



Menilik Sejarah dan Kondisi 4 Pulau di Aceh yang Kini Masuk Sumut, Cocok Buat Diving-Snorkeling
Status kepemilikan empat pulau di Provinsi Aceh yang kini masuk wilayah Sumatra Utara (Sumut) ramai jadi sorotan. Padahal, jika merunut sejarah, jelas keempat pulau itu sudah lama berstatus sebagai bagian dari Provinsi Aceh.
Penetapan status ini berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 tentang pemberian dan pemutakhiran kode serta data wilayah administrasi pemerintahan dan pulau.
Keempat pulau yang dimaksud adalah Pulau Mangkir Gadang, Pulau Mangkir Ketek, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang. Berdasarkan keputusan Mendagri itu, keempat pulau itu kini berada di bawah naungan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Lantas bagaimana sejarah dan kondisi dari keempat pulau itu? Berikut ulasannya berdasarkan sejumlah sumber:
1. Pulau Mangkir Gadang
Pulau Mangkir Gadang diketahui terletak di kawasan Samudra Hindia, tepatnya di sisi barat Pulau Sumatra. Kini secara administratif masuk ke dalam Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Pulau ini memiliki pantai berpasir putih dan topografi datar dengan vegetasi seperti kelapa dan mangrove.
Berdasarkan hasil survei toponim tahun 2006 dan verifikasi tahun 2007 oleh tim nasional pembakuan nama rupabumi, nama pulau ini sah sebagai Pulau Mangkir Gadang.
Namun, asal-usul penamaan "Mangkir Gadang" belum diketahui secara pasti.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pulau ini tidak berpenghuni.
2. Pulau Mangkir Ketek
Pulau Mangkir Ketek berada dekat dengan Pulau Mangkir Gadang dan sering juga disebut Pulau Mangkir Kecil. Lokasinya berada di koordinat 02°08’26” LU dan 98°08’37” BT.
Pulau Mangkir Ketek ini kini juga diakui secara administratif sebagai bagian dari Kabupaten Tapanuli Tengah. Nama Pulau Mangkir Ketek telah diverifikasi dan dipertahankan berdasarkan survei dan verifikasi tahun 2006 dan 2007.
Vegetasi di pulau ini serupa dengan tetangganya, yaitu kelapa, cemara laut, dan mangrove. Pulau ini tidak memiliki penduduk.
Yang menarik, di pulau ini terdapat prasasti dan tugu yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2008 dan 2018. Prasasti itu bertuliskan "Selamat Datang di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam".
3. Pulau Lipan
Pulau Lipan disebut tak berpenghuni. Pulau ini menawarkan keindahan alam yang masih alami disertai vegetasi tropis seperti kelapa, bakau, dan tanaman pantai lainnya. Pantainya berpasir putih dan landai, sementara air lautnya sangat jernih, memungkinkan pengunjung melihat dasar laut dari permukaan.
Pulau Lipan belum tersentuh pembangunan dan cocok untuk wisata petualangan seperti eksplorasi, pengamatan flora dan fauna, serta snorkeling. Keasrian pulau ini menarik wisatawan yang mencari ketenangan dan suasana alami.
Pulau ini juga populer sebagai lokasi fotografi alam. Perjalanan menuju Pulau Panjang dan Pulau Lipan biasanya dimulai dari Pelabuhan Singkil, Aceh Singkil, menuju Pulau Balai sebagai pusat administrasi Kepulauan Banyak.
Dari Pulau Balai, perjalanan dilanjutkan menggunakan perahu tradisional atau speedboat dengan waktu tempuh 30-45 menit ke Pulau Panjang dan sedikit lebih singkat ke Pulau Lipan.
Sementara biaya sewa speedboat berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 1,5 juta pulang-pergi, tergantung jenis perahu dan jumlah penumpang.
4. Pulau Panjang
Pulau Panjang terletak di Kepulauan Banyak. Pulau ini merupakan destinasi wisata unggulan dengan pantai berpasir putih halus, air laut jernih bergradasi biru toska hingga hijau zamrud, serta hamparan pohon kelapa yang menciptakan suasana tropis.
Terumbu karang di sekitar pulau menjadi daya tarik utama bagi pencinta snorkeling dan diving.
Sejak 2019, pemerintah daerah dan pelaku wisata telah mengembangkan infrastruktur dengan membangun bungalo, cottage, dan penginapan tradisional Aceh. Tersedia pula wahana permainan air seperti banana boat, donat boat, kayak, dan peralatan snorkeling.
Sementara kuliner laut segar seperti ikan bakar dan kerang rebus juga mudah ditemukan di warung tepi pantai. Aktivitas populer lainnya termasuk menikmati matahari terbenam dan berkemah di pantai.
Tag: #menilik #sejarah #kondisi #pulau #aceh #yang #kini #masuk #sumut #cocok #buat #diving #snorkeling