



Eksepsi Lisa Rachmat dan Meirizka Widjaja Ditolak oleh Hakim, Perkara Lanjut ke Tahap Pembuktian
Adapun tidak diterimanya eksepsi keduanya itu dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim Rosihan Juhriah Rangkuti dalam sidang pembacaan putusan sela di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (24/2/2025).
Dalam sidang tersebut awalnya Hakim membacakan putusan sela untuk terdakwa Meirizka Widjaja.
Salah satu poin eksepsi yang disoroti hakim yakni soal dalil tim penasihat hukum Meirizka yang menyebutkan bahwa surat dakwaan Jaksa penuntut umum tidak jelas dan kabur atau obscur libel.
Pada pertimbangannya, Hakim berpendapat bahwa surat dakwaan telah diuaraikan secara jelas oleh Jaksa mulai dari identitas, tanggal, tempat serta soal adanya dugaan tindak pidana yang dilakukan Meirizka dalam perkara suap vonis bebas Ronald di Pengadilan Negeri Surabaya.
Atas pertimbangan itu, Hakim pun secara tegas tidak menerima dalil yang diungkapkan Meirizka melalui tim penasihat hukumnya tersebut dan menganggap bahwa pernyataan tersebut tak berdasar menurut hukum.
"Menimbang oleh karena keberatan penasihat hukum tidak beralasan menurut hukum, maka keberatan penasihat hukum terdakwa tersebut haruslah dinyatakan tidak dapat diterima," ucap Hakim.
Kemudian Majelis hakim pun memutuskan agar proses pemeriksaan terhadap Meirizka Widjaja haruslah dilanjutkan dalam proses sidang.
"Memerintahkan penuntut umum untuk melanjutkan pemeriksaan atas nama terdakwa Meirizka Widjaja berdasarkan surat dakwaan penuntut umum," jelas Hakim Rosihan.
Selanjutnya, Hakim membacakan putusan sela terhadap eksepsi tim penasihat hukum Lisa Rachmat.
Dalam putusannya Hakim menilai bahwa eksepsi yang dilontarkan penasihat hukum Lisa telah masuk ke dalam pokok perkara dan tidak dapat diterima.
"Menyatakan keberatan dari penasihat hukum Lisa Rachmat tidak dapat diterima," terang Hakim.
Selain terhadap Meirizka dan Lisa, sebelumnya Majelis hakim juga menyatakan tidak menerima eksepsi eks pejabat Mahkamah Agung Zarof Ricar.
Setelah tidak menerima eksepsi ketiga terdakwa, kemudian Hakim pun memutuskan untuk melanjutkan pemeriksaan terhadap mereka.
Adapun sidang lanjutan Zarof, Meirizka dan Lida akan kembali digelar pada Senin 3 Maret 2025 dengan agenda pemeriksaan saksi.
Sebelumnya Meirizka dan Lisa telah didakwa melakukan suap terhadap tiga Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Erintuah Damanik, Mangapul dan Heru agar menjatuhkan vonis bebas terhadap Ronald Tannur.
Dalam dakwaan Jaksa, Lisa diduga menyuap ketiga hakim PN Surabaya itu senilai Rp1 miliar dan 308 dolar Singapura.
Tak hanya di tingkat pengadilan negeri, Lisa juga didakwa berupaya memberi suap Rp 5 miliar kepada majelis hakim kasasi melalui Zarof Ricar di tingkat kasasi yakni di Mahkamah Agung (MA).
Sementara itu Meirizka dalam perkara ini didakwa telah menyuap Hakim Pengadilan Negeri Surabaya sebesar Rp 4,6 miliar agar anaknya divonis bebas dalam perkara pembunuhan.
Jaksa menyatakan uang yang dikeluarkan Meirizka dalam perkara ini meliputi Rp 1 miliar dan 308 Ribu Dollar Singapura atau setara Rp 3,6 miliar.
Tag: #eksepsi #lisa #rachmat #meirizka #widjaja #ditolak #oleh #hakim #perkara #lanjut #tahap #pembuktian