



Komdigi Akan Kerahkan Ratusan Penyuluh Informasi Publik sampai Pelosok
– Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan program Penyuluh Informasi Publik (PIP) akan digencarkan, terutama untuk menjangkau wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Direktur Kemitraan Komunikasi Lembaga dan Kehumasan sekaligus Plt Direktur Komunikasi Publik, Marroli J Indarto, menegaskan bahwa program PIP tidak terdampak oleh efisiensi anggaran pemerintah.
“Ya, tidak terdampak karena memang itu salah satu tools dari Kementerian Komunikasi atau Pemerintah adalah untuk, tadi yang saya sebutkan di awal, memang untuk komunikasi tetap buka,” ungkap Marroli di kantornya, Jumat (13/6/2025).
Saat ini, jumlah penyuluh informasi publik mencapai 300 orang dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Menurut Marroli, jumlah ini akan ditingkatkan secara signifikan tahun ini.
“Angkanya seluruhnya 300 orang PIP. Mereka merupakan tokoh lokal atau warga lokal yang punya pengaruh. Nanti akan kita tingkatkan menjadi 510 tahun ini, bersama dengan Kementerian Desa,” ujarnya.
Senada, Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM), Fifi Aleyda Yahya, menegaskan pentingnya pendekatan komunikasi yang dilakukan secara langsung dan personal, terutama dalam konteks penyebaran informasi yang efektif ke masyarakat di daerah-daerah.
“Memang akan berbeda kalau disampaikan person to person. Dan mudah-mudahan bisa memberikan konteks yang lebih lengkap, komprehensif. Dan mudah-mudahan efektif gitu loh sampai pesannya ke masyarakat,” ujar Fifi.
Ia menambahkan bahwa pendekatan komunikasi di wilayah 3T masih sangat relevan karena membantu masyarakat memahami informasi secara utuh.
“Karena bagaimanapun juga, kalau pesan disampaikan tapi tidak diterima dengan baik, akhirnya kan tidak efektif. Dan insyaallah bentuk seperti ini masih relevan karena fokusnya di daerah 3T,” tambahnya.
Marroli menegaskan bahwa program ini sendiri telah berjalan sejak tahun 2017, dengan penyuluh yang berfungsi menyampaikan program-program pemerintah secara langsung kepada masyarakat.
Terkait efektivitas program, Marroli menekankan bahwa ukuran keberhasilan tidak semata-mata dilihat dari angka-angka makro, melainkan dari relevansi informasi yang disampaikan dan kemampuannya menjawab kebutuhan warga.
“Mereka memang basically mendeliver program-program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” jelas Marroli.
“Sebenarnya lebih ke arah sana. Tentu ya, kita mungkin tidak berbicara men-deliver pesan-pesan pertumbuhan ekonomi sekian persen gitu ya. Karena itu masyarakatnya bawah gitu ya,” tambahnya.
Menurutnya, komunikasi publik harus bersifat variatif dan adaptif agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, khususnya di daerah yang sulit diakses informasi.
“Karena kita juga realistis masyarakat dan memang komunikasi harus lebih variatif. Kami berharap di tahun-tahun selanjutnya bisa lebih luas,” tutup Marroli.
Tag: #komdigi #akan #kerahkan #ratusan #penyuluh #informasi #publik #sampai #pelosok