



8 Calon Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Tanah Suci
Delapan calon jemaah haji asal Indonesia meninggal dunia di Tanah Suci hingga 10 Mei 2025.
Kementerian Agama (Kemenang) mamestikan seluruh jenazah akan mendapatkan pelayanan pemakaman yang layak sesuai ketentuan.
Hal ini dikatakan oleh Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kemenag Muhammad Zain, melansir Antara, Minggu 11 Mei 2025.
"Dengan penuh rasa duka kami laporkan bahwa ada jamaah kita yang wafat, hingga hari ini tercatat delapan jamaah yang wafat," katanya.
Zain menjelaskan seluruh jemaah haji Indonesia akan mendapatkan pelindungan, termasuk asuransi jiwa, asuransi kecelakaan.
Pemerintah juga memastikan seluruh hak peribadatan jamaah yang wafat.
"Insya Allah terpenuhi, yaitu dengan menyiapkan petugas badal haji," ujarnya.
Zain mengatakan sebanyak 158 kelompok terbang (kloter) sudah diberangkatkan ke Tanah Suci pada hari ke-10.
Total 61.404 jamaah sudah diterbangkan menggunakan tiga maskapai penerbangan.
Siapkan Bus Antarkota dengan Spek Khusus
Tahap pemberangkatan jemaah haji dari Madinah menuju Makkah sudah dimulai.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan bus dengan spesikasi khusus.
Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi mengatakan, bus dengan spek khusus disiapkan untuk memberikan kenyamanan jemaah.
"Perjalanan Madinah ke Makkah cukup jauh, sekitar lima jam. Untuk kenyamanan jemaah, kita siapkan bus dengan spesifikasi khusus," kata Muchlis, melansir situs Kemenang.
"Usia bus antarkota yang digunakan maksimal lima tahun," sambungnya.
Pihaknya telah berkontrak dengan 12 perusahaan otobus di Arab Saudi.
Sesuai kontrak, setiap bus maksimal membawa 42 jemaah.
"Bus dilengkapi Air Conditioner (AC) yang berfungsi dengan baik. Ada tombol manual darurat pembuka pintu. Untuk mumudahkan pemantauan, bus dilengkapi Global Positioning System (GPS)," cetusnya.
"GPS ini dapat diakses oleh petugas. Sistem pelaporan dan monitoring menggunakan aplikasi," lanjutnya.
Muchlis menambahkan, layanan transportasi bersifat inklusif.
Layanan bus antarkota memperhatikan jemaah berkebutuhan khusus, lansia, dan penyandang disabilitas.
"Bus dilengkapi kotak kesehatan dan obat-obatan, toilet, cooler boxes, dan air minum 330 ml per jemaah," papar Muchlis.
"Bus standby di depan hotel paling lambat satu jam sebelum keberangkatan jemaah dalam kondisi bersih dan siap jalan," sambungnya.
Kepada jemaah, ia mengingatkan bahwa layanan ini sudah termasuk dalam unsur pembiayaan pada Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Para sopir sudah dibayar sehingga jemaah tidak perlu memberikan tips.
"Tidak ada uang tips, baksyis, apalagi pungutan liar," katanya.
Bus Shalawat Inklusif Antar Jemput Jemaah dari Hotel ke Masjidil Haram
Pihaknya juga telah menyiapkan bus shalawat untuk antar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram.
Bus ini menjadi salah satu layanan transportasi yang disiapkan PPIH bagi jemaah haji selama di Makkah.
Bus ini mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi dan pulang.
Bus Shalawat beroperasi selama 24 jam.
"Di Makkah, kita siapkan bus Shalawat yang akan beroperasi 24 jam untuk mengantar Kemenag dari hotel ke Masjidil Haram," terangnya.
"Kita siapkan layanan inklusi, dengan hadirkan bus Shalawat yang ramah dengan jemaah lansia dan berkebutuhan khusus," lanjutnya.
Menurut Muchlis, setidaknya ada 32 bus shalawat dengan spesifikasi ramah bagi pengguna kursi roda, penyandang disabilitas, dan jemaah berkebutuhan khusus lainnya.
Bus didesain khusus dengan low deck yang bisa dilewati kursi roda. Pada bagian dalam juga disiapkan space khusus untuk menyimpan kursi roda.
"Seluruh armada telah dipasang GPS dan CCTV yang dapat diakses oleh petugas," sebut Muchlis.
Jemaah haji Indonesia yang tinggal di wilayah Syisah dan Raudhah, akan menggunakan terminal Syib Amir.
Jemaah yang tinggal di wilayah Jarwal, akan memggunakan terminal Jabal Ka'bah.
Untuk jemaah yang tinggal di wilayah Misfalah, mereka akan menggunakan terminal Ajyad.
Tahun ini, PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus dalam.penyiapan layanan bus Shalawat.
Lima perusahaan itu adalah Abu Sarhad, Dallah, Durrat Al Munawwara, Mawakeb Al Khair, dan Rawahel Al Mashaer.
Tag: #calon #jemaah #haji #indonesia #meninggal #tanah #suci