SBY Kenang Kekalahan yang Mendorongnya Dirikan Partai Demokrat: Kalah Itu Indah...
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta, Senin (9/9/2024). (KOMPAS.com/ Tatang Guritno)
16:46
23 Februari 2025

SBY Kenang Kekalahan yang Mendorongnya Dirikan Partai Demokrat: Kalah Itu Indah...

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang pengalamannya kalah dalam pemilihan wakil presiden (Wapres) RI yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI.

Ketika itu, MPR mengadakan pemilihan wapres untuk mendampingi Megawati Soekarnoputri yang menjadi presiden menggantikan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Hal ini ia sampaikan saat memberikan pengarahan kepada Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia yang berkunjung ke kediamannya di Cikeas, Bogor, pada Minggu (23/2/2025).

"Saya kalah. Saya pernah kalah, dan kalah itu indah, kalau kita dengan ikhlas menerima kekalahan itu kemudian berjuang dengan tekad yang bulat, ikhtiar yang cerdas, sambil meminta pertolongan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa," ujarnya.

Di hadapan pengurus Partai Demokrat itu, SBY mengungkapkan bahwa kekalahan tersebut menjadi bagian penting dalam perjalanan politiknya.

Sebab, setelah kalah dan tidak lagi berada di pemerintahan, justru muncul gagasan untuk mendirikan Partai Demokrat.

"Gagasan untuk mendirikan partai, mendirikan Partai Demokrat, partai yang kita cintai adalah pertemuan saya dengan almarhum Vence Rumangkang,” ujar SBY saat menerima kunjungan Ketua DPD Demokrat se-Indonesia di Cikeas, Bogor, Minggu (23/2/2025).

“Intinya, beliau bertanya, 'Bapak, mengapa kita tidak mendirikan partai politik? Karena kemarin Pak SBY kalah dalam pemilihan wakil presiden yang dipilih oleh MPR RI’,” sambungnya.

Meskipun awalnya belum langsung mengambil tindakan, dorongan dari Vence Rumangkang membuat SBY mempertimbangkan gagasan mendirikan partai politik.

"Saya masih belum bergerak, tetapi Vence Rumangkang berkata, 'Tolong Bapak pertimbangkan, Pak. Ini kan sarana perjuangan dalam demokrasi, kan mesti ada partai politik’,” kenangnya.

Partai Demokrat kemudian resmi berdiri dan menjadi salah satu kekuatan politik di Indonesia.

SBY sendiri kemudian terpilih sebagai Presiden RI pada 2004 dan kembali memenangkan pemilu pada 2009 untuk periode kedua.

SBY pun berharap pengalamannya bisa menjadi refleksi bagi kader Partai Demokrat, agar tetap berjuang dan tidak menyerah dalam dinamika politik Indonesia.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah ketua DPD dan DPC Demokrat mendatangi kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, pada Minggu (23/2/2025).

Pengamatan Kompas.com di lokasi, sebanyak 38 orang Ketua DPD Demokrat se-Indonesia dan 12 perwakilan DPC dari beberapa wilayah tiba di lokasi sekitar pukul 15.10 WIB.

Kehadiran para pengurus partai di tingkat daerah itu langsung disambut oleh SBY yang telah menunggu di pekarangan rumahnya.

“Izin mengantarkan rekan-rekan bapak,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat Teuku Riefky Harsya yang mendampingi para pengurus partai, Minggu (23/2/2025) sore.

“Terima kasih sudah datang ke Cikeas,” ujar SBY kepada para kader yang hadir.

SBY pun tampak menyalami satu per satu pengurus Partai Demokrat yang hadir dan memperkenankan mereka masuk ke dalam ruangan.

Adapun kunjungan ini dalam rangka silaturahmi menjelang Kongres Demokrat yang akan berlangsung pada 24-25 Februari 2025.

Sebelum menemui SBY, puluhan pengurus partai itu juga berkunjung ke kediaman Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Minggu pagi.

Editor: Tria Sutrisna

Tag:  #kenang #kekalahan #yang #mendorongnya #dirikan #partai #demokrat #kalah #indah

KOMENTAR