Ton Sampah Pasca Eco RunFest 2025
Di sebuah bangunan semi-terbuka di kawasan Vida Bantar Gebang, Bekasi, puluhan pekerja berseragam biru tampak hilir-mudik di antara tumpukan karung raksasa. Di sinilah jejak Eco RunFest 2025 berakhir, jauh setelah para pelari meninggalkan lintasan di Gelora Bung Karno.
Tepat pada hari yang sama, 5,79 ton sampah yang terkumpul dari tujuh titik pengumpulan diangkut menuju Rumah Pemulihan Material (RPM) Vida Bekasi, fasilitas yang dikelola Waste4Change. Dalam hitungan jam, sampah itu berubah status: dari potensi masalah menjadi peluang manfaat.
“Kami memiliki target pemilahan selesai dalam satu hari untuk menghindari bau dan risiko polusi udara. Begitu sampah datang, tim kami langsung bekerja,” ujar, Perwakilan Operasional RPM Bekasi, Andhika sambil menunjuk tumpukan material yang sedang dibersihkan.
Di bawah pencahayaan yang temaram, Andhika menjelaskan bahwa 70% material hasil pemilahan masih memiliki nilai guna, sementara 30% sisanya merupakan residu.
Menariknya, sebagian besar nilai ekonomi datang dari kemasan minuman PET, yang mencapai sekitar 4 ton. Setelah dibersihkan, kemasan tersebut dapat dijual hingga Rp 9.000 per kilogram—bukti bahwa sampah benar-benar punya harga.
Sementara itu, bagian residu seperti tisu, sampah organik yang tercampur, hingga multilayer packaging tak dibiarkan sia-sia. Semuanya diolah menjadi biomassa sebagai bahan bakar alternatif boiler industri. “Pertamina Eco RunFest cenderung menghasilkan sampah dengan kualitas baik. Materialnya bersih dan tidak terlalu terkontaminasi sehingga off-taker sangat menyukainya. Ini memberi nilai ekonomi bagi pengelola dan memastikan sampah tidak berakhir di TPA,” tambah Andhika.
Dalam proses pemilahan, para pekerja bekerja teliti untuk memastikan tidak ada limbah B3 yang tercampur. Bila ditemukan jarum suntik atau material berbahaya lainnya, Waste4Change akan memisahkannya dan mengembalikannya kepada penyelenggara untuk diproses sesuai prosedur.
“Di tengah kondisi ekonomi yang dinamis, sampah punya nilai bagi masyarakat yang menggantungkan hidup pada sektor daur ulang. Melalui event ini, kami ingin menunjukkan bahwa sampah ketika dikelola dengan benar dapat menjadi sumber manfaat,” ujar Andhika lagi.
Sebagaimana diketahui, Pertamina terus berkomitmen menjaga kebersihan lingkungan untuk mendukung energi bersih. Salah satunya melalui kegiatan Eco RunFest 2025 yang menyatukan kegiatan olahraga dengan gaya hidup berkelanjutan, melalui pengelolaan sampah yang dihasilkan pasca event Eco RunFest 2025.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron, mengatakan, Eco RunFest menjadi bukti bahwa aktivitas olahraga dapat selaras dengan praktik keberlanjutan.
“Pertamina Eco RunFest dilaksanakan dengan standar pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Kami tidak hanya fokus pada pengalaman para pelari, tetapi juga memastikan setiap aktivitas memberi manfaat bagi lingkungan,” ujar Baron.
Baron menegaskan bahwa edukasi mengenai pengelolaan sampah perlu dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan masyarakat sehari-hari.