Generasi Z Unjuk Gigi! Pameran di Blangkon Art Space Buktikan Seni Rupa Yogyakarta Tak Pernah Mati
- Ekosistem seni rupa Yogyakarta kembali diramaikan dengan kehadiran ruang seni baru, Blangkon Art Space.
- Pameran kolektif bertajuk “Pandangan Pertama” yang menampilkan 25 karya dari 25 perupa lintas generasi.
- Sesuai tajuknya, pameran perdana ini menyajikan karya seni rupa yang beragam, mulai dari lukisan, drawing, hingga patung.
Ekosistem seni rupa Yogyakarta kembali diramaikan dengan kehadiran ruang seni baru, Blangkon Art Space. Sebagai penanda peluncurannya, digelar pameran kolektif bertajuk “Pandangan Pertama” yang menampilkan 25 karya dari 25 perupa lintas generasi.
Pameran ini berlangsung dari 25 Oktober hingga 9 November 2025 di lokasi galeri di kompleks bisnis Ciputra Citra Grand Mutiara, Jalan Wates km 9, Gamping, Sleman.
Dialog Lintas Generasi
Sesuai tajuknya, pameran perdana ini menyajikan karya seni rupa yang beragam, mulai dari lukisan, drawing, hingga patung. Keunikan utama pameran ini terletak pada rentang usia seniman yang terlibat, yang terpaut cukup jauh.
Di satu sisi, ada seniman-seniman muda berusia 18-19 tahun yang baru menempuh semester pertama di kampus seni rupa, seperti Hokky Syahdu dan Aldo Aprilian W. Di sisi lain, tampil para perupa senior yang telah mapan di usia 50-an atau 60-an, seperti Nasirun, Komroden Haro, Budi Ubrux, dan Yuli Kodo.
Kondisi ini menciptakan sebuah kontestasi dan dialog yang menarik, bukan hanya soal usia, tetapi juga soal gagasan. Pameran ini seolah merefleksikan dinamika pergeseran zaman, dari generasi perupa senior yang dilabeli sebagai homo ars (makhluk seni) ke generasi masa kini yang hidup sebagai homo digitalis (makhluk digital).
PerbesarPameran seni rupa bertajuk “Pandangan Pertama” yang berlangsung pada 25 Oktober - 9 November 2025 di kompleks bisnis Ciputra Citra Grand Mutiara, Jalan Wates km 9, Gamping, Sleman. [Ist]Membuka Ruang Baru di Barat
Pembukaan pameran ini sekaligus menjadi peluncuran resmi Blangkon Art Space. Ruang seni yang dimiliki oleh Sandy Setiawan, Lidwina Riestanti, dan Dodot Daulat ini direncanakan akan rutin menggelar pameran seni rupa.
Kehadirannya di kilometer 9 sisi barat pusat kota Yogyakarta menjadi hal yang menarik. Ini menandakan adanya upaya perluasan dan penetrasi ruang seni baru yang merangsek ke wilayah barat, di saat galeri-galeri seni di Yogyakarta selama ini cenderung terkonsentrasi di pusat kota atau di wilayah selatan (Bantul bagian utara).
Menurut kurator pameran, Kuss Indarto, kehadiran Blangkon Art Space berpotensi memberi warna baru bagi kancah seni Yogyakarta, terutama jika mampu menawarkan konsep yang berbeda.
"Terlebih lagi bila kemudian juga memungkinkan memberi tawaran atas potensi apresian dan pasar yang berbeda," ujar Kuss Indarto.
Ia menambahkan bahwa peluang seperti ini harus terus diciptakan, mengingat jumlah seniman di Yogyakarta sangat banyak sementara kompetisi untuk berbagi "kue" pasar yang ada sangat ketat.
Daftar Seniman Peserta:
Perupa Senior & Menengah: Ambar Pranasmara, Astuti Kusumo, Budi Ubrux, Dodot Daulat, Franziska Fennert, Hananta, Hanafi K. Sidharta, Joko “Gundul” Sulistiono, Komroden Haro, Lully Tutus, Lidwina Riestanti, Nasirun, Toni AI, Yuli Kodo, Yulhendri.
Perupa Muda: Aldo Aprilian W, Don Bosco Laskar, Hokky Syahdu, Landha Bellamora, Mujiharjo, Mulyo Gunarso, Rangga Jalu Pamungkas, Rizal Kuzma, Syifa Ramadhani, dan Yusi Amalia F.
Tag: #generasi #unjuk #gigi #pameran #blangkon #space #buktikan #seni #rupa #yogyakarta #pernah #mati