Catatan KontraS Jelang Acara Puncak Peringatan HUT ke-79 TNI: Ada 64 Peristiwa Kekerasan yang Melibatkan Prajurit TNI
Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya membeber Catatan Hari TNI yang dipublikasi persis satu hari menjelang HUT ke-79 TNI. (Syahrul Yunizar/JawaPos.com)
20:32
4 Oktober 2024

Catatan KontraS Jelang Acara Puncak Peringatan HUT ke-79 TNI: Ada 64 Peristiwa Kekerasan yang Melibatkan Prajurit TNI

 

- Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Dimas Bagus Arya membeberkan sejumlah temuan, yang menjadi catatan menjelang HUT ke-79 TNI besok (5/10). Temuan tersebut dia sampaikan dalam konferensi pers pada Jumat (4/10). Dalam kesempatan itu, KontraS meluncurkan Catatan Hari TNI. 

Menurut Dimas, catatan tersebut disusun berdasar hasil pemantauan KontraS mulai Oktober 2023-September 2024. Baik pemantauan lewat advokasi maupun pemberitaan media massa lokal dan nasional. Dia menekankan bahwa catatan serupa juga rutin disampaikan oleh KontraS setiap menjelang peringatan hari jadi TNI. 

”Catatan Hari TNI ini dipublikasikan sebagai upaya dalam berkontribusi bagi diskursus mengenai reformasi sektor keamanan di Indonesia,” kata dia. 

Lewat Catatan Hari TNI tersebut, KontraS menyoroti berbagai peristiwa kekerasan dan pelanggaran HAM yang diduga dilakukan oleh prajurit TNI selama satu tahun belakangan. Berdasar pantauan KontraS, sedikitnya ada 64 peristiwa kekerasan melibatkan prajurit TNI. Seluruhnya dilakukan kepada masyarakat sipil. Dimas pun merinci temuan itu. 

”64 kasus tersebut terdiri antara lain 37 tindakan penganiayaan, sebelas tindak penyiksaan, sembilan kasus intimidasi, lima tindakan tidak manusiawi, tiga pengrusakan, satu kasus penculikan, dan satu kasus kejahatan seksual,” kata dia. 

Dari total 64 peristiwa tersebut, lanjut Dimas muncul 75 orang luka-luka dan 18 orang meninggal dunia. Menurut dia itu menunjukkan bahwa masih ada prajurit TNI yang bertindak arogan saat bertugas. Sebab, salah satu motif umum di balik tindak kekerasan yang melibatkan prajurit TNI adalah persoalan sepele yang dinilai dapat diselesaikan tanpa kekerasan. 

Dalam kesempatan terpisah, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya menjadikan TNI semakin profesional. Salah satu tujuannya agar para prajurit TNI taat aturan. ”Tadi itu dengan prajurit yang profesional, kami harapkan tingkah laku prajurit semakin baik, karena diperlengkapi dengan baik, dilatih dengan baik,” kata dia. 

Tidak hanya itu, Agus menyampaikan bahwa seluruh komandan satuan (dansat) TNI selalu diminta memberikan arahan kepada anak buah mereka agar mereka mengerti, paham, dan semakin taat kepada hukum. ”Dansat memberikan penyuluhan tentang hukum, tentang HAM, dan membentuk organisasi-organisasi yang tadinya tidak ada untuk kebaikan organisasi internal TNI,” imbuhnya.

-

Editor: Kuswandi

Tag:  #catatan #kontras #jelang #acara #puncak #peringatan #peristiwa #kekerasan #yang #melibatkan #prajurit

KOMENTAR