Pitching Session di ICI 2025, Kementerian PU Tawarkan 9 Proyek KPBU Senilai Rp 90 Triliun 
Bendungan Leuwikeris yang dibangun di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.(DOK. Humas Kementerian PU)
10:28
13 Juni 2025

Pitching Session di ICI 2025, Kementerian PU Tawarkan 9 Proyek KPBU Senilai Rp 90 Triliun 

- Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan mitra internasional dalam mendukung pencapaian target pembangunan infrastruktur nasional.

Target tersebut tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. 

Dody mengungkapkan, kebutuhan pembiayaan infrastruktur nasional mencapai Rp 1.900 triliun.

Namun, kapasitas pembiayaan dari pemerintah hanya mampu menutup sekitar 60 persen dari kebutuhan tersebut.

Oleh karena itu, Kementerian PU menggelar pitching session proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam rangkaian International Conference of Infrastructure (ICI) 2025, di Murai Room, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Sesi itu menjadi ajang strategis untuk mempertemukan pemerintah dengan mitra potensial dari sektor swasta dalam membangun infrastruktur nasional yang berkelanjutan.

Dody mengatakan, pemerintah memiliki 55 proyek dengan skema KPBU yang siap ditawarkan. 

Pada forum ICI 2025 ini, sembilan proyek KPBU dengan total nilai mencapai Rp 90 triliun dibuka untuk investasi.

“Mari kita bangun infrastruktur yang lebih cerdas, hijau, dan inklusif bersama-sama,” ujar Dody melalui siaran persnya, Jumat (13/6/2025).

Proyek KPBU prioritas

Dalam pitching session tersebut, Kementerian PU diwakili Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur, yaitu Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Sumber Daya Air Harya Muldianto serta Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Bina Marga Erna Wijayanti. 

Keduanya memaparkan sejumlah proyek KPBU prioritas yang siap ditawarkan kepada investor, khususnya di sektor jalan dan sumber daya air.

Dalam paparannya, Harya menyampaikan potensi pemanfaatan bendungan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air (hydropower) dan pembangkit listrik tenaga surya terapung (floating photovoltaic). 

Hingga kini, pemerintah telah menyelesaikan pembangunan 259 bendungan di seluruh Indonesia. 

Dari jumlah tersebut, hanya 73 bendungan yang dinilai memiliki potensi signifikan untuk hydropower, dan 34 bendungan masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). 

“Sebenarnya seluruh bendungan memiliki potensi hydropower, tetapi yang layak untuk investasi biasanya memiliki kapasitas di atas 1 megawatt (MW), dan itu baru 34 bendungan,” ujar Harya.

Pada kesempatan itu, Kementerian PU menawarkan lima bendungan potensial untuk investasi, yaitu Bendungan Way Sekampung di Lampung (5,4 MW), Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan (2,7 MW), Bendungan Cipanas (3 MW) dan Bendungan Leuwikeris (7,4 MW) di Jawa Barat, serta Bendungan Karalloe di Sulawesi Selatan.

Sementara itu, Erna memaparkan peluang investasi di sektor jalan tol.

Kementerian PU membuka tiga proyek KPBU untuk pembangunan jalan tol, yakni Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi di Provinsi Bali sepanjang 96,84 kilometer (km), Jalan Tol Pejagan–Cilacap di Jawa Tengah sepanjang 95,39 km, dan Jalan Tol Sentul–Karawang di Jawa Barat sepanjang 60,36 km.

“Ketiga ruas tersebut dirancang untuk mendukung konektivitas regional dan memperlancar arus logistik,” terang Erna.

Pada sektor pengelolaan sampah, perwakilan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan Irena Febriani memaparkan potensi kerja sama KPBU untuk proyek Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Manggar di Kalimantan Timur. 

Proyek tersebut akan menggunakan teknologi incinerator dan landfill mining, dengan masa konsesi selama 23 tahun—terdiri dari 3 tahun masa pra-konstruksi dan konstruksi serta 20 tahun masa operasi dan pemeliharaan.

Melalui forum itu, Kementerian PU berharap proyek-proyek infrastruktur yang ditawarkan dapat menarik minat investor domestik dan asing serta mempercepat penyediaan layanan infrastruktur dasar yang andal dan berkelanjutan. 

Adapun ICI 2025 menjadi sarana strategis untuk membangun ekosistem investasi yang terbuka, transparan, dan kolaboratif di sektor infrastruktur nasional.

Hadir dalam ICI 2025 berbagai pemangku kepentingan dari berbagai instansi, termasuk Project Manager PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) Ananda Laksmi, serta perencana ahli muda dan anggota tim KPBU Manggar Irena Febriani Dewi, yang turut menjelaskan peluang investasi bagi TPAS Manggar, Balikpapan.

Tag:  #pitching #session #2025 #kementerian #tawarkan #proyek #kpbu #senilai #triliun

KOMENTAR