



Serangan Israel Terhadap Iran Dinilai Upaya Skenario Netanyahu Kaburkan Fokus Terhadap Genosida Palestina
- Aksi militer Israel yang menyerang fasilitas nuklir Iran dan sejumlah titik strategis menuai kecaman dari berbagai pihak. Serangan Israel terhadap Iran dilakukan dengan dalih menanggapi keterlibatan Teheran dalam mendukung kelompok Hamas dan Hizbullah, yang berkonflik dengan Israel sejak setahun terakhir.
Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, mengecam keras aksi militer Israel terhadap Iran tersebut. Ia menyebut, serangan Israel itu bukan respons pertahanan, melainkan bagian dari manuver politik Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu yang tengah terpojok oleh tekanan internasional dan krisis legitimasi di dalam negeri.
"Netanyahu sedang dalam tekanan luar biasa. Dukungan Barat terhadap kebrutalan genosidanya di Gaza mulai surut. Bahkan dari dalam negeri Israel sendiri, gelombang kritik atas kepemimpinannya kian membesar," kata Sukamta kepada wartawan, Minggu (15/6).
Serangan Israel terhadap Ibu Kota Iran, Teheran, terjadi pada Jumat (13/6). Serangan itu menyasar situs nuklir yang berada di wilayah Iran. Ledakan di Teheran ini juga merupakan serangan pembuka dari operasi besar yang akan dilancarkan Israel ke Negeri Persia tersebut.
Menurut Sukamta, serangan Israel ke Iran hanya sebagai langkah mencari perhatian dari negara barat.
"Serangan ke Iran tampak seperti langkah putus asa untuk kembali menarik simpati negara-negara Barat yang memang punya sentimen terhadap Iran, apalagi terkait isu nuklir," ucap Sukamta.
Legislator Fraksi PKS itu menyebut,
Israel kini lebih pantas disebut sebagai agresor regional, bukan lagi negara yang berperang untuk mempertahankan diri. Ia mengimbau, agar dunia tetap berfokus pada serangan Israel ke Palestina.
"Jangan biarkan serangan ke Iran ini menjadi pengalih perhatian yang membuat dunia melupakan kejahatan utama yang sedang berlangsung," tegasnya.
Lebih lanjut, Sukamta juga menyerukan kepada komunitas internasional, termasuk Indonesia dan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk konsisten menolak segala bentuk kejahatan kemanusiaan. Serta tidak terseret dalam narasi provokasi baru yang dimainkan oleh Israel dan sekutunya.
"Kita harus tetap berpihak pada keadilan dan kemanusiaan. Jangan kehilangan fokus. Palestina masih dijajah, rakyatnya masih dibunuh. Dunia harus tetap bersuara lantang terhadap kejahatan itu, bukan justru terpecah fokus karena skenario provokasi baru," pungkasnya.
Tag: #serangan #israel #terhadap #iran #dinilai #upaya #skenario #netanyahu #kaburkan #fokus #terhadap #genosida #palestina