Hindari Kesan ''Bapak Rebut Kursi Anak'', Jokowi Disarankan Tak Jadi Ketum PSI
Presiden ke-7 Jokowi saat keadaan kulitnya mengalami alergi kulit.(KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)
19:32
9 Juni 2025

Hindari Kesan ''Bapak Rebut Kursi Anak'', Jokowi Disarankan Tak Jadi Ketum PSI

 Mantan Presiden Joko Widodo disarankan tidak menduduki kursi ketua umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meskipun lebih memilih partai tersebut daripada Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pengamat politik sekaligus Direktur Monitoring Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia, Jojo Rohi, mengatakan, kedudukan Jokowi di kursi ketum bakal membawa persepsi negatif dari publik.

"PSI kini memang sudah menjadi seperti 'milik' Jokowi karena saham politik Jokowi signifikan dalam Pemilu 2024 kemarin. Namun demikian, secara norma kepantasan, sebaiknya Jokowi tidak duduk di kursi ketum. Karena persepsi publik akan negatif terhadap PSI maupun Jokowi," kata Jojo kepada Kompas.com, Senin (9/6/2025).

Ia mengungkapkan bahwa persepsi negatif pertama adalah kemungkinan munculnya kesan "bapak merebut kursi anak", di mana putra bungsunya, Kaesang Pangarep, sebelumnya menduduki jabatan itu.

Terlebih menurutnya, mengendalikan PSI tidak harus duduk sebagai ketum.

"Cukup anaknya saja. Jadi Dewan Kehormatan, sudah lebih dari cukup. Tinggal atur saja kewenangan signifikan Dewan Kehormatan dalam AD/ART partai," ucap dia.

Kesan lainnya adalah akan mengubah image PSI yang merupakan partai anak muda.

Sejauh ini, kata dia, Kaesang termasuk sosok muda, sesuai dengan image yang dibangun partai.

"Naiknya Kaesang sebagai ketum adalah untuk membangun image PSI sebagai partai anak muda. Pangsa pasar politiknya adalah kelompok milenial dan Gen Z. Bila Jokowi jadi ketum, image partai yang sudah dibangun itu akan bubar," tutur Jojo.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi menanggapi wacana pencalonannya sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjelang Muktamar PPP 2025.

Dengan tegas, Jokowi menyatakan tidak tertarik.

“Enggaklah. Di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi,” ujar Jokowi saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/6/2025).

Menurut Jokowi, banyak nama tokoh PPP yang layak memimpin partai berlambang Kakbah itu.

Ia menilai dirinya tidak lebih baik dibanding kader-kader internal PPP yang telah muncul sebagai bakal calon ketua umum.

“Banyak ini calon yang sudah beredar kan banyak. Banyak sekali,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi justru melontarkan pernyataan menarik dengan menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai pilihan politiknya.

“Saya di PSI aja,” celetuknya sembari tersenyum.

Ketika ditanya apakah ada kemungkinan dirinya bergabung dengan partai politik lain di luar PSI, Jokowi mengaku belum memikirkannya.

“Ya enggak tahu. Di PSI dicalonkan juga belum,” ucapnya santai.

Tag:  #hindari #kesan #bapak #rebut #kursi #anak #jokowi #disarankan #jadi #ketum

KOMENTAR