



Pakar Timur Tengah dari Universitas Indonesia Sarankan Pemerintah Buat Rencana Evakuasi dari Iran dan Siapkan Shelter Aman
- Panasnya eksalasi konflik antara Israel dengan Iran beberapa hari belakangan harus disikapi cepat oleh pemerintah. Selain menyampaikan sikap secara terbuka, pemerintah didorong untuk mengambil langkah nyata demi menyelamatkan Warga Negara Indonesia (WNI) di Iran dari potensi terdampak konflik.
Pakar Timur Tengah dari Universitas Indonesia (UI) Yon Machmudi menyampaikan bahwa rencana evakuasi WNI dari Iran harus disusun sedini mungkin. Selain itu, Indonesia melalui kepanjangan tangan dan jejaring di Iran dan sekitarnya harus segera menyiapkan shelter-shelter aman. Tujuannya sangat jelas, menghindari dampak saling balas serangan antara Israel dengan Iran.
”Sedini mungkin rencana evakuasi juga harus dilakukan ke shelter-shelter yang aman. Dan bila kondisinya memburuk sewaktu-waktu, (para WNI) bisa dievakuasi ke luar Iran. Karena kita tidak bisa memprediksi eskalasinya akan seperti apa,” terang dia saat diwawancarai oleh JawaPos.com.
Selain WNI yang kini berada di Iran, Yon Machmudi juga meminta pemerintah lebih awas terhadap WNI yang hendak melakukan perjalanan ke negara-negara yang tengah dalam situasi konflik. Termasuk diantaranya Iran. Pemerintah mesti memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kondisi dan potensi bahaya atas eskalasi yang terjadi.
”Saya kira bagi yang ingin melakukan perjalanan ke wilayah-wilayah yang mendekati wilayah konflik termasuk Iran, sebaiknya untuk ditunda dan tidak dilakukan. Kemudian bagi warga negara di Iran saya kira perlu untuk menjaga kewaspadaan, mencari tempat-tempat yang aman, tentu harus dalam pantauan perwakilan kita,” jelasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKB Syamsu Rizal mendesak pemerintah segera mengambil langkah antisipatif, khususnya evakuasi WNI dari wilayah rawan konflik. Berdasar laporan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu), saat ini masih ada 386 Warga Negara Indonesia (WNI) di Iran.
Sebagian besar di antara para WNI tersebut adalah mahasiswa yang tinggal di kota Qom dengan jumlah 258 orang. Kemudian mahasiswa lain yang saat ini tercatat masih berada Teheran sebanyak 90 orang. Juga WNI lainnya yang tersebar beberapa kota berebda.
”Keselamatan 386 WNI yang kini berada di zona konflik, terutama mahasiswa di Qom dan Teheran, arus menjadi prioritas. Pemerintah, melalui Kemlu dan KBRI Teheran harus segera meningkatkan status kewaspadaan dan membuka jalur evakuasi aman,” kata Syamsul Rizal.
Politisi asal Sulawesi Selatan tersebut meminta Kemlu, TNI, dan lembaga terkait membentuk satuan tugas evakuasi (task force) secepatnya. Termasuk menyiapkan transportasi darat atau udara untuk membawa WNI ke negara netral untuk mengantisipasi serangan lanjutan dari Israel yang bisa berdampak pada mereka.
”Saya juga dorong agar komunikasi darurat dipastikan 24 per 7, agar setiap WNI bisa melaporkan keberadaan, kondisi, dan kebutuhan mereka secara real time,” imbuhnya.
Tag: #pakar #timur #tengah #dari #universitas #indonesia #sarankan #pemerintah #buat #rencana #evakuasi #dari #iran #siapkan #shelter #aman