



Gus Ipul Jelaskan Ketentuan Orang Tua Menjenguk Siswa Sekolah Rakyat
- Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memastikan tak ada pembatasan untuk orang tua menjenguk anaknya yang bersekolah di Sekolah Rakyat (SR). Setidaknya, 9.755 siswa akan masuk asrama Sekolah Rakyat pada Juli 2025 ini.
Gus Ipul, sapaan akrab mensos, menampik adanya isu pelarangan orang tua menjenguk anak-anaknya di asrama tak benar. Bahkan, nantinya akan disediakan tempat khusus untuk menjenguk anak-anak mereka. Termasuk, waktu khusus untuk dapat bertemu dengan buah hatinya.
“Tentu saja boleh. Sesuai arahan presiden, orang tua itu boleh menengok anaknya kapan pun. Baik itu yang SD, SMP dan SMA,” tuturnya usai berdialog dengan ratusan orangtua siswa Sekolah Rakyat di Pusdiklatbangprof Margaguna, Jakarta, Rabu (25/6).
Selain itu, dia menegaskan, fasilitas Sekolah Rakyat umumnya berlokasi dekat dengan permukiman. Artinya, para orang tua tak perlu khawatir soal akses untuk bisa bertemu dengan anak-anaknya.
Kendati begitu, dia juga meminta para orang tua untuk memantapkan hati lantaran harus berpisah dengan anak-anak mereka. Begitu pula untuk anak-anak. Mereka diimbau untuk melatih kemandirian dan meneguhkan hati saat harus berjauhan dari orang tua mereka. Sebab, perpisahan ini demi masa depan mereka.
Disinggung soal adanya calon siswa yang mengundurkan diri, Gus Ipul menilai itu ada informasi yang didapatkan tidak utuh. Sehingga, pemahaman orang tua terhadap konsep dan tujuan Sekolah Rakyat berbeda dengan program pemerintah. "Sebagian mungkin baru setengah-setengah, baru dengar-dengar, sehingga ragu dan lain sebagainya,” jelasnya.
Karenanya, dia telah meminta para pendamping sosial dan fasilitator yang terlibat dalam program ini lebih aktif memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para orang tua maupun calon siswa. Sehingga, tak ada kesalahpahaman.
Meski demikian, mantan Wakil Gubernur Jawa Timur itu mengaku tak boleh memaksa orang tua maupun anaknya untuk bergabung di Sekolah Rakyat. Kemauan harus datang dari dalam dirinya sendiri.
Namun, dia memastikan jumlah anak yang mengundurkan diri dari Sekolah Rakyat tidak banyak. Selain itu, kuota yang mengundurkan diri pun sudah langsung diganti oleh anak-anak lain yang berhak. Mereka pun berada dalam DTSEN.
Seperti diketahui, untuk tahap pertama sekolah rakyat bakal digelar di 100 titik yang diluncurkan pada tahun ajaran baru mendatang. Sebanyak 9.755 siswa telah terdata untuk menjadi peserta program Sekolah Rakyat tahap pertama ini.
Rencananya, seluruh siswa tahap pertama memulai masa orientasi pada 14 Juli 2025. Mereka akan langsung tinggal di asrama yang sudah dilengkapi fasilitas mumpuni.
Di sisi lain, soal tambahan 100 titik baru sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Kemensos menargetkan total siswa yang belajar di Sekolah Rakyat tahun ini mencapai lebih dari 20 ribu orang, didukung oleh 2.180 guru dan 4.069 tenaga kependidikan. (mia)
Tag: #ipul #jelaskan #ketentuan #orang #menjenguk #siswa #sekolah #rakyat