



Bakal Dicekal, Kuasa Hukum Pastikan Kades Kohod Arsin Tak Akan Kabur
Hal ini terkait Arsin yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen sertifikat hak guna bangunan (SHGB) di wilayah pagar laut Tangerang, Banten.
"(Arsin) enggak akan ke mana-mana. Ini pemerintah aja yang suka berlebihan," kata Yunihar, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Rabu (19/2/2025).
Alih-alih kabur ke luar negeri, Yunihar menyebut, Kepala Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang itu tidak memiliki paspor.
Ia kemudian mengatakan, Arsin mengetahui dia telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Menurut Yunihar, berdasarkan pertemuannya dengan Arsin, pada Selasa (18/2/2025) malam, Kepala Desa Kohod itu akan bersikap kooperatif.
"Dan tentunya beliau (Arsin) akan kooperatif kok. Jadi enggak perlu dicekal juga insya Allah beliau akan kooperatif," tutur Yunihar.
Sebelumnya, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, memastikan pihaknya akan mencekal Kepala Desa Kohod, Arsin, apabila diminta Bareskrim Polri.
"Kalau ada permintaan sekarang dari Bareskrim biar itu sekedar telepon, pasti kita akan kerjakan," kata Agus saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Arsin merupakan tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen permohonan hak atas tanah terkait pagar laut di Tangerang.
Dia menegaskan, pihaknya akan mencekal semua yang terlibat dalam kasus tersebut apabila diminta Bareskrim.
"Ya, kalau ada pasti semuanya akan kita cekal," ujarnya.
Diketahui, Dittipidum Bareskrim Polri menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen SHGB dan SHM di kasus pagar laut Tangerang.
Keempat tersangka itu yakni di antaranya Kepala Desa Kohod Arsin, Sekretaris Desa Kohod Ujang Karta, dan dua orang lain berinisial SP dan CE.
"Kita menetapkan saudara A selaku kades Kohod, UK selaku Sekdes Kohod, SP selaku Penerima kuasa, dan CE Penerima Kuasa," kata Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro di Bareskrim Polri pada Selasa (18/2/2025).

Dua orang berinisial SP dan CE ini disebut mempunyai peran sebagai penerima kuasa. Namun, tak dijelaskan lebih detil soal hal tersebut.
Adapun penetapan tersangka ini setelah penyidik melakukan gelar perkara usai meminta sejumlah keterangan saksi dan menyita barang bukti dalam proses penyidikan.
"Empat tersangka ini kaitannya masalah terkait pemalsuan, di mana pemalsuan beberapa surat dokumen untuk permohonan hak atas tanah," ungkapnya.
Tag: #bakal #dicekal #kuasa #hukum #pastikan #kades #kohod #arsin #akan #kabur