Ditanya Minatkah Ikutan Trend KaburAjaDulu, Mahfud MD: Jujur, Saya Hidup Nyaman
MAHFUD SOAL KABURAJADULU - Mahfud MD saat ditemui di kantor MMD Initiative Jakarta Pusat pada Kamis (26/12/2024). Kini Mahfud MD menjawab akankah ikutan tren KaburAjaDulu, ia mengaku hidupnya masih aman dan nyaman pada Senin (17/2/2025). 
15:51
17 Februari 2025

Ditanya Minatkah Ikutan Trend KaburAjaDulu, Mahfud MD: Jujur, Saya Hidup Nyaman

Tagar KaburAjaDulu mulai menggema di media sosial, khususnya warga X.

Tren tersebut, berisi ajakan pindah dari Indonesia ke luar negeri.

#KaburAjaDulu muncul lantaran kondisi perekonomian serta politik di Indonesia belakangan dinilai sedang kacau.

Tren ini juga dinilai sebagai refleksi krisis kepercayaan publik terhadap penyelenggara negara.

Mahfud MD lantas menerjemahkan KaburAjaDulu yang akhir-akhir ini mulai menggema.

"Rasa cinta tanah air bs luntur bila di negara sendiri tumbuh kese-wenang2an, ketidakadilan, dan lemahnya perlindungan HAM."

"Kalau hal itu yg terjadi bisa muncul pikiran bahwa di negara sendiri hidup tak nyaman dan tak nyaman, enak di negara orang. Menyeruaklah tagar, "Kabur Aja Dulu"," tulis akun X @mohmahfudmd.

Karena buka suara terkait tren ini, Mahfud MD mendapat pertanyaan terhadap minatnya untuk ikut-ikutan kabur dari Indonesia.

"Pak Profesor ga kabur ajaa dl? ngapain di Konoha? Presiden nya menjijikan!! lbh parah dr 2 periode sebelumnya," tanya warganet.

Mahfud MD pun membalas jujur jika hidupnya masih dalam level aman dan nyaman.

Niatnya buka suara hanya menjelaskan kondisi yang terjadi saat ini.

Sikap seperti KaburAjaDulu dinilai Mahfud MD bisa menggerus nasionalisme masyarakat.

"Jujur, kalau saya pribadi merasa hidup aman dan nyaman," jawab Mahfud MD.

"Saya hanya menjelaskan teori tentang menyeruaknya tagar "Kabur Aja Dulu" yg merefleksikan sikap ketidaknyamanan warga masyarakat

Karena kesewenang-wenangan dan ketidakadilan sehingga pada gilirannya menggerus nasionalisme warga masyarakat," pungkas @mohmahfudmd.

Kemlu RI Ingatkan WNI Ikuti Prosedur yang Legal dan Aman

Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) turut merespons ramainya kampanye #KaburAjaDulu yang belakangan ini menggema di media sosial, khususnya di platform X.

Kampanye ini digaungkan oleh warganet sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah terkait pemangkasan anggaran di beberapa sektor penting, termasuk pendidikan dan kesehatan.

Akibat pemangkasan anggaran tersebut, banyak pihak khawatir akan terjadi PHK massal, mendorong warganet untuk mencari peluang kerja di luar negeri.

Menanggapi fenomena ini, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha, menegaskan setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk bekerja di luar negeri.

"Ajakan untuk bekerja di luar negeri merupakan hak setiap warga negara namun yang perlu diperhatikan adalah mengikuti prosedur yang legal dan aman," ujar Judha dalam konferensi pers di Kantor Kemlu RI, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Judha mengingatkan agar masyarakat yang berniat mencari rezeki di luar negeri tidak menjadi korban online scam atau bahkan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Di media sosial banyak dorongan untuk pergi ke luar negeri, tetapi jika dilakukan tanpa prosedur yang aman, justru bisa berujung pada kasus online scam atau perdagangan manusia," tegasnya.

Menurut Judha, saat ini banyak perusahaan ilegal yang menawarkan pekerjaan kepada warga negara Indonesia tanpa legalitas yang jelas.

Oleh karena itu, calon pekerja migran harus memastikan kredibilitas perusahaan dan legalitas penyalur tenaga kerja sebelum berangkat.

"Banyak yang ditawari kerja di luar negeri tanpa visa kerja dan tanpa kontrak yang jelas sejak awal."

"Masyarakat harus lebih waspada dan mengikuti prosedur yang benar agar tidak menjadi korban," katanya. (*)

(Tribunnews.com/ Siti N/ Eko Sutriyanto)

Editor: Suci BangunDS

Tag:  #ditanya #minatkah #ikutan #trend #kaburajadulu #mahfud #jujur #saya #hidup #nyaman

KOMENTAR