



Bitcoin Melesat, Dekati Rekor Tertinggi di Tengah Sinyal Pemangkasan Suku Bunga AS
Bitcoin terus menunjukkan penguatan signifikan, mendekati rekor harga tertingginya sepanjang masa. Pada Kamis (26/6/2025), Bitcoin diperdagangkan di atas 107.000 dollar AS atau setara sekitar Rp1,77 miliar (kurs Rp16.500).
Aset kripto terbesar ini sebelumnya berhasil menembus level resistensi utama di 103.000 dollar AS, membuka peluang untuk menguji ulang rekor harga tertinggi yang pernah dicapai.
Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyebut penguatan Bitcoin didorong oleh kombinasi faktor teknikal dan makroekonomi.
“Penembusan harga BTC di atas 103.000 dollar AS merupakan sinyal kuat, terutama karena disertai volume besar. Ini menandakan pasar sedang bersiap untuk menguji resistance berikutnya di kisaran 110.500 dollar AS atau sekitar Rp1,82 miliar,” ujar Fyqieh, dikutip Jumat (27/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa pola inverse head and shoulders yang terbentuk di grafik per jam menunjukkan potensi pergerakan menuju 109.000 dollar AS, meskipun indikator RSI sudah masuk wilayah jenuh beli, yang membuka kemungkinan koreksi jangka pendek.
Jika koreksi terjadi, level support kuat berada di 106.000 dollar AS atau mendekati rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 200.
Dari sisi makroekonomi, penguatan Bitcoin didukung oleh ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS. Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, menyatakan kemungkinan pemotongan suku bunga secepatnya pada pertemuan FOMC 29–30 Juli mendatang.
Pernyataan ini memperkuat sinyal sebelumnya dari Ketua The Fed, Jerome Powell, yang mengisyaratkan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini.
“Suku bunga lebih rendah akan menurunkan biaya pinjaman dan mendorong investor mengalihkan dana ke aset berisiko tinggi seperti Bitcoin dan Ethereum,” kata Fyqieh.
Fyqieh menambahkan, dukungan terhadap Bitcoin juga datang dari tingginya arus masuk ke ETF Bitcoin spot. Data terbaru menunjukkan ETF Bitcoin AS menarik lebih dari 9 miliar dollar AS, dengan iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock memimpin.
Pada 22 Mei lalu saja, arus masuk ETF Bitcoin mencapai 432 juta dollar AS atau sekitar Rp7,13 triliun dalam satu hari.
Meski demikian, Fyqieh mengingatkan investor tetap waspada terhadap kemungkinan koreksi pasar jika kebijakan The Fed tidak sesuai ekspektasi.
“Jika Fed menahan suku bunga atau inflasi tetap tinggi, koreksi jangka pendek sangat mungkin terjadi,” ujarnya.
Tag: #bitcoin #melesat #dekati #rekor #tertinggi #tengah #sinyal #pemangkasan #suku #bunga